nineteen

5.4K 224 6
                                    

Kau sudah bermain-main dengan orang yang salah. Siapapun yang menyuruhmu akan aku dapatkan dan lenyapkan secepatnya.






Keesokan harinya, sesuai dengan ucapannya semalam kini Keenan berjalan menuju tempat dimana pelaku teror tersebut di tahan dan di siksa. Kali ini ia bebas melakukannya tanpa terhalangi oleh siapapun yang dapat menghalanginya.

Barang siapa yang mencoba untuk menghalanginya maka nasib orang tersebut akan sama bahkan bisa lebih parah.

"Sudah sampai mana hukumannya"
"Sesuai dengan perintah yang semalam Alpha berikan"
"Baguslah, apa kau sudah membuatnya sekarat?"
"Tentu Alpha, tapi dia cukup bertahan dalam kondisinya sekarang Alpha"

"Hmm menarik, kalau begitu permainan akan segera dimulai" ucapku dingin.

Setelah itu aku mulai berjalan mengikuti berbagai lorong dan anak tangga untuk mencapai lantai bawah tanah yang paling bawah.

Hanya orang tertentu saja yang mengetahui ruangan tersembunyi disini. Sampai pada akhirnya aku berhenti di sebuah dinding dan meraih tanganku menuju sebuah benda yang terselip diantaranya.

Setelah ku dapatkan, aku langsung saja menarik dan menurunkannya. Tanpa menunggu lama dinding terbuka dan menampilkan orang didalamnya.

Kulangkahkan kakiku menuju tempatnya berada. Sesuai dengan perintahku ternyata.
"Apa kau betah berada disini" tanyaku

"Lepaskan aku brengsek!!!"
"Hahaha santai saja aku pasti akan melepaskanmu..."
"Tapi setelah ragamu keluar dari tubuhmu ini" jawabku tenang

"Aku tak akan membuang waktu Jensen, masih sama seperti kemarin. Siapa yang menyuruhmu untuk melakukan teror"
"Cih aku tak akan memberitahunya"
"Hmm vampir yang keras kepala ternyata"

Aku pun segera berdiri dari dudukku, dan berjalan menghampiri dimana tempat koleksiku berada. Sesuatu yang berkilau dan tajam dan sebuah cairan yang membuat siapapun akan merasa kepanasan dan lumpuh.

"Masih tak mau mengakuinya? Atau aku harus memaksamu dengan kasar? Sepertinya cairan ini bisa membantuku untuk membuka suaramu itu"

"Apa yang akan kau lakukan brengsek"
Crashhh

"Argghhh sakitt"
"BERANINYA KAU MENGATAIKU HAH, RASAKAN PEDANGKU ITU VAMPIR SIALAN!!!!" bentakku marah.
Segera ku layangkan pedangku lagi menuju tubuhnya yang terikat dan.....Crashh

Crashhh
"Arghhh...kau....arghhh...."
"Cepat katakan atau aku melakukan hal yang lebih dari ini"

"Aku sudah berjanji untuk tidak memberitahu siapa dia"
"KAU BENAR-BENAR MEMBUATKU MUAK DAN MEMBUANG WAKTU BERHARGAKU, waktunya rasakan ini"

Aku pun kembali menghampirinya dan dengan segera menyuntikkan cairan yang ku pegang di lehernya.
"Arghhhhhhh"
"Selamat menikmati kematian Jensen"
"Arghhh apa yang kau masukan, arghh panas "

Aku pun segera melangkah pergi dari ruangan tersebut. Sebelum itu.....

"Bry potong kedua kakinya dengan sekali tebas, kau pasti sudah mahir melakukannya bukan? Dan tutup kembali lalu buat seperti dinding yang aslinya. Biarkan dia mati disana" ujarku

"Segera dilaksanakan Alpha, apa ada yang ingin disampaikan kembali Alpha?"
"Hmm ya. Setelah itu segera keruanganku ada yang akan kita bahas disana"
"Baik Alpha" balasnya

Setelah menunggu beberapa menit kini di sebuah ruangan dimana tempat Keenan bekerja. Sudah terdapat empat pasang mata.
"Jadi ada apa kau menyuruhku kesini Alpha Keenan" tanya Alpha Farel
"Ck kau ini kalau kita sedang berempat seperti ini biasa saja" jawabku
"Wohohoho santai bro aku hanya bercanda"

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang