Author POV
Hari ini yang ditunggu tunggu para siswa, karena hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan UAS. Dimana mata pelajaran yang diujikan di jam ke dua sekaligus jam terakhir adalah seni budaya.
"Buruan ngejarin habis tu pulangg!!" teriak Danu sehabis menerima jawaban
Tak tunggu waktu lama. Anak anak sebelas Mipa satu langsung menjawab soal yang ada dikertas satu per satu. Suasana yang amat jauh berbeda dibandingkan hari pertama di jam Matematika. Baru menit kesepuluh para siswa sudah ribut menanyakan jawaban kepada teman yang lebih pintar.
Namun, kali ini mereka tampak mengerjakan pekerjaan mereka sendiri sendiri tanpa menoleh kekanan atau kekiri. Mapel Seni Budaya memang mapel favorit di kalangan anak anak. Karena, soal soal yang keluar waktu UAS selalu mirip dengan soal soal yang ada di buku modul mereka. Sehingga mempermudahkan mereka dalam mengerjakan soal Seni Budaya sewaktu UAS.
Tak butuh waktu lama bagi Keana untuk menyelesaikan soal soal yang ada di hadapannya. Ia hanya butuh waktu tiga puluh tiga menit lebih lima puluh detik, untuk menyelesaikan semuanya.
"Wih, dah selesai lu" ucap Danu, berdiri di depan meja memasukan papan ujian beserta alat tulisnya kedalam tas.
"Dah dong gue kan pinter" ucap Keana berjalan dan berdiri disamping Danu sambil memasukan papan ujiannya dan peralatan tulisnya.
"Gue duluan ya mau ngapel, dah jomblo" ucap Keana sambil mengendong tasnya dipunggung dan berjalan pergi meninggalkan Danu.
"Dasar! Pacaran itu dosaaa yaa!!!!" teriak Danu, namun di hiraukan oleh Keana.
****
Keana menunggu di depan ruang tes Aska. Sambil menganyun ayunkan kakinya, Keana menatap satu satu orang yang keluar dari ruangan tersebut.
"Woy ke, elina mana ?" tanya Davin berdiri di depan Keana sambil memasukan papan ujian ke dalam tasnya.
Keana mengedikkan bahunya. Dia tidak tahu dimana keberadaan temannya saat ini. Karena, tadi ia keluar dari ruang tes tanpa menunggu teman temannya seperti yang dia lakukannya dihari hari sebelumnya.
"Gimana sih, kan lu satu ruangan sama Elina keeee ?"
"Iya tapi gue langsung pergi gitu aja tanpa nungguin dia"
Davin menggeleng gelengkan kepalanya. " dasar tidak setia"
"Suka suka gue lah, kak Aska mana ?" tanya Keana
Davin menggerakan dahunya ketika melihat Aska keluar dari ruang tes. Dengan di ikuti anak kelas sepuluh dibelakang Aska. Yang membuat Keana menatap tajam kearah gadis yang berada dibelakang Aska.
" Ati ati bro, gue cabut gak ikut ikut" ucap Davin berbisik ke Aska dan menepuk bahu laki laki tersebut. Lalu meninggalnya dengan senyuman lebarnya.
"Kak Aska" panggil gadis tersebut
"Hm" jawab Aska
"makasih ya kak seminggu ini udah duduk disampingku, maaf ya kak kalau sering ketiduran dibahu kakak dan makasih juga udah ngingetin aku kak" ucap gadis tersebut sambil menatap Keana remeh. Keana yang mendengar semuanya hanya mengepal tangan kirinya sambil menahan emosi dia.
"Duluan ya kak" ucap gadia tersebut
"Iya hati hati" bukan Aska yang jawab melainkan Keana, dengan senyum yang ia buat buat.
Gadis tersebut hanya menatap Keana sekilas. Lalu ia pergi menjauh, sebelumnya ia sempatkan dulu untuk tersenyum manis kearah Aska.
"Unchhh, cantik ya kak imut imut gitu. Iya kan ?" tanya Keana sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada.
"Enggak cantik kamu" ucap Aska mencubit pipi Keana
Keana menghela nafasnya mendengar gombalan dari Aska. "Gak usah bohong kak, jujur juga gak papa" ucap Keana cemberut. Ya, Keana mengakui bahwa dirinya dan Anak gadis tersebut jauh lebih cantik Anak gadis tersebut Dibandingkan dirinya. Dia sadar diri.
Asak memegang kedua pipi Keana menggunakan kedua tangannya. Kemudian, ia menekan pipi Keana sehingga bibir Keana maju kedepan seperti ikan. " dia memang cantik, tapi Aska maunya sama yang di depan sini" ucap Aska kemudian menyetil dahi Keana sedikit.
"Akh, sakit kak" ucap Keana sambil mengelus lembut dahinya.
"Jangan cemburu ya" ucap Aska
"aku gak cemburu" ucap Keana
"Bener"
"Iya"
"Yakin nih"
"Auh ah gelap" ucap Keana pergi meninggalkan Aska.
"Ini terang lo neng" ucap Aska tak dihiraukan Keana.
"Tunggu atuh neng" ucap Aska menyusul Keana
"Eneng, mau kemana neng" ucap Aska
"Neng kok diem sih, ih cantik deh"
"neng jangan ngambek dong tar Aska makin suka, susah tahuuu"
Keana tiba tiba berhenti dan menutup kedua telinganya. "Jangan panggil neng kak, geli"
"Ih, emang aku gelitikin kamu" ucap Aska
"Ih kakak"
"Iya" ucap Aska tersenyum jahil. Kemudia ia meraih bahu Keana, begitu juga dengan Keana ia memeluk pinggang Aska dengan tangan Kanannya.
Kemudian, mereka berjalan berdua sambil bercanda. Dengan posisi yang tidak berubah.
"Dasar bucin" ucap Melda ketika melihat Aska dan Keana berjalan beriringan. Dengan tangan Aska di bahu Keana dan tangan Keana di pinggang Aska.
" elu aja kali yang jomblo kelamaan" ucap teman Melda
"Emang elu gak jomblo ?" tanya Melda tak terima di hina jomblo
"Aku mau gak mau pacaran takut dosa" ucap teman Melda sambil mengetik sesuatu di laptopnya.
"Kok Keana bisa jadian ama Kak Aska sih ?" tanya teman Melda yang berbeda
"Sebenarnya sih-" ucapan Melda terpotong oleh Ketua PMR yang tiba tiba datang kearah mereka.
"Udah jadi belum proposalnya, buruan gosip mulu" ucap Ketua PMR
"Iya pakket" ucap Melda bersamaan dengan teman temannya.
*****
Tbc
Akhirnya bisa update disela sela laprak menumpuk😍😘
Jangan lupa votr vote dan vote💜😘
Pakket : Pak Ketua, dulu ketua PMRku dipanggil Buket😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Aska&Keana
Teen FictionKeana Lacey Gadis cantik namun sayang malesan mau belajar kalau lagi mau aja. Oppa oppa mulu hidupnya. Shy shy cat kalau masalah perasaan. Azka Eldric Kapten basket kalau tanding selalu bawa pulang piala. Suaranya good voice guys member paduan suara...