35. Break Up

618 21 9
                                    

Author POV

Keheningan sedang menyelimuti dua sejoli yang sedang berboncengan saat ini. Semenjak kejadian tadi, Aska hanya diam tidak banyak bicara. Etah! Apa yang membuatnya tiba tiba menjadi irit berbicara. Mungkin dia bingung apa yang harus ia lakukan ? Setelah kepergok oleh Keana.

"Makasih as" ucap Cinta turun dari motor kesayangan Aska

"Hm, sama sama kak" ucap Aska yang langsung menjalankan motornya tanpa melihat kearah Cinta.

Cinta yang melihatnya hanya bisa menghela nafas. Jauh di dalam benaknya yang paling dalam ia sebenarnya merasa bersalah. Coba saja ia tidak kembali kesini, pasti hubungan Aska dan Keana tidak seperti ini ? Pikirnya

Setelah memasuki perkarangan rumahnya Aska langsung kedalam rumah dengan langkah terburu buru. Bahkan ia mengabaikan Ucapan Ibunya.

"Ada temanmu diatas" ucap Ibu Aska yang diabaikan oleh anaknya.

Sesampainya dikamar, Aska menutup pintu kamarnya dengan keras dan menghempas kan tubuhnya diatas kasur sambil memejamkan matanya.

"Anjirrr bikin kaget aja As" ucap Davin yang menghentikan aktivitasnya sebentar bermain ps.

"Kemana aja lu ? Dari tadi gue tungguin gak dateng Dateng katanya mau duel basket" oceh davin yang kembali fokus dengan benda persegi didepan.

"Jalan ama kak Cinta" ucap Aska santai seolah tidak ada yang terjadi apa barusan.

"Lu gak ada kapok kapoknya ya. mau di ke-"

"Dan kepergok Keana" ucap Aska memotong ucapan Davin yang belum sempat ia lanjutkan.

Mendengar ucapan Aska membuat Davin secara sepihak mematikan Permainan psnya. Kemudian ia beranjak dari duduknya berjalan menuju Aska. Ia saat ini memandang Aska yang ada dihadapannya.

"Terus! Gimana ? Kok lu malah kesini sih bukannya jelasin ke Keana" omel Davin terhadap kebegoan temannya yang satu ini.

"Gue bingung vin harus ngapian saat itu. Nih kaki susah gitu buat di gerakin" ucap Aska mengeluarkan isi hatinya.

"Terus lu mau gimana ?" tanya Davin melipat kedua tangannya didepan dada.

"Gue bingung" ucap Aska mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lu pilih salah satu as. Dan gue harap lu pilih Keana" ucap Davin menasihati Aska.

Aska memandangi Davin. Selanjutnya, ia menghela nafasnya. Apa yang dikata davin emang bener ia harus milih salah satu diantara mereka. Aska bingung pilih yang mana. Disatu sisi ia amat Menyukai Keana yang mulai mengisi hari harinya. Namun, disisi lain ia juga menyukai Cinta yang notabenya adalah mantannya yang bisa diartikan adalah mantan terindah baginya.

"gue gak mau putus ama Keana vin gue sayang ama dia. Tapi, gue juga gak bisa lepas dari kak Cinta vin. Lu tahu gimana dulu gue ama kak Cinta dan lu tahukan vin gak ada kata putus antara gue ama kak Cinta" curhat Aska

"Gue tahu. Gue tahu itu karna gue itu temen lo. Tapi lu gak bisa egois As" ucap Davin menatap temannya yang sedang tertunduk

"Lu harus pilih salah satu. Dan sebagai teman lu gue saranin lu pertahanin hubungan lu sama Keana. Kenapa ? Kenapa gue bilang begitu ? Karena, gue yakin lu itu hanya sekedar terobsesi sama kak Cinta. Lu itu hanya sekedar rindu sama kak Cinta gak lebih dari itu. Dan kerinduan ama obsesi lu itu nutupin rasa sayang lu ke Keana" ucap Davin memberi masukan untuk Aska.

Aska hanya diam termenung mendengar ucapan davin. Entah! Apa yang diucapkan oleh davin itu benar atau tidak ? Dirinya saat ini tidak bisa berfikir jernih.

Aska&KeanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang