twenty nine

6.3K 191 10
                                    

Wusshhhh

Angin kembali berhembus dari arah barat disertai dengan sinar cahaya emas yang sangat menyilaukan bagi siapapun yang melihatnya.

"Apa ini" ucap Fiand dengan tangan yang masih menutupi wajahnya.

Cahaya perlahan mulai meredup menampilkan bayangan seseorang yang terbang di udara. Bayangan pun hilang tergantikan seseorang yang mengenakan gaun berwarna emas dipadukan warna putih keperakan. Surai rambut berwarna coklat keemasan dan mahkota bunga berwarna putih menghiasi di rambut panjangnya. Perlahan ia pun turun dan menginjak rumput di atasnya.

"A.... Ana..." lirih Keenan

***


Akibat angin yang berhembus tudung jubah Fiand pun terbuka. Ketika melihat Riana dari kejauhan ia seperti teringat. Ia seperti melihat wajah tersebut akan tetapi ia tak tahu kapan ia melihatnya. Semakin berusaha untuk mengingatnya semakin juga membuat kepalanya menjadi sakit.

"Argghhhh" teriak Fiand
"Ana ?" tanya Farel

Seakan tak percaya apa yang kini dilihatnya, Farel berusaha menghampiri akan tetapi ia tidak bisa. Kakinya terasa lemas sehingga tidak mampu untuk melangkah. Begitu juga dengan yang lainnya, semuanya tertunduk dan berlutut dalam sekejap saja. Tak ada yang berdiri selain Riana sendiri.

Gaun berwarna emas berpadu putih keperakan jatuh sampai tanah dan menjuntai mengekor ke belakang. Rambut coklat keemasan yang tergerai indah berhias mahkota berbentuk bunga mawar putih. Tak lupa sebuah lambang serigala dan bulan berwarna silver di dahi yang menyambung dengan ukiran seperti tanaman rambat yang rumit sampai dengan wajah bagian kanan yang sangat indah.

Perlahan ia pun melangkah, langkah demi langkah ia jalani. Sampai pada akhirnya ia tepat berada beberapa meter di depan Fiand. Riana belum mengetahui kalau Fiand itu adalah Faeyza, kakaknya. Walaupun tudung jubah terbuka akan tetapi Fiand masih menutupi wajahnya karena menunduk.

"Siapa sebenarnya kamu, mengapa kamu membuat kerusuhan di wilayah werewolf" ucap Riana
"Kau tak perlu mengetahuinya nona, oh bukan nona tapi Luna, yang aku inginkan dirimu mati di tanganku" jawab Fiand.
"Kenapa kau ingin aku mati"

"Karena aku tak menginginkan kaumku dan kaummu bersatu dan berdamai. Maka dari itu aku ingin kau mati. Setelah itu tidak akan ada yang bisa lagi menghalangi ku untuk menjadi penguasa seluruh dunia imortal. Hanya bangsaku, bangsa vampir yang akan berkuasa disini dan kalian akan menjadi budak kami HAHAHAHA" jelas Fiand

Grrrrr
Geram akan pernyataan yang diucapkan Fiand. Keenan berusaha untuk bangkit kembali untuk menghabisinya. Cukup sudah kesabarannya untuk menghormati Fiand sebagai kakak iparnya. Kini ia begitu sangat marah, tak habis pikir Fiand akan menghabisi nyawa adiknya sendiri. Adik yang selama ini menantikan dirinya hadir dan kembali bergabung menjadi keluarga yang utuh walau tanpa kedua orang tua.

"Fiand!!! Kesabaranku untuk menghadapi mu sudah habis. Aku tak akan membiarkan mu membunuh adik kandungmu sendiri!!!" ujar Keenan yang masih berusaha untuk berdiri.

Brukkk
"Arghhh" ringisnya.
Keenan kembali terduduk lemas, tenaganya sudah cukup terkuras akibat pertarungan dengan Fiand yang sama-sama memiliki kekuatan besar.

"Cuihhh aku tak pernah memiliki adik atau apapun itu" jawab Fiand
"Ternyata namamu Fiand, nama yang bagus akan tetapi tak sebagus dirimu ini" ucap Riana

"Dan kau sebaiknya diam, jangan pernah ikut campur dalam urusanku dengan vampir ini" lanjut Riana sambil menunjuk ke sebelah kanan dimana Keenan berada.
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin sekedar membantumu Ana" tanya Keenan heran
"Sudah ku bilang jangan mengikuti urusanku!!!!" Balas Riana

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang