#5 - Ingkar

892 124 18
                                    

Author : Idew Hwang
Instagram : idewsmile

.

.

.

Flashback

“Apa ada yang kau butuhkan lagi, Jiheon?” tanya Gyuri usai mengambilkan sebuah buku sains di rak paling atas, ia menoleh pada Jiheon yang berdiri di belakangnya. “Apa kau masih membutuhkan buku lain?”

Jiheon menatap tiga buku yang ada pada genggaman tangannya, gadis itu menggeleng. “Tidak, kurasa ini cukup.”

Gyuri tersenyum lega, “Baiklah ayo kita ke kasir,”

Keduanya berjalan menuju ke arah kasir depan setelah beberapa menit berkeliling di dalam toko buku, membeli sejumlah buku referensi untuk Jiheon yang akan mengikuti ujian masuk SMA favorit di Seoul. Hari itu mereka hanya berdua, karena Jisun memiliki jadwal kuliah pagi di kampusnya sehingga ia terpaksa menitipkan Jiheon pada Gyuri agar gadis itu menggantikannya mengantar Jiheon ke toko buku.

“Kalau ada keperluan yang ingin kau beli, katakan saja padaku. Tidak usah meminta pada unniemu.” kata Gyuri tiba–tiba.

Jiheon menggeleng, “Anniyo, itu akan merepotkan kakak.” gadis itu tersenyum membentuk eye smile. “Aku tidak menginginkan apapun,” ucapnya.

Gyuri menoleh ke arahnya, “Wae? Lagipula aku ini calon kakak iparmu di masa depan kelak,”

Jiheon terkekeh mendengar ucapan Gyuri. “Aku tahu,” ia mengangguk, lalu kembali menatap Gyuri. “Aku tidak ingin apapun, hanya—” Jiheon terdiam sebentar, “—aku hanya ingin kakak selalu menjaga unnie ku dengan baik. Meskipun dia sangat cerewet pada kakak kadang-kadang, tapi dibalik semua itu– dia sangat menyayangi kakak. Jisun unnie memang jarang menunjukkan perasaannya, tapi percayalah dia sangat mencintai kakak.” ucapnya pada Gyuri. Jiheon tersenyum, “Karena hanya kakak yang selalu membuat Jisun unnie selalu merasa bahagia. Jadi tetaplah selalu bersamanya—”

Flashback End

.

.

.

PROMISE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PROMISE

“Aku tidak melihat Saerom sampai sekarang, dia masih di bank?” tanya Jiwon meniup kopi hangat yang ia bawa, sambil menggeser duduk disamping Gyuri.

“Dia masih di bank, sepertinya agak lama karena dia harus memperbarui sejumlah data kartu kreditnya, kartu kredit Chaeyoung.” jawab Gyuri yang sedang menyantap ssamgyeopssal.

“Saerom selalu mengurus milik pribadinya sendiri tanpa menyuruh karyawan,” komentar Jiwon menatap sekeliling kafetaria. Pandangannya terhenti pada sosok Jisun yang sedang membawa nampan, mencari-cari tempat kosong.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang