27. Rindu

540 24 0
                                    

Keana POV

Sudah hampir satu minggu aku tidak bertatap muka dengan kak Aska. Chatting aja enggak. Sepi. Kak Aska lagi apa ya ? Semoga aja kak Aska menang.

Aku tidak semangat mengikuti pemanasan sebelum olahraga. Hari ini aku ada pelajaran olahraga. Dan hari ini Pak guru bakal jelasin tentang Basket. Jadi tambah kangen sama Kak Aska.

Oke. Pak guru sudah menjelaskan gimana cara mendribel bola yang benar.  Dan saat ini giliranku untuk mencoba.

Haish!

Ternyata gak gampang. Padahal setiap liat kak Aska latihan terlihat mudah. Tapi setelah dicoba ternyata gak mudah. Sedikit susah.

Dan selanjutnya adalah memasukan Bola kedalam ring. Ini yang gak aku suka. Seperti biasa pak guru menjelaskan terlebih dahulu. Baru murid mencoba satu satu.

"Nih" ucap Danu sambil melempar bola kearahku. Dan dengan cepat aku menangkapnya.

"Pacarnya bang Aska itu harus bisa masuk semua bolanya" ucap Danu mengejekku.

Dasar. Anak kurang kerjaan.  Aku mengambil ancang ancang sebelum melempar bola. Dan

Hap!!

Gagal masuk sial. Dan si Danu tertawa puas. Sabar Keana masih ada empat bola lagi. Oke ini kesempatan kedua.

Hap!

Gagal masuk lagi. Dan si Danu tertawa puas sambil menjulurkan lidahnya kearahku. Oke coba lagi.
Sudah empat kali mencoba dan hasilnya sama gagal masuk. Dan si Danu anak lakcnut semakin menjadi jadi tertawanya.

oke ini kesempatan terakhir. Ayo ke harus masuk. Aku fokus sama ringnya. Dan mengabaikan danu yang mengganggu konsentrasiku. Aku melemparkan bola tersebut dan

Hap!

Gagal lagi. Aku memajukan bibirku dua senti ketika aku gagal memasukkan semua bolanya. Dan si Danu kali ini tertawanya lebih keras dari pada yang tadi. Sialan tuh anak. Bener bener nyebelin.

"Dasar malu maluin. Pacarnya jago basket kok gak bisa masukin Bola" ejek Melda. Mentang mentang masukin banyak bola jadi sombong tuh anak.

"Biarin. Kan saling melengkapi" ucapku

"Iya, kak Aska yang lengkapi kamu. Kamu kan banyak kekurangan. Banyak banget lagi" ejek Melda lagi. Nih anak kalau omongan ngeselin banget. Tapi apa yang diomongin bener juga sih. Kelebihanku apa ?

"Elina mana" tanyaku

"Tuh lagi vidcall ama Davin" ucap Melda sambil menunjuk Elina dengan Dagunya. Dahiku mengkerut. Kenapa kak Aska gak ngabarin aku ya.

"kok kak Aska gak ngasih kabar aku sih" ucapku

"Mungkin dia disana lagi enak enakkan sama selingkuhannya" ucap Melda dan dengan sepontan aku memukul bahunya. Tapi kalau yang diucapin Melda bener gimana ?

***

Entah sudah berapa lama aku melihat kearah ponsel. Berharap kak Aska menghubungiku. Namun nihil. Aish! Aku bisa gila kalau begini. Ayolah kak kamu lagi apa. Jangan jangan apa yang dikata Melda bener. Davin aja udah hubungi Elina.

"woy! Anak Ayam"

Aku yakin yang memanggilku itu pasti Melda. Aku meneoleh kearah sumber suara. Ternyata dugaanku bener.

"Udahlah ke. Kak Aska pasti lagi sibuk diakan kapten team" ucap Elina sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Dan bersender di depan pintu.

Aska&KeanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang