Flashback on
TIDAAAKKKKKKKK" teriak pilu Keenan kerasHujan mengguyur seakan mengiringi kepergian Riana dan Faeyza dari dunia.
Aaaauuuuuuuu
Lolongan serigala pun turut memberikan duka. Keenan memeluk Riana erat seakan ia tak ingin melepas kepergiannya. Begitu pula dengan Farel yang sangat terpukul melihat dirinya kembali sendiri.
"TIDAAKKKK...."
Semuanya telah berakhir......
"Alpha sebaiknya kita segera mengurusi pemakaman untuk Luna Alpha" ucap beta. "TIDAK DIA TIDAK MATI !! LUNA KALIAN MASIH HIDUP DIA HANYA TERTIDUR KARENA KELELAHAN JADI JANGAN BERPIKIRAN LUNA KALIAN MATI !!!!" balas Keenan
"Tapi Alpha...."
"DIAM, KAU... KAU... sudah ku ingatkan untuk menyuruhnya tetap di dalam tanpa bisa keluar untuk ikut berperang bukan ? TAPI KENAPA DIA BISA BERADA DISINI DAN MALAH IKUT DALAM PERTARUNGAN INI HAH !!! LIHAT !! KAU LIHAT APA YANG TERJADI Riana enggan membuka Matanya kembali dan kalian mengira dia sudah mati" bentak Keenan sembari menunjuk Helga yang sedang berdiri di samping Farel."A...aku sudah mencegahnya akan tetapi kekuatan Riana sangat besar. Sehingga tak sebanding dengan kekuatan yang aku punya" balas Helga menahan tangis
"SEHARUSNYA KAU TETAP MENAHANNYA APAPUN CARANYA !!!! D..."
"CUKUP!!!" ucapan Keenan terpotong karena Farel yang sedari tadi hanya terdiam kini berbicara."Jangan menyalahkan mateku sepenuhnya Keenan, ini bukan murni kesalahannya. Aku pun sama terpukulnya dengan dirimu. Bahkan aku lebih terpukul karena harus kehilangan kedua adikku untuk selamanya sekaligus. Kau tak pernah berpikir jika kau berada di posisiku saat ini. Jadi berhenti untuk menyalahkan orang yang tidak bersalah disini" lanjut Farel
"Hiks Riana bangunlah ku mohon hiks. Bagaimana dengan anak kita tak mungkin aku membesarkannya seorang diri. Aku butuh kamu Ana mereka pun membutuhkanmu. Ku mohon bangunlah, bangun Ana bangunlah. AAARGHHHHHH....."
Keesokan hari nya
Hari ini adalah hari dimana Riana dan Fiand akan di tempatkan di peristirahatan terakhir mereka. Kedua peti putih tempat peristirahatan terakhir mereka yang saling berdampingan.
"Kenapa? Kenapa harus kalian yang pergi. Kenapa tidak aku saja yang pergi. Aku belum bisa menjadi kakak yang baik untuk kalian. Aku yang meninggalkan dan membuat kalian seperti ini. Seharusnya ini tak terjadi, andai saja aku tak pergi ya andai saja pasti ini semua tak terjadi. Kita masih bisa berkumpul dengan bahagia sebagai keluarga walau hanya kita bertiga" ucap Farel dalam hati.
"Kenapa kau meninggalkanku secepat ini? Waktu sangatlah cepat berlalu. Baru saja kemarin aku menemukan dirimu dan mengenalkanmu ke seluruh penghuni pack sebagai Luna. Sekarang semua hanya tinggalah kenangan. Kau pergi meninggalkanku dan kedua malaikat kecil kita. Bahkan kau belum melihat perkembangan mereka. Aku mencintaimu dan akan menjadikanmu untuk yang pertama dan terakhirnya. Aku akan menjaga malaikat kecil kita dengan sepenuh hati. Semoga kau tenang disana dan untukmu Fiand jaga belahan jiwaku dengan baik jaga adikmu ini aku percayakan itu padamu. Riana aku sangat sangat mencintaimu" ujar Keenan dalam hati pula.
"Aaauuuu selamat jalan Riana dan Dara aku dan Keenan pasti merindukan kalian" ucap Alvin
Semua kembali dalam keheningan, keheningan yang tiada berujung. Isak tangis kembali terdengar mengiri kepergian mereka. Tak ada satupun yang menginginkan mereka pergi untuk selamanya akan tetapi siapa yang dapat merubah takdir yang sudah ditentukan.
Sampai pada akhirnya setitik cahaya dari langit perlahan turun menembus kegelapan dan suasana duka mereka. Hal itu tak disadari oleh mereka semua. Mereka enggan untuk mengangkat kepalanya dan setia untuk menunduk menghormati kepergian Luna mereka.
Cahaya itu turun secara pasti sampai pada akhirnya cahaya tersebut terbelah menjadi dua. Cahaya yang semula berwarna putih kini berganti menjadi biru dan merah. Kedua cahaya tersebut saling mengelilingi dan terus berputar. Sampai pada akhirnya kedua cahaya tersebut berhenti dan perlahan masuk menuju raga yang sudah tak bernyawa.
Setelah kedua cahaya itu masuk dalam tubuh perlahan cahaya itu memudar. Akan tetapi tak berselang lama cahaya itu kembali muncul lebih terang dan menyadarkan mereka semua.
"A..apa ini? Mengapa ada cahaya..? Apa yang terjadi?" ucap Keenan bingung
"Akhh cahaya ini sangat menyilaukan" ujar Helga
"Apa? Kenapa tubuh mereka bercahaya tiba-tiba? Fiand apa yang terjadi dengan dirimu kenapa kau mengeluarkan cahaya merah dan apa yang terjadi denganmu juga Ana kau mengeluarkan cahaya biru pula. Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Farel seakan tak percaya apa yang dilihatnya saat ini."Farel apa yang terjadi?" tanya Keenan
"Aku pun tak tahu apa yang terjadi saat ini Ken, darimana cahaya itu berasal. Apa setelah ini mereka menghilang?" balasnya
"Tidak, tidak mungkin aku tak akan membiarkan itu terjadi. Tidak akan" tekad Keenan"Tunggu..."
Semuanya serentak menoleh dan menatap Helga dengan tatapan penuh tanda tanya.
"I..ini ini bukan cahaya biasa. Aku tahu ini bukan sembarang cahaya. Cahaya ini sangat berbeda dengan cahaya lainnya. Hanya ada satu cahaya yang bercampur dengan silver dan gold dan itu hanya dimiliki oleh Moongoddes. Aku pernah membacanya di buku yang diberikan oleh nenekku" ucap Helga"Lalu apa arti cahaya ini?" tanya Mom
"Aku tak tahu Mom" jawabnya
"Dad Mom denyut nadi Riana kembali berdetak dan kembali bernafas. Apa ini arti dari cahaya itu mengembalikan raga yang telah tiada?" ucap Keenan
"Fiand pun sama seperti Riana" lanjut Farel"Ini merupakan sebuah takdir yang tak dapat di percaya" ujar Dad
"Riana bangunlah bukannya kau sudah kembali kenapa masih setia untuk menutup matamu sweety bangun dan sadarlah ku mohon""Alpha sepertinya Luna mengalami koma dan itu membuatnya tidak sadarkan diri walaupun semuanya kembali normal. Dan hal itu terjadi pula untuk Fiand. Jadi kita hanya bisa untuk menunggunya sadar Alpha" ujar Helga tiba-tiba
"Itu artinya mereka masih diberikan kesempatan untuk hidup kembali? Akan tetapi entah kapan mereka akan membuka matanya begitukah?" tanya Mom
"Sepertinya begitu Mom, aku tak tahu pasti. Tapi yang terpenting sekarang kita harus kembali membawa Riana ke kamarnya begitupun dengan Fiand" jawab Helga
"Akan tetapi kita akan membawa Fiand ke kamar siapa?" tanya Farel"Biarkan Fiand ditempatkan di kamar yang masih kosong. Jadi sebaiknya cepat bawa mereka" ujar Dad
"Baiklah Dad""Semoga ini awal yang baik dan semoga saja mereka cepat sadar dan kembali berkumpul bersama kita" ucap Mom
"Ya semoga saja, dan berharap Fiand melupakan dendamnya dan berubah menjadi baik" balas Dad~**~
Ha8 guys extra part terakhir sudah publish. Maaf ya baru bisa di update sekarang. Semoga kalian suka dengan extra part terakhirnya ya. Sampai bertemu di cerita selanjutnya 자링해 saranghae !!!
Jangan lupa untuk membaca ceritaku yang ada dibawah ini ya ;-) ;-) ;-)
https://www.wattpad.com/story/171698686?utm_medium=link&utm_content=share_reading&utm_source=android
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate is Alpha (mon âme soeur est alpha )
WerewolfAku tinggal seorang diri di rumah yang lebih dari kata baik. Ibu dan ayahku telah meninggal sejak aku berusia 6 tahun karena kecelakaan. Sebenarnya aku mempunyai dua orang kakak laki-laki. Akan tetapi, entah dimana keberadaannya sekarang. Hidupku be...