twenty four

4.6K 200 2
                                    


Bryan membalasnya dengan anggukan dan senyuman. Setelah sampai di mobil kita pun segera menaikinya dan berjalan menuju pack house karena hari sudah mulai berganti menjadi cahaya matahari yang baru muncul di peraduannya.











***

Cahaya matahari masih enggan menunjukkan sinarnya pagi ini. Ku lirik jam dan ternyata masih jam lima pagi. Ku raba kasur di samping ku tapi kosong.
"Hoammm,,kenapa kasurnya dingin? Apa Keenan tidak pulang semalam, tidak seperti biasanya" ucapku.

Setelah itu aku pun menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi, lalu aku pun menguncir rambutku asal. Tiba-tiba aku merasa haus, dan pergi menuju nakas di samping tidur. Air minum selalu tersedia disana akan tetapi sudah habis. Dengan terpaksa aku harus pergi ke dapur untuk mengambil minum. Baru saja melewati ruang keluarga kakiku sudah lelah.

"Aduh lelah sekali" ucapku
"Luna sedang apa disini, ini masih pagi. Sebaiknya Luna kembali ke kamar. Kalau tidak saya bisa di marahi Alpha Luna. Apa Luna baik-baik saja?" ucap omega yang baru saja lewat sehabis membersihkan ruang keluarga.
"Ah tidak kakiku hanya pegal, bisakah kamu membawakan aku teh hangat?" tanyaku
"Bisa Luna" jawabnya
"Kalau begitu ini gelasnya dan kalau sudah bawa sama ke ruang keluarga aku ada disana"
"Baik Luna kalau begitu saya permisi"

Aku hanya mengangguk lalu segera pergi menuju ruang keluarga dan duduk di sofa sambil menyalakan televisi. Aku sedang malas untuk melakukan sesuatu, biasanya pagi seperti ini aku akan berjalan pagi ditemani Keenan.

"Luna ini minumnya, apa ada lagi?" tanya omega itu
"Tidak terima kasih, kau boleh pergi. Sebentar apa Keenan sudah pulang?" tanyaku
"Sama-sama Luna, Alpha belum pulang Luna" jawabnya
"Hmm ya sudah kau boleh pergi sekarang"
"Baik Luna" ucapnya sambil membungkuk lalu pergi.

Kemana sebenarnya Keenan, kenapa aku jadi khawatir seperti ini. Apa terjadi sesuatu dengan dia? batinku
"Dara apakah Keenan baik-baik saja?" tanyaku
"Dia pasti baik-baik saja aku bisa merasakan Alvin juga baik" jawabnya
"Tapi aku merasa khawatir seperti terjadi sesuatu kepada mereka" ucapku
"Yakinlah mereka akan baik-baik saja, bukannya mereka kuat?" jelasnya
"Ya semoga saja, aku hanya bisa berdoa agar moongoddes memberikan mereka keselamatan dimanapun mereka berada" jawabku
"akupun turut mendoakan mereka" balasnya

Setelah itu hanya keheningan yang terjadi dan tak lama aku mendengar seruan mobil memasuki pack. Dan kuyakini Keenan sudah pulang, lalu aku pun bergegas menuju pintu utama walaupun dengan langkah kecil.

Sesampainya disana aku melihat Keenan baru memasuki pintu utama pack disertai Bryan di belakangnya dengan lengan di perban. Baju mereka terdapat darah, sebenarnya apa yang terjadi? Tak mau terlalu larut dalam pikiranku akhirnya aku pun langsung menghampiri nya.

"Ken apa yang terjadi kenapa tubuhmu terdapat darah dan astaga kenapa kamu hanya memakai jubah saja. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kamu baru pulang pagi ini?" tanyaku tanpa henti
"Syuttt sweety aku baik-baik saja, sebaiknya kita masuk dahulu" ucapnya

Aku hanya menurut saja dan langsung memapah Keenan masuk ke dalam. Sesampainya aku mendudukkannya di sofa. Sebelum itu aku memanggil omega untuk membawakan wadah berisi air hangat dan juga handuk bersih.

"Kau membuatku khawatir Ken, jadi jelaskan padaku kenapa kamu bisa menjadi seperti ini" cemasku
"emmm Mom dan Dad kemana?" tanya Ken
"Mom dan Dad pergi pagi sekali , mereka lagi mengurusi urusan penting di luar, dan katanya besok baru bisa pulang"
"Urusan penting apa?" tanya Ken
"Entah mereka bilang ingin menikmati waktu berdua" jawabku
"Hmm dasar orang tua" ucap Ken

"Eh bentar kenapa kita membahas Mom dan Dad, kau berusaha mengalihkan pembicaraan ya?" tanyaku
"Tidak sweety, aku hanya menanyakan mereka saja. Karena pas aku sudah masuk, aku tidak melihat mereka. Biasanya kan mereka duduk disini" jawabnya
"Benarkah?...."

"Maaf Luna ini yang tadi Luna minta" ucap seorang omega sambil membawa wadah berisi air hangat serta handuk tadi.
"Ah ya terimakasih" ucapku
Omega itu pun segera pergi, sebelum itu ia sedikit menunduk untuk berlalu.

"Sini aku bersihkan dan kompres dulu luka dan lebammu. Setelah itu ceritakan semuanya yang terjadi" ucapku sambil meremas handuk yang sudah di basahi oleh air.
"Shhhh awww pelan-pelan sweety" ucapnya
"Ini sudah pelan Ken" jawabku

"Seharusnya kamu tak usah seperti ini, aku bisa mengobati diriku sendiri. Kamu ingat kan aku ini werewolf" jelasnya
"Ya aku tahu werewolf bisa mengobati dirinya sendiri. Tapi aku tak ingin mengambil resiko, aku akan tetap mengobatimu" jawabku

Keenan pov

"Aku mencintaimu" ucapku
Ana menghentikan mengkompres lebam di pipiku. Ku lihat ia menegang dengan ucapanku tadi. Ku elus tangan yang berada di pipiku lembut.

"Kau tahu aku sangat beruntung bisa memilikimu. Memiliki cintamu, hatimu dan semua jiwa raga yang ada di dirimu. Aku beruntung bisa memiliki wanita yang cantik sepertimu. Wanita yang bukan hanya cantik dari paras saja akan tetapi hatinya juga. Aku sangat berterima kasih kepada Moongoodes karena telah memberikan aku mate yang sempurna seperti dirimu.  Aku tahu aku bukan pria yang romantis seperti apa yang diinginkan semua wanita. Tapi aku tetaplah aku pria dingin dengan wajah datar setiap waktu.  Aku tak bisa menjanjikan sebuah kesempurnaan dan kebahagiaan, yang hanya bisa kulakukan adalah berusaha untuk selalu dekat dengan dirimu dan membuatmu selalu terasa nyaman saat bersamaku. Menjadikan dirimu pendamping hidupku dan calon malaikat bagi anak-anak kita nanti..." jelas ku

Aku melihat Ana berusaha mencerna arti dari ucapan ku. Ku lihat pipinya memerah dan itu membuatku gemas melihatnya.

"Untuk itu aku berterima kasih kepadamu karena telah berada di dekatku. Menjagaku dengan baik di saat aku terluka. Memberikan aku semangat dan lainnya. Maaf,,, maaf sebelumnya karena telah memaksamu untuk tinggal dan masuk dalam kehidupanku. Kehidupan yang lebih rumit dari kehidupanmu sebelumnya. Aku tak mempunyai rencana lain selain itu, karena aku takut kamu akan menjauhiku bahkan tidak mencintaiku. Riana Putri Meshach happy anniversary one years" lanjut ku lalu mencium keningnya lembut. Setelah itu aku pun mengambil sebuket besar bunga mawar berwarna putih kesukaannya dan satu mawar merah di tengahnya

"K....Ken    ?" ucapnya
"Maaf aku hanya bisa memberikan mu ini, aku sudah bilang kalau aku bukan pria romantis. Tapi aku tetap berusaha untuk bisa romantis saat bersamamu" jawabku
"Ini sungguh indah, maaf kan aku. Aku lupa kalau hari ini adalah hari penting kita maaf hiks. Maaf kalau aku melupakannya hiks hiks" ujarnya sambil menangis

"Shhutttt sudah tidak apa jangan menangis lagi kasihan mereka" ucapku
"Kau memang bukan pria romantis Ken, kau melakukan ini dengan hanya memakai jubah yang penuh darah dan tanah dengan rambut berantakan. Tapi itu yang aku suka, kau tetaplah Keenan pria dingin berwajah datar dan tatapan yang tajam. Aku mencintaimu" jawabnya
"Aku sangat sangat mencintaimu. Jika ada yang melebihi kata sangat itu yang akan aku pakai" ucapku

Setelah itu Ana pun memelukku yang dengan senang hati aku membalasnya. Dengan sesekali mencium pucuk kepalanya dengan sayang.

"Awhhh"
"Kenapa sweety ada apa? Apa pelukanku terlalu erat?" tanyaku karena Riana tiba-tiba meringis. Aku takut kalau pelukanku terlalu erat dan menyakiti mereka. Riana hanya menggeleng dan tersenyum yang membuatku mengerenyitkan dahi aneh.

"Mereka menendang" jawabnya
"Ah ku kira kenapa, kalian baik-baik ya jangan nakal sama kasihan Mommy" ucapku sambil mengelus perut buncitnya
"Mereka sangat menuruti ucapan Daddy nya" ujar Ana

Setelah itu aku pun merangkulnya tidak dengan pelukan lagi. Karena aku khawatir mereka akan terjepit. Ternyata bahagia itu sederhana, tapi dibalik semua iti aku takut ucapan Faeyza akan menjadi kenyataan. Merebut kebahagian keluarga kecilku nanti.

~^^~

킴 동 미

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang