#20 - masih

880 128 25
                                    

Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile

.

.

.


“M–maaf,” pekik Jisun terburu melepaskan pegangan tangannya di pundak Gyuri.

“O–oh,” Gyuri mengalihkan pandangannya, enggan menatap Jisun.

“Maaf– Direktur–” ucapnya sekali lagi. Jisun melangkah kembali menuju meja nya, menghindari tatapan matanya dari Gyuri.

Gyuri menarik napas panjang.

“Sial– apa yang barusaja aku lakukan,” gumam Gyuri dalam hati.

Gyuri membuka macbook miliknya, berpura mencari kesibukan dengan berfokus pada layar macbook yang mulai menyala.

Namun pikirannya kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu, ketika tatapan mata mereka berdua kembali bertemu untuk beberapa saat. Perasaan itu seolah masih menggelayuti dirinya–tatapan mata yang menyorotkan segalanya.

Tatapan mata itu masih tetap sama.

Tetap hangat dan teduh.

Tak ada yang berubah.

Gyuri tidak bisa melupakan tatapan mata itu begitu saja.

Semuanya masih.

.

.

.


PROMISE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROMISE

Riuh rendah suara penonton bergemuruh memenuhi arena Gedung Olahraga tempat pertandingan basket final Busan High school melawan Seoul High school. Pada pertandingan sebelumnya, Seoul High School bertahan sampai babak semi final. Sedikit lebih unggul dari Busan High School yang bahkan kalah di babak penyisihan.

Hari ini adalah hari terakhir tim Lee Chaeyoung berada di Busan, tepatnya hari ini merupakan final untuk pertandingan turnamen basket melawan Busan High School.

Saat pertandingan dimulai, Lee Chaeyoung menatap satu-persatu starter tim lawan, tidak satupun yang dikenalinya. Ini memudahkannya, Chaeyoung harap tidak ada emosi lain dari dirinya yang membuatnya begitu egois. Chaeyoung ingin bermain netral saja kali ini, tidak terlalu memaksakan diri dan sebisa mungkin memberikan kesempatan untuk yang lain. Beberapa kali Chaeyoung melafalkan dalam hati, masih ada Yujin, Danee, Yena, dan teman–teman lainnya, yang akan sama-sama berusaha merebut kemenangan.

Quarter pertama, Chaeyoung benar-benar mengikuti rencana semula. Ia hanya bergerak sesekali, memberikan bola untuk Yujin atau Danee masukan kedalam ring, tidak terlalu melakukan kontak langsung dengan pemain lawan, dan tidak egois dengan bola yang dipegangnya.

Tapi, setengah pertandingan di quarter  pertama berjalan, Chaeyoung mulai geram. Pemain lawan benar-benar ahli dalam 'mendesak'. Beberapa kali starter tim Busan dibuat jatuh atau melakukan pelanggaran secara tidak sengaja akibat tingkah pemain lawan.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang