sixteen

5.6K 256 0
                                    

Ucapanku terhenti ketika melihat Ana pingsan di depan kamar mandi.
"Ana...."





"Hey sweety bangun hey"
"Ken sebaiknya kau angkat Ana dan baringkan dia di kasur. Biar Mom yang memanggil Stevan untuk memeriksanya"

"Baik Mom"
Wajahnya sangat pucat aku pun membawanya untuk dibaringkan ke atas kasur.
"Bertahanlah sweety"

Tak berselang lama pintu terbuka dan menampilkan Stevan dengan setelan jas putihnya. Tak lupa dengan Mom, Dad dan Farel di belakangnya.

"Stevan cepat periksa dia"
"Baik Alpha"

Stevan pun segera memeriksa keadaan Riana. Setelah beberapa saat Stevan pun selesai memeriksa dan menampilkan senyum di wajahnya.

"Cepat Stev apa yang terjadi dengan Lunaku"
"Tenang saja Alpha, Luna baik-baik saja jadi tidak perlu di khawatirkan"
"Tidak terlalu di khawatirkan bagaimana hah, dia pingsan dan lihat wajahnya pucat. Dan kau malah tersenyum sendiri seolah-olah tidak terjadi apa-apa!!!" ucapku dengan emosi dan mencengkram kerah dokter Stevan.

"Keenan bukan seperti ini caramu untuk mengetahui apakah Riana baik-baik saja atau tidak!" ujar Dad.
"Dad benar nak jadi tenanglah" balas Mom
"Jadi Stev bagaimana keadaan adikku?"
"Dari hasil pemeriksaan saya, dari luar memang kelihatan sedang tidak baik-baik saja. Akan tetapi sebenarnya tidak, dia sehat dan ada kabar gembira untuk semua warga Packhouse"

"Kabar bahagia apa maksudmu?" tanyaku
"Stevan apa Riana hamil?" ucap Mom
"Benar Luna, sekarang Luna Riana sedang mengandung, dan usia kandungannya 2 minggu"

"A...apa Riana hamil?" jawabku terbata-bata
"Benar Alpha, jadi selamat anda sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Dan ini ada resep obat untuk Luna Riana. Satu hal lagi yang harus diketahui kalau Luna Riana mengandung anak kembar"

"Apa kembar, oh moongoddes akhirnya kau mengabulkan permintaanku untuk memiliki keponakan kembar" ucap Farel

"Thanks Stev, kau memang bisa di andalkan" jawabku
"Sama-sama Alpha. Kalau begitu saya mohon undur diri"
"Biar saya antar" ucap Farel.

Selepas itu Dokter Stevan pun pamit dan diantarkan oleh Farel. Kini hanya ada aku, Mom dan juga Dad yang masih menemani Ana.

Tak lama Farel kembali dengan wajah yang masih ceria setelah mengetahui anakku kembar. Aku sungguh bahagia bahkan sangat-sangat bahagia akan kehamilan Riana, yang selama ini aku tunggu-tunggu.

Dengan ini pastinya banyak musuh yang akan menyerang. Apalagi dengan kehadiran calon anak-anak nanti. Aku harus memperketat penjagaan pack ku.

Emmngghhh

Lamunanku terhenti tatkala mendengar lenguhan seseorang di sampingku.

"Ana kau sudah sadar, aku sangat khawatir dengan keadaanmu tadi pagi" ujarku

Riana pov

"Keenan" lirihku
"Terimakasih moongoddes telah mengabulkan permintaanku, apa kau ingin sesuatu ?" tanya Ken
"Aku haus" jawabku
"Nah, minum pelan-pelan"

Aku pun meraih gelas yang diberikan Keenan lalu meneguknya perlahan.
"Aku kenapa?"

Bukannya menjawab Ken hanya tersenyum dan memelukku erat.
"Terimakasih Ana ini hadiah terindah bagiku, tolong jaga baik-baik" ujar Ken sambil mengelus perutku.

"Ma - maksudnya a-apa?"
"Kamu sedang mengandung Ana dan anak kalian kembar" ucap Dad.
"A-aku...."
"Iya sweety kamu hamil dan usianya baru beranjak 2 minggu"

Aku tak mampu berkata, air mataku jatuh tanpa di minta. Aku sungguh bahagia sebentar lagi aku akan menjadi seorang ibu.

"Hei kenapa menangis, apa kamu menyesal?" lirih Ken
"No Ken, im so happy very very happy"
"Selamat nak, jaga mereka baik-baik dan Mom ingatkan jangan terlalu lelah. Apalagi anak yang di kandung kamu adalah kembar. Kemungkinan rasa lelah sering melanda"

"Baik Mom terimakasih"
"Sama-sama sayang, ya sudah kalau begitu Mom dan Dad keluar terlebih dahulu. Farel kau juga ikut biarkan mereka berdua terlebih dahulu"

"Yah Mom..."
"Ayo Farel berikan mereka waktu luang dahulu"
"Baik Dad, princess kalau ada apa-apa beritahu kakak ya. Dan kalau ingin sesuatu jangan sungkan dengan senang hati kakak akan mengabulkannya"
"Iya Kak"
"Ayo" ucap Dad

Kini tinggalah aku dan Ken berdua. Aku masih asik saja bersandar di dadanya yang bidang sambil mencium aroma tubuhnya yang membuatku nyaman.

'Alpha perbatasan pack utara saat ini sedang di serang. Dan ini merupakan ulah dari kerajaan Alaric" ucap Bryan
"Baiklah aku akan segera menyusul , dan arahkan para warior untuk membantu. Jangan lupa perketat keamanan packhouse"
"Baik Alpha"

Tiba-tiba aku mendengar deruan nafas yang memburu. Saat aku menoleh wajah Ken begitu merah seperti menahan emosi.

"Ken ada apa?"
"Sebaiknya kamu tetap disini, biar aku memanggil Mom untuk menjagamu"
"Tapi ada apa Ken?"
"Perbatasan utara sedang di serang dan kini aku harus cepat kesana untuk mengatasinya"

"Apa Kak Rey juga ikut?"
"Kalau dia belum kembali ke packnya pasti akan ikut membantu. Jadi jangan khawatir , ada Dad dan Mom yang akan menjagamu disini"

"Baiklah, hati-hati dan jangan sampai terluka. Aku takut....."
"Ssttt tenang sweety itu tidak akan terjadi.
Ya sudah aku pamit sebentar. Jangan keluar tanpa izin dariku ok"

Aku hanya mengangguk lalu aku merasakan kecupan hangat di keningku. Lalu Keenan pun pergi keluar kamar dan menghilang di balik pintu.

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang