MG ~ 9

10.1K 669 1
                                    

Setelah kejadian tidak mengenakan dikampus itu, Hara semakin enggan menampakan wajah dikampus.

Dia pergi ke kampus bila benar-benar urgent. Lagipula revisi skripsinya pun sudah selesai dan sedang dalam tahap cetak. Wisudanya sendiri akan digelar bulan depan.

Hara bersyukur kalau sidangnya tepat mendekati periode wisuda yang akan di gelar kampusnya.

Tapi sekarang dia bosan karena kegiatan Hara sangat lengang, paling hanya membantu Santi dan teman-teman lain yang ingin konsultasi padanya. 

Hubungannya dengan Shella pun memburuk, Shella tidak pernah lagi menghubunginya ataupun mendatangi kosannya.

Hara juga enggan menghubungi Shella duluan, apalagi dia harus meminta maaf. Toh selama ini dia tidak bersalah. Dia tidak punya keinginan untuk merebut Mas Tio. Bisa-bisanya Shella berpikiran picik terhadapnya.

Hara sangat sadar siapa dirinya, mana mungkin pria idaman para wanita seperti Mas Tio memilih dirinya yang notabene gendut.

Walaupun sempat memikirkan mengapa Mas Tio masih memiliki pembatas kertas itu tapi Hara tidak mau terbawa perasaan. Dia sudah melepas dan juga merestui hubungan Tio dan Shella tapi kenapa sekarang jadi seperti ini?

Hara merasa sangat atas perlakuan Shella. Selama ini, apapun yang Shella yang menyakitkan, dia diam dan menganggap sahabatnya itu tidak bersungguh-sungguh. Tapi apa? Shella hanya memanfaatkannya dan membuatnya dijauhi oleh kawan-kawan yang lain.

Seandainya Santi tidak menceritakan semuanya, Hara pasti tidak akan sadar-sadar. Malah bisa jadi Hara akan menghubungi Shella dan meminta maaf duluan. Karena bagaimana pun, Shella sudah menjadi sahabat satu-satunya yang dia punya. 

Lamunannya terganggu saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Hara bingung harus merasa apa saat membacanya, yang jelas permasalahan dalam hidupnya nampak semakin berat saja, mungkin sama beratnya dengan badannya.

Naga Api

Bulan depan saya sudah pulang ke Indonesia, kamu siapkan aja berkasnya. Biar bagaimanapun pembatalan pernikahan itu harus secepatnya diurus.

Hara hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya. Pikirannya semakin penat saat memikirkan masalah pernikahan paksa dirinya dan Lingga.

Sejak kembali dari PPLnya, Hara berjuang keras mencari nomor telepon Lingga. Apalagi nomor telepon Reza juga tidak dimilikinya, karena Hara pulang dalam keadaan marah dan kesal.

Pada akhirnya dia meminta tolong Pak Agung, si Kepala Desa untuk mencari nomor Lingga dan juga Reza yang untungnya dapat.

Setelah menghubungi Reza, laki-laki itu mengatakan kalau berkas-berkas penikahan dirinya dan Lingga ada pada laki-laki itu dan berinisiatif mengantarkan berkas-berkas pernikahan itu ke Hara, membuat Hara semakin tidak enak karena sudah sempat kesal dan marah pada Reza.

Lingga sendiri pergi ke London setelah pulang dari desa. Hara tidak begitu paham apa yang dikerjakan dokter gadungan itu di London.

Namun menurut Reza, setelah pemakaman kakeknya, Lingga langsung mengikuti pelatihan dokter di London.

Ah, sudahlah Hara tidak mau memusingkannya. Setelah membalas Ya. Hara segera mematikan handphone nya lalu tidur.

***

Saat pagi menjelang, Hara dikejutkan dengan deringan ponsel yang menyentak-nyentak.

Miss Gendut (2# Teacher Series) - (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang