"Ya Ana ingin kesana, Ana pun belum pernah melihat para warior berlatih"
"Ya sudah ayo kesana. Keenan, Farel kalian juga ikut sekalian berlatih juga" ucap Mom.Kini aku, Keenan, Mom dan Kak Farel berjalan menuju halaman belakang pack untuk menemui Dad dan menagih janji untuk mengupas mangganya. Sesampainya aku melihat Dad yang sedang serius mengajari caranya bertarung kepada para warior.
"Dad" panggilku
Merasa dirinya terpanggil Dad pun menoleh dan langsung menghampiri tempat kami berada.
"Riana ada apa hmm"
"Aku ingin menagih janji Dad tolong kupasin mangga nya ya Dad. Biar nanti Keenan yang mengambilnya" jawabku."Baiklah ayo kita kesana dan Keenan sebaiknya kau segera mengambilnya sebelum nasib buruk menyambutmu hihi" ujar Dad
Keenan hanya menghela nafas kasar, sedangkan aku terkekeh melihat ekspresinya.
"Hati-hati Ken"
Setelah itu Keenan pun langsung menuju pohon mangga dan segera memanjatnya."Ana"
"Ya Mom"
"Apa kau merasa sedikit aneh dengan dirimu nak?"
"Sedikit sih Mom, aku merasa sulit mengontrol emosi dan sering muntah saat bangun pagi. Memangnya kenapa Mom?"
"Ah tidak ada"Aku hanya mengangguk dan kembali melihat Keenan yang sedang turun dengan serangkai buah mangga di tangan kirinya. Aku pun melihatnya sangat senang dan berlari menuju ke arahnya.
"Hati-hati nak"
"Iya Mom, Ken mana mangganya aku sudah tidak sabar mana sini cepet"Dengan wajah masih kesal dan di tekuk Keenan memberikan mangganya kepada Riana, yang dengan senang hati diterimanya lalu berbalik menuju Dad berada.
"Ayo sini nak biar Dad kupaskan"
"Terimakasih Dad, Ana sayang sekali" ucapku sambil mencium pipi kanannya. Lalu aku pun duduk di sampingnya."Kau tak ingin menciumku juga sweety?" ucap Keenan
"Apa kau tak ingin menciumku juga princess?" ujar Kak Rey"Hehehe muachh.....muach.... Sudah kan?"
Keenan dan Rey hanya membalasnya dengan senyuman terbaik mereka."Nah sudah ayo di makan"
"Wahhh..... Hmmm ini enak sekali Dad" jawabku dengan mulut penuh mangga."Aku mau dong"
Kak Rey pun mengambilnya lalu memasukkannya ke dalam mulut. Namun baru saja mengunyah Kak Rey mengeluarkan kembali."Uhukk uhukk, Ana ini sangat asam bagaimana kau tahu kalau mangga ini enak. Apa lidahmu tidak bisa membedakan" ujarnya.
Keenan pov
"Masa sih Rel, mana sini aku coba" ujar Keenan. Aku pun mengambilnya dan memasukkan ke mulutku dan ternyata benar mangga ini sangat asam.
"Ana sebaiknya kamu jangan memakannya, nanti kamu bisa sakit perut"
"Tidak Ken aku suka mangganya"
"Tidak Ana, kau tak boleh memakannya lagi" ujarku sambil mengangkat piring ke atas karena Ana berusaha meraihnya."Ken kembali in mangganya aku masih mau"
"Sudahlah Ken biarkan Ana memakannya" kata Mom."Tapi Mom ini tidak baik untuk kesehatan Ana"
"Kembaliin!!!" jawab Ana.
"Tidak sweet...."Ucapanku terhenti ketika piring di tanganku terjatuh ke tanah.
"Hiks mangganya, hiks..."
"Sweety..."
"Kau jahat Ken aku hanya ingin memakannya tapi kenapa kamu menjatuhkannya. Lihat jadi tidak bisa di makan lagi kan. Aku benci kamu dan tidur di luar!!""Hah tidur di luar lagi? Tapi sweet..."
"Tidak ada tapi-tapian. Kalau tidak mau maka aku akan menambahnya tidur di luar selama satu minggu."Belum sempat menjawab Riana sudah pergi sambil menggandeng Farel dan di ikuti oleh Mom dan Dad.
"Bersabarlah nak ini hukuman untukmu, sebaiknya kau turuti saja kemauan Ana. Kalau kau menolaknya akan berakhir seperti ini. Sebaiknya jangan terlalu jauh dengannya Dad takut kalau terjadi sesuatu dengannya" setelah mengucapkan itu Dad pun kembali menyusul Ana.
Aku hanya termenung memikirkan nasibku yang sangat buruk. Tidur di luar selama seminggu itu berarti dia tidak bisa memeluk Ana dan tidak akan mendapat jatahnya, sungguh menyedihkan. Setelah termenung cukup lama aku pun segera menyusul mereka.
Keesokan harinya
Huekkk. Huekkk
Aku sudah tak tahan rasa mual ini membuatku lemas. Aku pun segera keluar dari kamar mandi.
Baru saja melangkah rasa mual itu kembali hadir. Mau tak mau aku harus kembali memuntahkannya di wastafel.
Tapi yang membuatku heran yang keluar hanyalah cairan kental.
Huekk huekk
Setelah selesai aku pun membasuh nya dan pergi menuju tempat tidurku berada. Karena kini tubuhku sangatlah lemas, wajahku sudah pucat dan rasa pusing yang sangat membuatku bertambah lemah.
Saat berjalan aku tak dapat mengimbangkan tubuhku. Jalan dengan sempoyongan dan hanya berpegangan dengan benda di dekatku.
Tok tok tok
"Ana apa kau sudah bangun nak? Kalau sudah ayo kita turun untuk sarapan"
Ku dengar Mom memanggilku akan tetapi aku sudah tak kuat untuk membukakan pintunya.Membalas ucapannya pun tak mampu. Tubuhku semakin lemas dan tak berapa lama tubuhku ambruk dan kegelapan menghampiriku.
Brukk
"Ana apa kau baik-baik saja nak? Tolong jawab pertanyaan Mom nak"
Keenan pov
Tok tok tok
"Ana ayo buka pintunya sayang"
"Mom" kataku
"Ken Ana tidak membukakan pintunya. Mom takut terjadi sesuatu, dan Mom mendengar sesuatu terjatuh di dalam. Sebaiknya kau cepat membukanya""Hah, Apa?"
"Cepat Keenan Mom khawatir dengan keadaannya!"Aku pun mengangguk dan berusaha membuka kuncinya akan tetapi terkunci. Tak ada cara lain selain mendobraknya dengan sekuat tenaga.
Brakk brakk
Dengan dua kali dobrakan pintu akhirnya terbuka aku dan Mom segera masuk. Aku pun mengedarkan pandangan ke seluruh kamar.
"Ana....Ana... kamu dimana sweety..."Ucapanku terhenti ketika melihat Ana pingsan di depan kamar mandi.
"Ana...."~^^~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )
WerewolfAku tinggal seorang diri di rumah yang lebih dari kata baik. Ibu dan ayahku telah meninggal sejak aku berusia 6 tahun karena kecelakaan. Sebenarnya aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Akan tetapi, entah dimana keberadaannya sekarang. Hidupku be...