#7 - Kesempatan

892 112 16
                                    

Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile

.

.

.

“Jisun–ssi, maaf mengganggu waktumu. Apa kau sudah pulang?”

Suara familiar suster Choi terdengar pada speaker phone Jisun, gadis itu tengah mengemasi beberapa berkasnya diatas meja. Ia tengah bersiap untuk segera pulang.

“Nde, mungkin sepuluh menit lagi aku akan segera sampai dirumah sakit. Apa terjadi sesuatu, suster Choi?” tanya Jisun meraih tasnya, beranjak untuk berdiri.

Pintu terbuka dan Jisun mendapati Jiwon masuk ke dalam, menatap ke arahnya, “Ayo aku antar ke rumah sakit. Aku ingin bertemu Jiheon,”

Jisun belum menanggapinya. Ia fokus untuk mendengarkan suster Choi berbicara padanya di telepon.

“Jiheon sudah sadar,” kata suster Choi, membuat Jisun seperti kehabisan kata-kata.

“A–apa?”

Jiwon mengerutkan keningnya, menatap Jisun dengan raut wajahnya yang terlihat terkejut.

“Jiheon sudah sadar, dia mencarimu. Aku harap kau segera ke rumah sakit secepatnya, Jisun–ssi.” kata suster Choi lagi.

Tanpa menunggu lama, Jisun segera beranjak berdiri dari meja kerjanya. Jiwon menatap ke arahnya antusias. “Ada apa, Jisun?”

“Kita harus segera ke rumah sakit sekarang!”

.

.


.

PROMISE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROMISE

“Jadi, seperti ini?” tanya Seoyeon usai menulis ulang beberapa huruf hangul yang di tuliskan Nakyung.

Nakyung melirik tulisan tangan Seoyeon, “Ya. Seperti itu, ah kau hanya perlu menghafal sedikit pada bagian yang ini. Lalu ini masih sedikit salah, coba tulis sekali lagi,” koreksi Nakyung.

Seoyeon mengangguk–angguk, “Sebentar, aku akan menulisnya lagi.” ucapnya menatap serius pada buku tulis miliknya.

“Arraseo,” Nakyung terus memperhatikan tulisan hangul Seoyeon dengan teliti. Sudah hampir satu jam, ia berada dirumah Seoyeon untuk mengajarinya cara menulis hangul dengan benar.

“Seoyeon?” terdengar suara seorang wanita berseru dari arah pintu masuk. Nakyung menatap Seoyeon bingung, sementara gadis itu hanya menjawab. “Ah, itu suara ibuku.”

Beberapa detik kemudian, seorang wanita paruh baya datang menghampiri mereka berdua yang berada di ruang tengah lantai dua. “Ah, disini kau rupanya.” ucapnya tersenyum lega menatap Seoyeon yang sedang sibuk menulis. Nakyung segera berdiri, memberi salam pada wanita itu. Joo Kyulkyung, ibu dari Seoyeon.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang