Wajah Arsen yang tadinya pucat berubah jadi gelap, auranya pun berubah suram. Dia tahu jelas siapa pemilik suara yang baru saja menyapa mereka.
"Ga nyangka malah ketemu disini. Gue itu udah bolak balik minta nomor lo sama dia, tapi ga dikasih-kasih. Gue ngerasa bersalah udah ngerjain lo waktu itu", ujar Titan yang tau-tau sudah duduk di sebelah Arsen.
Hara yang terlampau terkejut, diam saja. Sedang Arsen merasa kesal dengan kedatangan Titan yang tak diundang, apalagi rencananya yang akan menyatakan cinta pada Hara, gagal sudah.
"Kok pada diem sih? Gue serius lho mau minta maaf, apalagi waktu lo nangis-nangis. Gue jadi kepikiran. Gue beneran minta maaf", ujar Titan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Hara, membuat Hara kaget sedang Arsen semakin geram. Jangan bilang kalau saingannya bertambah satu lagi, batin Arsen dalam hati.
"Iya, iya dimaafin", jawab Hara salah tingkah sambil menjauhkan wajahnya. Bisa-bisanya saudara kembar rekan sejawatnya itu meminta maaf dengan cara yang tak terduga.
"Ngapain sih lo kesini! Tahu-tahu nyamber aja! Maen motong-motong pembicaraan orang!", Arsen menatap adik kembarnya tajam. Wajahnya kaku dan suaranya sangat tidak bersahabat, membuat Hara bertanya-tanya alasan dibalik ketidakakuran saudara kembar itu.
"Sorry, gue mau makan. Ini tempat langganan gue, ga nyangka banget bisa ketemu kalian disini. Kalian berdua aja?", tanya Titan santai seraya memesan makanan.
"Mau berdua kek, mau sekampung kek, ga ada urusannya sama lo. Cari tempat duduk lo sendiri, sana!", usir Arsen jutek. Dia semakin kesal melihat perangai adiknya yang tidak tahu malu memesan makanan dan bergabung dengan mereka.
"Gue ganggu kalian pacaran ya?"
Pertanyaan Titan sontak membuat Hara kaget dan buru-buru menyangkalnya. Meskipun dia juga kesal dengan Titan namun dia diam saja karena dia malas berinteraksi dengan artis pendatang baru itu. Tapi sekarang Hara tidak bisa diam saja saat Titan berkata yang tidak-tidak tentang dirinya dan Pak Arsen.
"Eh, enggak-enggak. Kami ga pacaran, lo jangan bikin gosip!", ujar Hara kesal. Gadis itu sungguh tidak menyadari kalau efek perkataannya justru membuat Arsen semakin muram. Nafsu makan laki-laki itu buyar sudah.
Sedang Titan terkekeh dalam hati. Pancingannya berhasil, hanya perlu memainkan sedikit kata-kata, maka gadis gendut dihadapannya ini berkata yang sejujurnya.
"Wah, berarti gue masih punya kesempatan donk!", goda Titan sambil melirik Arsen yang kini melotot padanya.
Belum sempat Arsen memarahi adiknya, Lingga yang sedari tadi meminta Pak Wawan membuntuti Hara, ikut menyusul ke tempat itu. Dia bahkan meninggalkan Dewo dan Widya dirumah Lita. Untungnya, inti persoalan sudah dia katakan, tinggal Dewo dan Widya saja yang menyelesaikan.
Lingga merasa tidak tenang saat tahu Hara menolak pulang bersama Pak Wawan dan justru pergi bersama Arsen untuk mencari kos-kosan.
"Jadi kamu memilih bersama kedua laki-laki ini daripada pulang ke rumah?", Lingga yang terlanjur kesal suka melupakan kalau kata-katanya bisa membuat Hara sakit hati.
"Lingga?", Hara terkejut dan tanpa sadar berdiri menghampiri laki-laki itu.
"Iya, ini aku. Ayo kita pulang", Lingga mengambil tas Hara dan menarik tangan Hara untuk mengikutinya.
Sedang Arsen yang juga ikut terkejut, dengan sigap ikut berdiri saat dilihatnya Hara ditarik paksa oleh Lingga. Bahkan rasa nyeri dikakinya, diabaikannya. Salah sendiri dia sok-sokan memilih duduk di lesehan, hanya gara-gara bagian tempat lesehan lebih privasi dibanding yang lain. Sekarang dia kesulitan untuk menyusul Hara.
![](https://img.wattpad.com/cover/148447017-288-k357768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Gendut (2# Teacher Series) - (END)
RomanceApa jadinya jika kamu terpaksa dinikahkan dengan pria yang tidak kamu kenal sama sekali, hanya karena kesalahpahaman? Itulah yang dialami Hara, si wanita gendut yang tragisnya sedang menjalankan program pengalaman lapangan terpadu alias KKN dengan...