Author POV
Aska bersandar di dinding samping pintu kantor guru. Dirinya sedang menunggu seseorang yang sangat ingin ia temui.
"Kak Cinta" panggil Aska ketika seseorang yang dia tunggu keluar dari ruang guru. Orang tersebut berhenti dan membalikan badannya. Aska mengubah posisi dan berjalan kearah orang tersebut.
"Ada apa ?" tanya Cinta menatap orang yang ada didepannya.
"Aku anter kak" ucap Aska
"Gak usah" ucap Cinta menolak lembut tawaran Aska.
"Gak ada penolakan kak" ucap Aska menarik paksa Cinta, berjalan menuju area parkir kelas 12.
Aska naik keatas motornya. Dia memakai helm di kepalanya. Dan memberi satu helm untuk Cinta.
"Emm sebelum pulang, mampir ke toko buku dulu. Aku mau beli beberapa buku" ucap Cinta ragu ragu, dirinya menatap Aska. Menunggu respon dari laki laki tersebut. Aska menganggukan kepalanya, dan itu membuat cinta tersenyum.
Cinta membonceng dibelakang Aska. Setelah memastikan Cinta benar benar udah naik, Aska melajukan motornya keluar dari perkarangan sekolah menuju toko buku.
***
Motor Aska berhenti didepan toko yang biasanya dia membeli buku. Langkah kaki aska bergerak mengikuti langkah cinta masuk kedalam toko buku.
Aska selalu mengikuti kemana langkah Cinta pergi. Seperti seekor anak ayam yang selalu mengikuti induknya. Cinta jongkok Aska juga ikut berjongkok. Cinta berjinjit Aska juga mengikuti Cinta berjinjit.
"Kamu niruin aku" tanya Cinta berbalik menghadap Aska yang ada Dibelakangnya.
Bukannya menjawab pertanyaan Cinta Aska malah tertawa.
"Gak lucu as" ucap Cinta pergi meninggalkan Aska. Tentu saja Aska membuntutinya dari belakang.
Cinta menyerahkan buku yang akan dia beli ke kasir.
"Totalnya 158 kak" ucap mba mba kasir. Cinta menyerahkan uang 160 kepada mba mba kasir.
"Uangnya 160 ya kak, kembali 2000, terima kasih atas kunjungannya" ucap mba mba kasir menyerahkan uang dua ribu dan struk belanja kepada cinta.
Setelah selesai membeli buku cinta berjalan keluar dari toko buku tersebut.
"Eh, kak aku laper nih" ucap Aska cemberut sambil memegang perutnya seolah olah perutnya sedang sakit.
"Laper ?"
"Iya kita makan yuk kak, dideket sini ada restoran" ucap Aska
"Yaudah ayo" ucap Cinta hendak berjalan kearah motor Aska namun tangannya dipegang oleh Aska.
"Loh ? Kenapa katanya laper ?" tanya Cinta bingung dengan kelakuan Aska."Jalan kaki aja kak deket kok. Itung itung bakar lemak" ucap Aska menggandeng tangan cinta pergi menuju sebuah restoran.
Mata Cinta terus menatap tangannya yang digandeng oleh Aska. Entah kenapa bibirnya membentuk setengah lingkaran. Dia ingat waktu pacaran dulu Aska selalu menggandengnya seperti ini.
***
Aska dan Cinta saat ini sedang menyantap makanan yang ada di depan mereka.Aska menatap Cinta makan. Dan itu membuat dirinya tersenyum kecil.
"Kakak gak berubah ya" ucap Aska melihat cinta menyisihkan kulit ayamnya.
"Gak berubah gimana ?" tanya Cinta bingung.
"Dulu kakak selalu menyisihkan kulit ayam saat makan ayam. Dan sekarang juga" ucap Aska
Cinta tersenyum mendengar ucapan Aska. Dia tidak menyangka bahwa Aska masih mengingatkan kebiasaan kecilnya saat makan Ayam.
Setelah selesai makan mereka kembali ketoko buku untuk mengambil motor Aska. Mereka berjalan menuju toko buku berjalan kaki.
Hening terjadi diantara keduanya. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing. Cinta yang sibuk melihat lihat jalanan kota. Dan Aska yang sibuk menatap lurus kedepan.
Aska ingat betul dulu dia dengan cinta sering jalan berdua disini. Membeli eskrim lalu menikmati sambil duduk disalah satu bangku di pinggir jalan.
"eh udah sampai aja. Cepet banget,, padahalkan masih mau lama lama" ucap Aska
"Maksudmu ?" tanya Cinta
"Gak kak gak papa" ucap Aska memakai helm dikepalanya. Dan mengambil helm lagi dan memakaikannya di kepala Cinta.
Cinta terkejut akan sikap Aska. Dirinya jadi ingat dulu waktu berpacaran dengan Aska. Aska selalu memakaikan helm dikepalanya.
"Maaf kak kelepasan" ucap Aska
"Gak papa"
Aska lalu naik keatas motor disusul dengan Cinta. Aska melajukan motornya keluar dari area toko buku.
Motor Aska berhenti didepan rumah cat warna hijau. Rumah Cinta dulu.
"Makasih ya as udah anterin" ucap Cinta turun dari motor Aska dan memberikan helm kepada Aska.
"Sama sama kak. Dulu aja aku sering nganterin kakak pulang" ucap Aska melihat Cinta dengan saksama.
Cinta tersenyum kecil. Lagi lagi dia inget dengan masa lalunya dengan Aska.
"Udalah As. Gak usah inget masalalu" ucap Cinta dan tentu saj membuat Aska kecewa. Aska tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Cinta.
"Yaudah gih, pulang sono keburu maghrib" usir Cinta secara halus.
"Kakak yang masuk dulu. dulukan kakak selalu masuk kedalam rumah dulu baru aku pergi" ucap Aska kembali mengingat masalalunya. Inget as udah punya pacar.
"Iya" ucap Cinta berjalan masuk kedalam rumahnya.
Setelah melihat gadis tersebut benar benar sudah masuk kedalam rumah. Aska melajukan motornya pergi menjauh dari rumah cinta.
***
Tbc
Gak nyangka udah part 30 aja,, aku gak kepikiran kalau cerita ini bakalan sampe segitu. Sebenernya sih pingin unpublish. Namun sayang udah capek capek nulis. Yaudah diterusin aja..
Maaf ya gaes kalau bahasanya kurang gimana gitu, ceritanya juga kurang greget, baru pertama nulis, jadi harap maklumin🙏
jangan lupa vote dan comment cerita ini ya gaes, author butuh kritikan dan saran untuk cerita ini.
Terimakasih see you❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Aska&Keana
Teen FictionKeana Lacey Gadis cantik namun sayang malesan mau belajar kalau lagi mau aja. Oppa oppa mulu hidupnya. Shy shy cat kalau masalah perasaan. Azka Eldric Kapten basket kalau tanding selalu bawa pulang piala. Suaranya good voice guys member paduan suara...