fourteen

5.9K 286 0
                                    

Mendengar suaranya membuat yang disekitarnya takut di tambah suara pecahan gelas yang di lempar ke lantai.

Setelah itu ia pergi meninggalkan singgasana yang baru ia tempati.






***

Aku, Dad dan Mom kini sedang mencari keberadaan Keenan dan kak Farel. Kita sudah mencari ke semua tempat tapi tidak ada.

Di halaman belakang pack pun tidak ada, yang ada hanyalah sekumpulan warior yang sedang berlatih.
"Dad Keenan dan Kak Farel dimana ya?"
"Entahlah Dad pun tidak tahu, padahal baunya masih ada disini"

"Eh itu betanya Keenan bukan?"
"Iya Dad,  Bryan" panggilku

Kemudian dia berbalik dan berjalan menuju tempat kami berada.
"Alpha Luna , ada apa gerangan memanggilku?"
"Bry apa kamu melihat Keenan dan kakakku?"

"Alpha Keenan dan Alpha Farel?"
"Iya apa kamu melihatnya?"
"Waktu malam aku melihatnya di ruang santai lalu setelah itu kembali ke kamar Luna"

"Ohhh,,, ya sudah terima kasih"
"Saya pamit Alpha Luna"
"Ya"

Setelah itu kami pun berjalan menuju ruang santai yang sebelumnya terlewati tadi. Sesampainya disana aroma mereka berdua semakin menyengat. Aku yakin mereka ada disana. Sesampainya disana aku tak melihat mereka, yang ada hanyalah sebuah bantal di sofa dan toples makanan yang kosong.

Tunggu   tunggu   toples kosong?
Astaga itu kan cemilanku siapa yang menghabiskannya. Aku pun mengambilnya dan tak sengaja menginjak sesuatu di sertai teriakan.

"Awwww"
Aku pun menunduk ke bawah dan alangkah kagetnya melihat kedua orang yang aku cari sedang tidur di bawah. Tak lupa sesuatu yang di injak itu adalah tangan kak Rey.

"Sttt Ana kau kenapa menginjak tanganku"
"Maaf Kak, Ana tidak sengaja aduh maaf ya"
Tak lama Keenan pun turut bangun dan mengerjakan matanya. Setelah bisa menyesuaikan dia melihat Ana, Mom, dan Dad.

"Kenapa kalian bisa disini, dan Farel kenapa kau teriak mengganggu tidur nyenyak ku saja"
"Harusnya Dad yang bertanya kenapa kalian tidur di bawah"
"Tidur di bawah kata siapa, orang kita tidur di atas sofa ya kan Rel"

Farel hanya menganggukan kepala mengiyakan.
"Ck apa kalian tidak bisa membedakan tidur di sofa dan tidur di atas karpet hmm" kali ini bukan Dad yang bertanya tapi Mom.
"Eh kok bisa sih"

"Kalian ini masih saja memiliki kebiasaan yang buruk jika tidur di sofa hihi" ujar Dad.
"Kak apakah masih sakit?"
"Tentu tidak princess ku sayang"
"Hmm syukurlah"

Kini mereka sudah duduk, Mom dan Dad di tengah menghadap tv. Keenan dan Riana di sebelah kanan dan Farel di sebelah kiri.

"Mom Dad" tanyaku
"Ada apa sayang" jawab mom
"Apa Mom dan Dad tahu siapa yang menghabiskan keripik kentang Ana? Lihatlah toples nya sudah kosong hiks. Padahal kemarin masih banyak hiks" ucapku sambil terisak.

Astaga jadi ini yang di maksud Keenan. Haduh gawat nih kalau Ana tahu jika aku yang menghabiskannya'ucap batin Farel

Psst Keenan kau jangan beritahu Ana ya kalau aku yang menghabiskannya" tanya nya lewat midlink
Kalau Ana yang bertanya siapa yang menghabiskannya pasti akan ku beritahu kalau tidak bisa-bisa tidak di beri jatah"jawabku
Ku mohon kali ini saja ya"
Kita lihat saja"

Obrolan kami terpotong karena Dad bertanya pada kami.
"Ekhmm kenapa kalian berdua diam. Apa kalian tahu siapa yang memakannya. Keenan kau pun tahu bukan kalau akhir-akhir ini Ana suka makan keripik kentang. Kalau tidak pasti dia nangis seperti sekarang"

"Hiks keripik nya hiks"
"Emmm itu....."
"Emmm Dad itu emmm"
"Dad sebenarnya Farel yang memakannya. Karena aku tak tahu kalau itu milik Ana" Jawab Farel jujur.

"Hiks jadi kakak yang memakannya?"
"I iya princess maafkan kakak ya" ujarku memohon
"Oke Ana maafkan tapi ada satu syarat"
"Syarat apa Princess?"

