Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile.
.
.
Flashback
“Jiwon— Jiwon aku takut–” suara panik seseorang terdengar jelas ketika Park Jiwon menjawab panggilan itu.
“Hey, ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Jiwon cemas, khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi.
“Jiwon— aku tidak sengaja— aku tidak bermaksud—” suara itu kembali berucap ketakutan.
“Demi Tuhan dimana kau sekarang? Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Jiwon mengerang frustasi.
“Aku tidak sengaja Jiwon— aku tidak sengaja– aku— aku barusaja menabrak Jiheon– aku tidak sengaja—” jawabnya dengan suara yang tidak beraturan. “Otteohke Jiwon–ah? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak sengaja—dia–dia tergeletak disana– dia berlumur darah— Jiwon, aku takut—”
.
.
.
Flashback End
.
.
.
PROMISE
“Apa kakak ipar sudah sampai di bandara?”
Gyuri mengapit smartphonenya diantara telinga dan bahunya, tangannya sibuk mengisi daftar hadir. Ia baru saja sampai di ruangannya setelah jam makan siang dan di sambut setumpuk laporan yang harus segera ia periksa. Beruntunglah Jisun datang lebih awal usai makan siang untuk membantunya memeriksa laporan dari sejumlah divisi pagi ini.
“Iya, dia sedang bersamaku sekarang, kami sedang dalam perjalanan menuju hotel yang di sewa Jennie. Ah, nanti malam aku akan mampir ke apartmenmu untuk mengambil koperku. Nah apa kau puas aku akan angkat kaki dari apartmenmu?” suara Jisoo terdengar dari balik ponsel Gyuri.
Gyuri tertawa. “Sepertinya aku akan merindukan omelanmu.”
Jisoo protes dan Gyuri hanya bisa tertawa menanggapinya.
“Aku akan pulang ke rumah Saerom malam ini, adiknya sedang berada di Busan selama beberapa hari.” ucapnya setelah selesai mendengarkan protesan Jisoo yang panjang.
“Lalu? Oh kau langsung begitu ya setelah aku bilang aku akan mengambil koperku? Kau langsung pulang ke rumah pacarmu begitu saja,”
“Bukan begitu maksudku,” Gyuri kembali tertawa. “Apa kalian ada waktu lusa? Aku berpikir untuk mengajak kalian makan makan malam dengan Saerom dan juga aku. Bagaimana?”
“Hm,” Jisoo nampak berpikir. “Itu ide yang bagus, untuk tempatnya kau atur saja.”
Gyuri tersenyum.“Baik, Gongjunim. Jangan lupa sampaikan salamku untuk kakak ipar.”