Langkah gadis bernama Roh Jisun itu seketika terhenti ketika ia mendengar seseorang memanggil namanya di kafetaria. Jisun membalikkan badan, menatap Song Hayoung yang sedang membawa nampan beserta satu cup chocolatte.
“Manager Song,” ia sedikit membungkuk.
“Hey jangan seformal itu, panggil aku Hayoung saja. Ini bukanlah jam kerja, kita sedang beristirahat sekarang.” kata Hayoung mengamati Jisun yang menenteng nampan beserta satu botol air mineral. “Apa kau sudah dapat meja?” ia melirik ke arah sekeliling kemudian kembali menatap Jisun.
Jisun menggeleng, “Belum. Sepertinya semua meja sedang penuh.”
Hayoung kembali menatap ke sekeliling kafetaria, pandangannya terhenti ketika menangkap sosok Park Jiwon yang duduk sendirian berada di deretan meja paling ujung– menyantap semangkuk ramen favoritnya.
“Ada tempat kosong. Ayo ikut aku,” kata Hayoung berseru.
“Gwaenchana, aku bisa makan di ruang sebelah.” tolak Jisun halus.
“Ayolah,” Hayoung sedikit memohon. “Aku ingin mengenalkanmu pada salah satu pemegang jabatan penting di Lee Enterprise. Aku yakin, kau akan sering bertemu dengannya saat sedang menemani Direktur meeting.”
Kening Jisun berkerut, bingung.
“Ayo,” kata Hayoung sekali lagi dan dengan sangat berat hati, Jisun mau menuruti permintaan Hayoung.
Jisun mengikuti langkah Hayoung yang berjalan menuju meja paling ujung. Ia hanya menatap punggung seseorang yang terlihat menunduk sedang sibuk menyantap makanannya.
“Kau tidak keberatan bukan kalau aku dan rekan baru kita di perusahaan, ikut bergabung denganmu untuk makan siang.” kata Hayoung meletakkan nampan diatas meja, ia duduk disamping Park Jiwon yang hanya menggumamkan "mmhmhm" sebagai jawaban oke.
“Duduklah,” kata Hayoung pada Jisun.
Jisun mengangguk dan meletakkan nampan miliknya diatas meja, sementara Jiwon masih sibuk menikmati ramen kesukaannya.
Hayoung menepuk lengan Jisun, “Hey aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang.” ucapnya.
Sementara Jiwon masih menunduk mengunyah ramen, “Mmmhsiapa?”
“Jisun–ssi, perkenalkan. Dia adalah Park Jiwon, Wakil Direktur perusahaan Lee Enterprise.” kata Hayoung merangkul pundak Jiwon.
“Oh, Hai– aku Park Jiw—” ucapan Jiwon terhenti ketika mendongak, begitu juga Jisun yang saat itu mendongak ke arahnya. Pandangan mata mereka bertemu untuk beberapa saat dengan raut wajah yang sama-sama terkejut sampai akhirnya salah satu dari mereka, angkat bicara.
“Jiwon???”
“J–jisun?”
“Omo? Kalian sudah saling mengenal?”
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
