#14 - suatu kenangan

728 124 8
                                    

Author; Idew Hwang
Instagram: idewsmile


.

.

.

“Jiheon ingin bertemu denganmu,” ucap Jisoo ketika ia menghentikan mobil di pelataran apartmen Gyuri.

“Oh.” Gyuri menjawab tanpa memandang Jisoo, ia melepas seat belt nya.

“Dia terus menanyakanmu padaku. Jiheon berpikir kau sedang berada di luar negri,” kata Jisoo.

Gyuri tak menjawab.

“Besok setelah pulang dari kantormu, kita temui Jiheon. Kau ikut denganku—”

“Aku sibuk,” sela Gyuri cepat.

“Aku tidak peduli apa kau sibuk atau tidak. Besok kau harus ikut denganku,” ucap Jisoo penuh penekanan.

Gyuri menggelengkan kepala, “Aku sibuk, dan aku tidak mau ikut denganmu.” ia menatap Jisoo lekat. “Berhentilah menyangkut pautkan aku dengan semua hal yang berhubungan dengan Jisun ataupun Jiheon. Aku dan Jisun sudah berpisah. Tolong, mengertilah.”

Jisoo menatap Gyuri seolah tidak percaya. “Aku hanya minta kau menemuinya. Jiheon itu sakit, apa kau tidak ingin tahu keadaannya?”

“Aku lelah, aku masuk dulu.” sahut Gyuri, membuka pintu mobil kemudian berjalan memasuki loby apartmen meninggalkan Jisoo yang masih berada di dalam mobil.

Jisoo hanya menatap punggung adiknya itu dari kejauhan, menghela napas sejenak, “Sebenarnya ada apa dengannya?“

.

.

.

PROMISE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROMISE

“Nakyung sudah sampai di rumah, dia diantar teman sekelasnya. Jangan khawatir Chaeyounga—” suara Kim Chungha terdengar lembut, menjawab telepon dari Chaeyoung.

“Ah syukurlah, eommoni. Aku sangat khawatir padanya, apa dia sedang bersama eommoni sekarang?”

“Mmmh nde, tetapi Nakyung sedang beristirahat. Nanti akan ku sampaikan padanya kalau kau menelepon.”

“Arraseo, terimakasih sudah mengabariku eommoni. Aku bisa pulang dengan tenang sekarang–”

“Omo, Chaeyounga. Kau belum pulang? Dimana kau sekarang?”

“Aku sedang berada di toko buku, tempat yang biasanya Nakyung datangi. Saat eommoni menghubungiku dan mengatakan jika Nakyung belum pulang, aku sangat khawatir. Jadi aku mencarinya ke beberapa tempat. Mianhae, eommoni– seharusnya aku yang mengantar Nakyung pulang tadi. Tapi karena latihan basket yang mendadak, aku tidak bisa mengantar Nakyung pulang. Aku benar-benar minta maaf.”

“Anniyo, gwaenchana Chaeyoung. Nakyung sudah berada dirumah sekarang, jadi eommoni tidak khawatir lagi. Sekarang pulanglah, ini sudah malam.”

“Nde, eommoni. Sampaikan salamku untuk Nakyung,”

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang