Setelah itu Riana pun segera tidur menyusul Keenan. Ia pun membalikkan tubuhnya dan memeluknya dari samping hingga kegelapan menghampiri mereka dan membawa mereka ke dalam alam mimpi.
***
Riana pov
"Aku sudah tak sabar melihat mereka" ucapku.
"Aku pun tak sabar menanti mereka dan melengkapi keluarga kecil kita" balas Keenan
"Ken?"
"Ya" ucapnya singkat
"Apa semuanya akan baik-baik saja? Kalau misalkan suatu hari aku pergi dan tak kembali bagaimana? Kamu mau kan menjaga mereka? Aku yakin kamu pasti bisa merawat mereka dengan baik" ujarku. Seketika aku merasakan Keenan menegang dan berhenti mengelus perutku. Keenan pun langsung menatapku dan mengarahkan kedua tangannya di pipiku."Kamu bicara apa sih sweety hmmm, semuanya akan baik-baik saja dan kamu akan tetap bersama kami dan tak akan pernah pergi kemanapun itu" jawabnya
"Kalau misalkan itu terjadi apa kamu akan menerimanya?" tanyaku
"Kenapa kamu mengatakan itu" ucapnya dingin
"Entah tapi aku merasakan firasat akan terjadi sesuatu lalu aku akan pergi" balasku"Ingat kita akan baik-baik saja, jadi lupakan firasat buruk mu itu aku tidak suka mendengarnya" ujarnya sedikit membentak lalu berdiri dan keluar meninggalkanku sendiri di balkon kamar.
Aku tahu kalau Keenan kecewa dengan ucapan ku. Tapi aku tak bermaksud untuk membuatnya marah. Hanya saja aku menyampaikan apa yang aku rasakan saat ini. Tidak bolehkah aku jujur dengan perasaan ini? Perasaan yang membuatku selalu merasakan gelisah atau entah apa namanya.
Tak terasa air mata mengalir begitu saja di kedua pelupuk mataku. Aku takut hal itu akan terjadi. Mimpi yang selama ini kudapatkan seperti petunjuk karena berulang kali datang.
Aku tetap berdiam diri di balkon untuk menenangkan diri. Dengan air mata yang terus keluar tanpa henti yang kubiarkan tanpa berniat untuk menghapusnya. Samar-samar aku melihat pergerakan yang cepat dari arah hutan dengan lolongan serigala yang mengiringinya. Pergerakan hitam yang bergerombol menuju pack ku.
"Ada apa ini? Apa sekarang waktunya untuk bertarung dengan para vampir? Tapi itu tidak mungkin, tidak ada tanda-tanda yang bisa ditanggap. Kalau karena bulan purnama bukankah ini masih lama?" batinkuBrakk
Tiba-tiba lamunanku terhenti tatkala mendengar pintu terbanting sangat keras.
"Luna sebaiknya Luna jangan keluar kamar sampai semuanya terasa aman" ucap seseorang yang membuka pintu dengan kasar.
"Ada apa Bryan apa yang terjadi sebenarnya dan dimana Keenan?" ucapku.Ya yang datang tadi adalah Bryan beta Keenan.
"Aku tidak tahu Luna yang terpenting sekarang Luna jangan sampai keluar dari kamar ini dan jangan lupa untuk menutup jendela balkon. Nanti akan ada omega yang akan menemani Luna disini" jelasnya
"Maksudmu ?" Tanyaku"Kita tidak punya waktu yang lama Luna, Luna jadi sebaiknya masuk dan tutup segera, Lea akan kembali sebentar lagi dan aku harus pergi berperang sekarang juga. Itu saja yang saya sampai kan, saya permisi Luna"
"Tapi Keenan..."
"Alpha pasti baik-baik saja Luna saya harus pergi sekarang juga permisi" ucapnya sambil berlari keluar kamar tak lupa untuk menutupnya.Beberapa jam telah berlalu kini belum ada tanda-tanda kalau pertarungan berakhir. Aku ingin melihat akan tetapi masih takut kalau hal buruk akan terjadi. Tangisan ku tak pernah berhenti mengalir. Mataku terasa berat, aku menyesal sungguh menyesal. Aku berharap Keenan akan baik-baik saja.
Tak berselang lama aku mendengar suara langkah kaki menuju kamar. Dengan segera aku berbaring membelakangi pintu dan menutup mataku. Langkahnya semakin dekat dan aroma tubuh Keenan semakin menyeruak dalam hidungku. Pintu pun terbuka lalu tertutup setelah Keenan memasukinya. Aku pun kembali melanjutkan tidurku akan tetapi tidak bisa. Aku merasa Keenan menghampiriku dan berdiri disamping tempat tidurku. Aku merasakan elusan tangannya di pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )
WerewolfAku tinggal seorang diri di rumah yang lebih dari kata baik. Ibu dan ayahku telah meninggal sejak aku berusia 6 tahun karena kecelakaan. Sebenarnya aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Akan tetapi, entah dimana keberadaannya sekarang. Hidupku be...