"Syaratnya buatkan makanan khas indonesia sekarang dan harus kakak yang memasaknya tanpa campur tangan orang lain"
"Ana apakah kau serious?"

"Ya ana serious dan masakannya itu ayam betutu, pecel lele, ketoprak, soto ayam"
"Ya sudah kakak masak dulu kamu tunggu disini kalau sudah siap nanti kakak panggil"

"Kakak memang kakak yang paaaling baik"
"Ana kenapa hukumannya berbeda dengan hukuman ku yang dulu?"
"Terserah Ana lah"
"Kenapa kamu kesal begitu?"
"Aku kesel kenapa kamu gak peluk aku pas tidur bahkan tidur di kamar juga tidak, malah tidur disini. Apa kamu sudah gak sayang lagi ya?"

Keenan pov

Eh kenapa berubah gini sih bukannya Ana yang menyuruhku tidur diluar. Ken' panggil Al
Ya' jawabku
Aku heran kenapa Ana dan Dara sifatnya sama'
'Karena mereka satu tubuh bodoh apa kau tak tahu heh' jawabku
Maksudku bukan seperti itu, mereka lebih sensitive apalagi Dara' jawabnya
Aku tak tahu sebaiknya kita tanyakan saja'

Setelah itu aku memutuskan midlink ku dengan Alvin dan merangkul Ana ke dalam pelukanku.
"Emmm Ken"
"Ya"
"Emm tidak jadi"
"Ana apa kau ingin sesuatu?" tanya mom
"Sebenarnya aku ingin mangga muda dan Ken yang mengambilnya secara langsung di pohon. Lalu Dad yang mengupasnya" ucapku pelan

"Hah apa!!!!"
"Hiks Mom"
"Sudahlah Ken turuti saja kemauan istrimu ini, sepertinya Dad dan Mom tahu apa yang menyebabkan Ana seperti ini"

"Ana kenapa Mom Dad, apa...." ucapanku terpotong karena kedatangan Farel
"Makanan sudah siap, ayo Ana silahkan makan masakan kakak tersayang ini. Ayo kita ke meja makan"

"Yeyyyy thanks Kak, ayo Ana sudah tidak sabar untuk mencicipinya"
"Ana apa mangga mudanya jadi?" tanyaku
"Iya tapi nanti saja setelah Ana makan masakan Kakak" jawabnya sambil berteriak.

Sesampainya di meja makan Ana langsung saja makan masakan Farel. Entahlah aku belum pernah merasakan masakan yang di buatnya, pernah dulu sekali memakannya dan rasanya asin, pahit, manis dan asam bersamaan. Dan itu membuatku tak ingin memakannya lagi.

Tapi entah kenapa aku melihat Ana begitu sangat antusias dan sangat lahap sekali. Apakah masakannya enak ?

"Pssttt Ken" ucap Farel yang berada tepat disamping kiriku.
"Ya" jawabku
"Lihatlah Ana lahap sekali memakannya, padahal sebelumnya aku coba dan rasanya tidak karuan"
"Oh ya, apakah sama seperti dulu hem"
"Ck kau ini, sedikit lebih baik daripada yang dulu. Aku sudah melihatnya di internet"
"Kita tanyakan saja langsung"

Farel hanya menganggukkan kepala dan menoleh ke depannya dimana Ana sedang memakan hasil masakannya.
"Princess"
"Hmm kenapha Kak"
"Telah dahulu sweety baru menjawab"
"Iya Kak ada apa?"

"Emm apakah masakan Kakak enak, kelihatanya kau sangat lahap memakannya"
"Ini sangat enak Kak, aku menyukainya"
"Benarkah?"

Ana hanya memganggukkan kepala dan melanjutkan aktivitas nya yang tertunda. Sedangkan Keenan dan Farel saling tatap dan menghembuskan nafas beratnya.

"Hah akhirnya selesai juga hmm begitu nikmat, oiya Ken aku ingin mangga mudanya sekarang"
"Sekarang juga sweety?"
"Iya sekarang ayo"
"Ana kamu baru saja makan banyak sekarang mau makan mangga muda lagi? Kau seperti sedang hamil saja" ujar Farel.

Riana menghiraukan saja ucapan Farel dan berlaku begitu saja menuju halaman belakang pack.

"Mom"
"Ada apa sayang"
"Dad mana ? Ana ingin menagih janji untuk mengupas kan mangga nya"
"Ohh Dad sedang memantau para warior yang sedang berlatih di halaman belakang pack. Apa kau ingin kesana juga sayang?"

"Ya Ana ingin kesana, Ana pun belum pernah melihat para warior berlatih"
"Ya sudah ayo kesana. Keenan, Farel kalian juga ikut sekalian berlatih juga" ucap Mom

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang