twenty two

4.7K 220 1
                                    

Di tempat yang berbeda, tempat yang sangat jauh dari keramaian. Tempat yang sangat minim akan cahaya matahari bahkan tidak terdapat sinar matahari sama sekali. Di sanalah berdiri bangunan kokoh bernuansa abu gelap dan merah.

Bangunan kastil yang tersembunyi di balik pepohonan yang tinggi dan rimbun, yang di kelilingi pohon besar dan tembok penghalang. Tak lupa aliran sungai yang dalam dan deras turut serta mengelilingi daerah sekitarnya.

Di dalamnya terdapat penjagaan yang cukup sulit untuk di lewati. Bagi siapapun yang mendatanginya harus melewati sungai dengan jembatan pintu gerbang.

Sedangkan di dalamnya sesuatu sedang terjadi, seorang pria sedang bersimpuh di depan seorang yang sangat berperan penting di kastil itu.

"Bagaimana apakah rencana berjalan baik?"
"Maaf p..."
"JANGAN BILANG KALAU RENCANA ITU GAGAL!!!"
"Saya benar-benar mohon maaf pangeran"
"ARGHHH KAU MEMANG TIDAK BISA DI ANDALKAN!!!"

Bugh pria itu pun terlempar dengan keras sehingga menabrak tembok di belakangnya karena serangan dari seorang yang disebut pangeran tersebut.

"Uhuk     uhukk....." darah pun dengan cepat mengalir di mulutnya
"Bagaimana rencana itu bisa gagal HAH !!!!" ucapnya sambil mencengkram kerah jubah yang di pakai pria suruhannya itu.
"Sa...saya tidak tahu pasti pangeran, yang saya tahu sebelum di minum sudah ketahuan oleh Alpha Keenan pangeran uhukk"

"ARGGHHHH DASAR BRENGSEK, TIDAK BERGUNA. KALIAN CEPAT BAWA DIA KE RUANG TAHANAN SEKARANG!!!!" bentak nya
"Ba   baik pangeran" jawab mereka gugup
"CEPAT ATAU NASIB KALIAN AKAN SAMA SEPERTINYA"

Dengan cepat kedua orang tersebut membawa pria itu ke dalam sel tahanan.

"ARGHHHH kau slalu saja menghalangi dan menggagalkan rencanaku"

"Kita lihat seberapa kuat kau melindunginya karena sebentar lagi permainan yang sebenarnya akan di mulai. Tunggu saja, tunggu kematianku dan semua kaummu yang menjijikkan itu dan kaum dan bangsaku lah yang akan berkuasa. Akan ku habisi semua keturunan kalian sampai tidak ada yang tersisa HAHAHAHAHA" ucapnya

Setelah itu ia pun beranjak dari duduknya dan berjalan pergi ke ruangan pribadinya dengan memegang gelas berisi darah yang setiap saat selalu menemaninya.

***

9 bulan telah berlalu, kini kandungan Riana sudah membesar dan tinggal menunggu kelahiran buah hati mereka. Kamar mereka pun sudah berpindah seiring bertambahnya kandungan Riana.

Kini mereka sedang berada di tempat biasa yang slalu menjadi tempat berkumpul. Semua berkumpul kecuali Keenan dan Farel yang sedang memiliki urusan menghadiri rapat di red moon pack.

"Ana" panggil Mom
"Iya Mom" jawabku
"Bagaimana apakah kamu siap untuk persalinan kamu nanti?"
"Siap tidak siap aku harus siap Mom, moongoddes pasti memberikan kemudahan untukku dan mereka nanti"

"Mom harap seperti itu, semoga tidak ada hal yang di inginkan terjadi"
"Ya semoga saja Mom" jawabku

"Bagaimana Ana apa kamu sudah bisa mengontrol kekuatanmu itu?" tanya Dad
"Sudah Dad kadang aku sangat kelelahan apalagi aku sedang mengandung" jawabku

"Syukurlah kalau sudah bisa mengontrolnya, Dad menanyakan itu supaya kita berjaga-jaga. Dad sudah mendiskusikan tenang ramalan itu dan kata para tetua itu akan terjadi sebentar lagi. Akan tetapi Dad tak tahu kapan terjadinya yang pasti"  ujar Dad

"Dan ya, Helga apa kamu juga sudah bisa mengontrol kekuatanmu itu?" tambah Dad
"Sudah Dad, Farel melatihku dengan sangat baik. Hanya tinggal memperlancar saja" jawab Helga

"Baiklah apa kau mau ikut Dad dan yang lain latihan? Sekalian Dad ingin mengetes sampai mana kamu bisa mengontrol kekuatanmu itu" ucap Dad
"Baik Dad" jawabnya

"Apa aku boleh ikut berlatih Dad?" tanyaku
"Sebaiknya untuk saat ini jangan dahulu Ana, Mom khawatir akan terjadi sesuatu nanti" jawab Mom
"Benar apa yang di ucapkan Mom , Dad tak mau menanggung resiko jika terjadi sesuatu denganmu nanti" tambah Dad

"Hmm baiklah, tapi hanya menonton boleh kan?"
"Boleh kok biar Mom menemanimu ok" jawab Mom

Aku hanya mengangguk dan kami pun berjalan menuju aula dimana tempat Dad berlatih nanti. Aku pun duduk di sofa yang memang selalu tersedia disana bersama Mom. Sofa yang baru di tempatkan beberapa saat yang lalu saat aku latihan bersama Keenan dalam melatih kekuatan yang mulai hadir di saat umur kandungan menginjak 3 bulan.

Kenapa kekuatan itu baru muncul? Entahlah aku pun tak tahu pasti. Seiring bertambahnya kandunganku semakin bertambah juga kekuatan yang hadir dalam diriku. Aku pun sedikit sulit untuk mengendalikannya saat pertama kali.

Trang       trang       Trang       trang       

Crashhh        Crashhh

Suara pedang saling bersahutan memenuhi pendengaran ku. Ku lihat Helga begitu sangat lues dalam menghadapi serangan yang di berikan Dad. Sampai akhirnya matahari mulai terbenam dan kembali ke peraduannya.

Sampai saat ini aku belum melihat Keenan dan Kak Rey pulang. Apakah rapat nya belum selesai sehingga matahari sudah tenggelam pun belum tampak kedua batang hidung mereka. Aroma mereka saja aku tak bisa menciumnya.

"Ayo kita sudahi saja latihannya hari sudah gelap. Bersihkan tubuh kalian dan segera menuju ruang makan untuk makan malam" ujar Dad

"Apa Keenan dan Kak Farel tidak ikut untuk makan malam Dad?" tanyaku
"Sepertinya tidak karena tadi betanya Keenan memidlink Dad kalau mereka akan makan malam disana. Karena rapat belum selesai, masalah yang di hadapi Red moon pack cukup serius" jawab Dad

"Ohh begitu, kenapa Keenan tidak memidlinku?" ujar ku
"Mungkin dia terlalu sibuk, kau tahu kan kalau Keenan bukan hanya sebagai Alpha tapi sebagai King dari kaum werewolf juga. Jadi dia mempunyai tugas yang cukup berat untuk mengawasi pack pack yang ada di bawah pimpinan nya. Sudah sebaiknya cepat karena waktu makan malam sebentar lagi akan di mulai" jelas Dad

"Baik Dad Mom kalau begitu Ana duluan" ucapku
"Biar aku membantumu ya Ana?" tawar Helga
"Tak apa kamu pasti lelah setelah berlatih tadi, aku bisa kok lagi pula jarak ke kamarku saat ini sudah tidak terlalu jauh dan tidak membuatku cepat lelah"

"Aku bantu saja ya? Aku khawatir kalau terjadi sesuatu denganmu. Lagi pula kamar kita bersebelahan kan" jawabnya.

Ya memang kamar kami bersebelahan itu atas perintah Keenan agar ada orang yang memantauku setiap dia tak bisa menemaniku.

"Ya sudahlah ayo" ucapku
"Ayo, aku senang bisa bersamamu lagi. Oh ya bagaimana sahabatmu yang satunya itu? Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya. Siapa namanya ya aku lupa" ujarnya

"Bukan hanya sahabatku itu sahabatmu juga. Kita akan selalu bersahabat kok, dia sekarang sedang di rumah Ibunya. Padahal aku sudah menyuruhnya untuk tinggal disini tapi dia menolak. Namanya Milea kalau sulit panggil saja Lea agar mudah di ingat" jelas ku

"Oke oke  Lea matenya Bryan kan? Oh ya sudah berapa ya usia kandungannya sekarang" tanya nya
"Iya dia matenya Bryan, sepertinya kita beruntung sekali ya mempunyai mate seorang werewolf. Usianya baru memasuki satu bulan, dan kapan kamu dan kakak ku akan menyusul? Kalau kalian menikah berarti kau akan menjadi kakak iparku haha"

Milea memang sudah menikah dengan Bryan 3 bulan yang lalu dan kini dia sedang mengandung dan baru memasuki usia 1 bulan.

"Nah sudah sampai jadi sebaiknya cepat bersihkan badan aku pun sama dan dahh Ana ku yang cantik" jawab Helga dengan wajah yang sudah sangat merah. Cukup mudah sekali menggodanya apalagi kalau sudah tergoda dengan Kak Rey wajahnya lebih merah dari yang sekarang.





~^^~

My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang