32. Modus

462 18 4
                                    

Author POV

Suara ketukan pintu membuat seorang gadis terbangun dari mimpi indahnya. Dengan rasa malas gadis tersebut beranjak dari tempat tidurnya.

"Iya Bentar!"

Gadis tersebut berjalan dengan tangan mengucek mata sebelah kirinya. Gadis tersebut berjalan kearah pintu depan rumahnya. Dengan rasa malas tangannya bergerak membuka pintu tersebut.

"Kenapa ? Ini masih pagi juga, ganggu orang tidur aja" ucap gadis tersebut sambil bersender di pintu rumahnya dengan mata yang masih tertutup.

Laki laki yang ada didepannya sekarang, mengerutkan dahinya. Lalu, laki laki tersebut melihat jam yang sudah melingkar dengan manis ditangan kirinya.

"Ini udah jam 9 loh kak" ucap laki laki tersebut sambil terkekeh.

Dengan rasa malas gadis tersebut akhirnya membuka kedua bola matanya. Terkejut! Gadis tersebut terkejut ketika melihat siapa orang yang sudah mengganggu mimpi indahnya.

"Aska! Ngapain kesini ?" ucap Cinta

Laki laki tersebut adalah Aska. Yang saat ini sedang berdiri didepan rumah Cinta.

"Aku mau minta diajarin bahasa indonesia. Bolehkan kak ?" tanya Aska

"Boleh boleh aja sih tapi, Aku belum mandi As" ucap Cinta

"Yaudah gakpapa aku tunggu" ucap Aska

"Yaudah masuk, aku mandi dulu" ucap Cinta lalu berlari kedalam rumah menuju kamar mandi.

Aska yang melihat tingkah Cinta tersenyum kecil. Lalu kakinya melangkah masuk kedalam rumah bernuansa hijau tersebut.

Aska meletakan tasnya disalah satu bangku rumah Cinta. Pandangannya menatap seluruh isi ruangan tersebut. Padangan Aska terhenti disebuah foto di agak pojok dinding rumah cinta. Lalu kakinya melangkah kearah foto tersebut. Tangannya bergerak mengambil foto tersebut.

Ibu jari tangan Aska bergerak mengusap foto tersebut. Foto yang berisi dirinya dengan Cinta. Foto yang diambil sewaktu mereka pertama kali melakukan kencan.

Bibir Aska tertarik keatas. Membentuk setengah bulan. Dia berfikir, coba dulu Cinta tidak meninggalkannya tanpa sebuah kabar. Pasti mereka bakal masih kayak di foto tersebut. Namun, sayang itu hanyalah sebuah kenangan belakang.

Drtt drttt

Ponsel Aska bergetar. Dengan cepat dirinya mengambil ponsel yang yang berada disaku belakang celananya.

Keana❤

Nama tersebut terpampang nyata di layar ponsel Aska. Tanpa berfikir panjang, Aska mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo kenapa ke" ucap Aska sambil meletakkan kembali foto tersebut di dinding.

"Em, bisa ketemu gak kak. Ada yang aku omongin"

"Gak bisa ke, aku ada acara"

"Penting ya kak acaranya ?"

"Ya gitulah, emang kamu mau ngomong apa ? Nanti kalau urusan aku selesai aku kerumah deh"

"Gak usah kak, besok aja disekolah"

"Yaudah, aku matiin ya"

Tangan Aska kembali memasukan ponselnya kedalam saku celananya. Kemudian, ia berjalan kearah bangku dan di duduk dibangku tersebut.

"Maafin aku ke"

Disisi lain Keana menatap ponselnya dengan muka yang datar. Ia menghela nafasnya, kemudian kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya menutupi seluruh tububnya.

Aska&KeanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang