twenty one

4.8K 210 1
                                    

Aku pun mulai memasuki pack house dengan tangan yang melingkar di pinggangnya walaupun tak sepenuhnya melingkar.



















"HELLO SPADA I'M COMING, FAREL YANG TAMPANNYA TAK TERTANDINGI SEJAGAT RAYA DATANG. YUHUUU SPADA" teriak Farel
"Ya ampun Farel kamu apa-apaan sih teriak teriak segala. Kamu itu sekarang Alpha loh" ucap Mom

"Hehehe maaf Mom, bagaimana kabar Mom sekarang?"
"Mom baik-baik saja, jadi bagaimana urusan bisnis kamu apa sudah selesai?" tanya Mom
"Sudah Mom, seminggu di Brazil sangat melelahkan. Astaga aku lupa!"
"Lupa apa kau ini"

"Sebaiknya Mom panggil Dad, Keenan dan Riana ah kalau bisa Bryan juga dan suruh mereka untuk ke ruang keluarga. Ada kejutan yang akan kuberikan kepada kalian"
"Kejutan apa ?"
"Nanti Mom akan tahu, ya sudah aku akan kembali nanti ok muachh"

Setelah itu Farel pun segera pergi untuk menyiapkan kejutan yang akan diberikan.
"Kau ini masih sama seperti dulu tidak pernah berubah" lirih Mom dan segera pergi menemui mereka.

Beberapa saat kemudian, kini mereka sedang berkumpul di tempat yang sudah diberitahukan oleh Farel. Mereka menunggu kejutan apa yang akan diberikan olehnya kepada mereka. Tak berselang lama Farel pun kembali dan menghampiri mereka.

"Kakak" ujar Riana sambil berlari pelan dan memeluknya
"Hai princess and twins, merindukanku hm?"
"Tentu, sudah dua minggu aku tak bertemu denganmu kak. Oh ya katanya ada kejutan dari kakak, mana kejutannya?"
"Duduk dulu dong nanti kakak beri kejutannya"

"Okey" jawabku
"Jadi bagaimana?" tanya Dad
"Okey disini aku akan memperkenalkan seseorang dan langsung saja jadi ini dia"

Prok prok
Farel pun menepuk kedua tangannya dan tak lama muncul seorang wanita bergaun hijau tosca dengan rambut berwarna hitam dan lensa mata berwarna biru kehijauan.

"Perkenalkan ini dia mateku, Helga Almaheera Slavina. Cantik bukan?"
"Hel..ga?" ucap Ana
"Riana?" ucap Helga

"Helga ini beneran kamu? Aaaa akhirnya kita bertemu lagi" ujar Riana sambil memeluk Helga
"Kalian saling mengenal?" tanya Keenan dibarengi anggukkan Farel
"Iya aku dan Riana sahabat waktu smp tapi kita harus berpisah karena aku harus pindah ke Brazil " jawab Helga

"Wahh aku tak menyangka kamu adalah mate kakak ku, ayo sini duduk di sebelah ku. Jadi bagaimana kamu bisa bertemu dengannya?" tanyaku

"Ah itu aku pun tak tahu pasti akan tetapi aku tak sengaja menabrak kakakmu dan dia langsung membawaku pergi dan bilang kalau aku matenya dia" jawab Helga
"Apa jadi kakak menculik kamu astaga" ucap Riana sambil menepuk jidat

"Eh tidak bukan begitu, wajar saja aku membawanya dia kan mateku" elak Farel
"Tapi tentu saja kak seharusnya dekati secara perlahan bukan seperti itu, kau menyebalkan" jawabku
"Tap...."

"Nak Helga?" panggil Mom
"Iya tante"
"No, panggil Mom saja ok"
"Ba baik Mom"
"Tidak usah gugup begitu rileks saja ok. Mom ingin bertanya apa kamu bukan manusia seutuhnya? Soalnya Mom merasa kamu berbeda"

"Dad pun merasa begitu"
"Emm sebenarnya aku bukan manusia murni akan tetapi separuh diriku adalah penyihir putih. Nenek yang mengatakannya karena Dad seorang penyihir putih juga" jawabnya

"Wahh kenapa kamu tak memberitahu ku" kata Farel
"Aku ingin memberitahu mu sepulang dari sini nanti tapi sudah terlanjur"
"Ya sudah tak apa"

"Helga bolehkah Dad pinjam tanganmu sebentar?" pinta Dad
Helga pun menoleh ke arahku dan kakak seakan meminta pendapat. Kami pun mengangguk mengiyakan, setelah itu Helga pun mengulurkan tangannya dan menaruhnya di atas tangan Dad.

Dad pun memejamkan matanya dan tak berapa lama muncullah sebuah gambaran gambaran yang di dapatnya. Dad mempunyai kemampuan melihat masa lalu dan masa depan dan kemampuannya itu pun menurun kepada Keenan.

"Hhhhh" hembusan nafas berat dikeluarkan Dad dan melepaskan pegangan tangannya.
"Ada apa Dad?" tanya Farel
"Kamu Helga akan menjadi pemimpin dari penyihir putih suatu saat nanti dan itu akan mudah untuk mempersulit para vampir untuk memberontak kaum werewolf dan kaummu juga" ujar Dad

"Maksud Dad apa aku tak mengerti"tanya Keenan
" Intinya seperti ini, jadi nanti akan ada peperangan besar yang entah kapan akan terjadi. Disana Dad melihat Riana yang sangat berbeda dan juga Helga yang sedang melawan para kaum vampir"

"Apa ini ada hubungannya dengan ramalan itu Dad?" tanya Ana
"Sepertinya iya, jadi Helga apa kamu sudah bisa mengendalikan sihirmu itu?"
"Belum Dad karena aku belum seutuhnya menjadi penyihir putih" jawabnya

"Sebaiknya kamu segera di tandai oleh Farel nak. Itu akan mempermudah mengendalikan kekuatanmu dan menjadikan kamu penyihir putih dan juga werewolf seutuhnya" ujar Mom

"Baiklah kalau begitu akan ku tandai nanti. Kau harus bersiap baby" ucap Farel
"Kau ini" ucap Mom sambil menjewer telinga Farel
"Aduh aduh Mom lepaskan ini sakit aduh"

"HAHAHAHAHAHA" semua tertawa kecuali Farel yang memasang wajah cemberutnya.
"Sudah sudah perutku sakit" kata Ana
"Mana yang sakit sweety mana, apa kamu akan melahirkan sekarang?" ujar Keenan panik
"No Ken aku terlalu lelah tertawa sehingga membuat perutku sakit"

"Huhhh_~"
"Oh ya Rel ayo ikut aku akan ada yang harus kita bahas"
"Membhahas apphha?" jawab Farel dengan mulut penuh biskuit

"Akan ku beritahu nanti jadi sebaiknya ayo ke ruangan ku sekarang. Mom Dad aku menitipkan Ana sebentar ada hal penting yang harus dibicarakan dengan Farel" ucapku
"Baiklah Riana akan aman dan baik-baik saja disini" jawab Mom

"Thank you Mom, miss you muachh"
"Keenan" teriak Dad
"Im sorry Dad hehehe" jawabku
"Mom aku menitipkan Helga juga ya"
"Iya tenang saja, ya sudah cepat sana"

Setelah itu aku dan Farel pun segera pergi menuju ruangan pribadiku. Tak butuh waktu lama untuk menempuh ruangan pribadiku dan akhirnya sampai lalu memasukinya.

Keenan pov

Kami pun duduk berhadapan di single sofa yang dibatasi meja kaca di tengahnya.
"Jadi perihal apa yang dibicarakan kita saat ini"
"Perihal adikmu Faeyza, dia membuat ulah lagi" jawabku

"Ulah apalagi yang dia perbuat selama aku tidak ada?" tanya Farel
"Huh sebaiknya kau tenang dahulu baru aku akan memberitahu nya"
"Huffttt baiklah, jadi bagaimana?"

"Faeyza mencoba untuk membunuh Riana lagi dengan cara meracuni susu yang akan diminum kemarin"
"Bagaimana kau tahu kalau Faeyza pelakunya?" tanya Farel

"Omega yang mengatakannya kalau dia di suruh oleh orang suruhan Faeyza"
"Faeyza apa yang kau lakukan apa sebenarnya maumu?" lirih Farel

"Jadi menurutmu bagaimana sekarang, Faeyza mulai berani melancarkan aksinya untuk membunuh Ana" tanyaku
"Aku tak tahu pikiranku kalut saat ini" jawabnya

Setelah itu hanyalah keheningan yang melanda diantara keduanya.








~^^~

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang