four

11.7K 558 3
                                    

Yaps Bryan kekasih sahabat Riana Milea juga seorang werewolf seperti Keenan. Dia adalah sahabat Keenan sejak kecil dan diangkat sebagai beta dari Keenan.

-------------------------------------------------------------




     Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Mom dan Dad ku datang bersama Bryan.
"Keenan ada apa ini mengapa kau ada disini" tanya momku
" mate ku mom" jawabku
"kau sudah menemukan mate mu nak ?"
"iya dad aku sudah menemukannya waktu di kampus kemarin " balasku. Sebelum mom melanjutkan pertanyaan nya Stefan telah keluar dan langsung saja aku menanyakan tentang mate ku
"bagaimana stefan keadaan mate ku, apakah dia baik baik saja , apa ada yang luka, parah atau tidak, apa dia sudah sadar, apa aku boleh menjenguk nya sekarang jawab aku Stefan jangan diam saja!!" bentakku
"kau ini Keenan bagaimana Stefan akan menjawabmu yang sedari tadi mengoceh tanpa henti" jawab Bryan
" aku tak bertanya padamu Bryan" ucapku. Bryan hanya memutar bola mata jengah melihat kelakuan alpha sekaligus sahabatnya itu
"sudahlah Keenan, Jadi gimana Stefan keadaan mate anakku ini" tanya Dad.
'Keadaan Luna baik-baik saja King Alpha hanya saja ia belum sadar sepertinya ia shock dan karna keadaan sebelumnya yang sedang tidak sehat" jawab dokter stefan.
"Baiklah kalau begitu Stefan , dengar nak mate mu baik-baik saja tak perlu khawatir dan cemas" balas Mom
" kalau begitu saya undur diri dan Luna boleh di jenguk setelah dipindahkan ke ruang rawat" ucap stefan lalu pergi.

Author pov

     Setelah dipindahkan ke ruang rapat Riana kini ditemani Keenan yang setia menunggunya sadar.
Dua hari setelah kejadian malam itu berlalu Riana tak kunjung sadar. Hal itu membuat Keenan dilanda kecemasan. Karena ia lelah akhirnya ia tertidur terduduk di samping brankar Riana.

     Ketika ia tertidur seseorang dengan perlahan membuka matanya yang terasa berat dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Setelah kesadarannya telah sepenuhnya terkumpul hal yang pertama kali ia lihat adalah seluruh ruangan bernuansa putih dan bau obat obatan yang menyeruak ke dalam indra penciumannya. Setelah itu ia merasakan rasa pegal di keseluruhan badannya. Ketika ia menggerakkan tangan sesuatu yang berat menimpanya. Lalu ia mencari asal itu dimana dan ya dapat seorang pria yang sedang tidur dengan tangannya sebagai bantalan. Ia berusaha untuk melepaskan tangan yang terhimpit oleh pria tersebut.

     Merasa tidurnya terganggu si pria pun terbangun. Alangkah ia bahagianya ketika pujaan hatinya matenya telah terbangun dari tidurnya.

"Ah akhirnya kau bangun juga sweetheart aku sangat sangat merindukanmu" ucap Keenan sambil berdiri lalu memeluknya erat.
"apa kau ingin sesuatu mate?" lanjutnya
"Ha ha us" ujar Riana dengan terbatas bata karena tenggorokannya terasa kering sekali dan susah untuk berbicara dengan jelas.
"Kau ingin minum sweetheart ? Baiklah ini air untukmu minumlah dengan pelan-pelan" jawab Ken sambil menyodorkan segelas air kepada Riana.
Dan Riana segera meminumnya dan mengembalikan kepada Keenan "terima kasih ,,, emmm Mr.Keenan" balas Riana
"Jangan panggil Mr, Riana panggil saja Keenan ,, apa ada yang kau butuhkan lagi sweetheart ?" tanya Keenan
"Ah hmm ba-baiklah Mr... eh Keenan, tidak ada" balas Riana

Sudah cukup lama mereka saling diam tanpa ada kata, dan akhirnya " emmm Ken?" panggil Riana
"Ya sweetheart ada apa hmm?"
"Aku ingin bertanya padamu "
" katakan saja, apa yang ingin kamu katakan sweetheart"
"Hmm kenapa kau slalu memanggil ku sweetheart? Aku bukan siapa-siapa kamu dan aku hanyalah seorang mahasiswi yang kau ajar"
"Memangnya kenapa Riana aku menyayangimu aku suka padamu bahkan aku cinta padamu saat kita pertama kali bertemu"
"Kenapa begitu ?“ tanyaku
"Karena kau adalah mate ku soul mate ku belahan jiwaku"
"Emmm mate ?" jawabku bingung
" ya kau mate ku Riana putri latusya" balas Ken sambil tersenyum manis
"Ah aku lupa kau belum diperiksa oleh dokter, tunggu sebentar" ujar Keenan sambil melangkah keluar kamar untuk memanggil dokter.

     Tak berselang lama datanglah seorang dokter dengan suster nya dan tak lupa Keenan dibelakangnya juga.
"Baiklah Luna saya akan memeriksa keadaan anda sekarang" kata Dr.Stefan
Aku hanya mengerutkan kening ketika dokter yang ku ketahui bernama stefan itu memanggilku luna. Aku itu Riana bukan luna sejak kapan namaku diganti.
"Alpha keadaan luna sekarang sudah baik siang nanti dibolehkan pulang, kalau begitu saya mohon undur diri Alpha Luna" kata dr stefan dan diikuti oleh susternya.
"Baiklah terima kasih stefan" balas Ken
"Sama-sama alpha itu sudah menjadi kewajiban saya disini" dan stefan pergi meninggalkan mereka berdua.

     Saat sedang berkemas Riana memanggil Keenan ingin mengatakan pertanyaan yang dari tadi ada di benaknya. "Keenan" panggil Riana.
"Ya sweetheart ada apa hmm" balas Keenan
"Apa yang dimaksud dokter tadi, mengapa dia memanggilku Luna?"
"Ah itu nanti akan ku jawab setelah sepulang dari sini" jawab Keenan dengan agak gugup.
" ya sudah ayo kita pulang semua udah siap" lanjut nya
"Baiklah" aku hanya bisa pasrah saat ini.

     Aku dan Keenan segera keluar dari rumah sakit dan menuju mobil jemputan yang sudah terparkir dihalaman rumah sakit. Di sepanjang perjalanan tangan kiri Keenan tak pernah lepas dari genggamanku dengan tangan kanan membawa tasku. Bukan itu saja di sepanjang koridor semua berhenti dan menunduk ketika kami lewat. Aku merasa heran seberapa pentingnya Keenan disini sampai semuanya hormat menunduk seperti itu.

     Setelah sampai di depan mobil Keenan membukakan pintu untukku. "Masuklah sweetheart" katanya.
"Tedima kasih Ken" jawabku. Ya aku sekarang merasa lebih bisa menerima Keenan tidak seperti awal bertemu yang penuh rasa kecanggungan. Tak lama mobil melaju meninggalkan rumah sakit. Di tengah perjalanan aku merasa heran ini bukan jalan menuju rumahku dan disisi jalan hanyalah pepohonan yang lebat dan menjulang tinggi. "Keenan ini dimana dan bukannya ini tak searah dengan jalan rumahku?" tanyaku kepada Keenan. "Kita akan ke rumahku sweetheart, sebaiknya kau tidur karena perjalanan masih lama" aku hanya menganggukkan kepala dan mulai tertidur dan tak lama kegelapan menghampiri.

     'Bryan apakah King dan Queen ada di pack? Kalau ada tolong beritahu bahwa aku dan mate ku akan segera sampai' midlink ku kepada betaku.
'Ada Alpha mereka sedang berada di ruang santai, hati-hati Alpha' jawab beta
'Baiklah terima kasih' dan akupun memutuskan midlink ku.
'Alvin'. ' ya Keenan ada apa' , 'kau kemana saja selama seharian ini aku tak mendengar suaramu' tanyaku
'Aku selalu ada Keenan cuman tadi istirahat saja soalnya aku lelah 2 malam tak tidur hehehe' jawab Alvin
'Ck kau ini sungguh menyebalkan' ujarku.
Sedangkan alvin sedang tertawa keras dalam pikiranku dan membuatku sedikit pusing'hentikan bodoh kau membuatku pusing"

     Dua jam telah berlalu kini sudah memasuki gerbang pack dan di depan betaku sedang berdiri menyambutku. "Selamat datang Alpha" ujarnya
"Terima kasih Bryan,kau bawa tas itu ke dalam" tunjukku karena ku sedang menggendong Riana yang masih tertidur pulas. "Baik alpha" jawabnya.

     "Akhirnya kau datang dan membawa mate mu kesini juga nak" kata mom ku.
" Keenan kenapa dia apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Dad.
"Tidak apa Dad dia hanya tertidur karena kelelahan, ya sudah Ken pamit untuk bawa Ana ke dalam Dad Mom"
" ya sudah kalian segera beristirahatlah dan jangan lupa malam nanti untuk makan malam" ujar Mom
"Baik Mom" jawabku sambil melenggang pergi menuju kamar yang ada di lantai dua.

      Setelah sampai ku baringkan mate ku dengan perlahan agar ia tak terbangun. Setelah itu aku tutupi tubuhnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sungguh badanku terasa sangat lengket sekali.

     Tak butuh waktu lama aku selesai dengan memakai kaos polos berwarna abu dan celana pendek hitam. Aku pun segera berbaring menyusul mate ku tidur dan ku peluk ia.

~^^~

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang