Di sebuah kamar bernuansa putih Baekhyun sedang berbaring di ranjangnya, ia memejamkan matanya mengingat lagi wajah cantik seorang perempuan yang tadi menemui Chanyeol.
Sunny, nama yang indah dan rupa yang mendekati kata sempurna itu sedikit membuat Baekhyun gelisah. Meskipun Sunny hanyalah sahabat Chanyeol tapi entahlah, Baekhyun tetap merasa tidak tenang sejak perempuan itu kembali datang di kehidupan Chanyeol.
Gadis manis itu menatap layar ponsel Chanyeol saat benda itu bergetar. Baekhyun meraih ponsel itu dan terlihat nama dh.ahjussi di layar ponsel Chanyeol, sejujurnya Baekhyun tidak tau bagaimana cara kerja benda yang berada di genggamannya saat ini tapi Baekhyun menekannya asal.
"Chanyeol, apa kau bisa ke rumahku sekarang? Aku membutuhkan bantuanmu saat ini juga. Tolong kemarilah, ini... tentang anakku" Donghae menjeda kalimatnya saat akan menyebutkan kalimat terakhir.
"yeo boseyo! maaf seonsaengnim, tapi daddy sedang bertemu seseorang saat ini"
"Daddy? Siapa kau? apa kau kekasihnya Chanyeol? Tidak mungkin Chanyeol memiliki seseorang anak, kenapa kau memanggilnya dengan sebutan itu? " tanya Donghae bertubi-tubi
"Aku ...
"Ada apa ahjussi? " Chanyeol datang begitu saja dan merebut ponselnya dari Baekhyun.
Chanyeol keluar dari kamar Baekhyun dan menutup pintunya perlahan setelah memberikan isyarat pada Baekhyun untuk segera turun.
Meskipun acara sarapannya tadi sempat terhalang dan waktu sarapan sebenarnya sudah lewat sekarang tapi Baekhyun tetap masih ingin mengisi perutnya yang kosong.
"apa perempuan itu masih ada disini? " batin Baekhyun saat ia akan turun.
.
.
.
Setelah Baekhyun turun ia langsung menemui bibi Jihyo dan menanyakan tentang keberadaan perempuan yang bernama Sunny itu "dia sudah pergi sejak tadi" ujar Jihyo.
"Ah! ternyata dia sudah pergi, sebenarnya aku ingin menanyakan tentang bagaimana daddy dulu sewaktu masih kecil" lirih Baekhyun.
"Jangan pernah berdekatan dengannya nona! "
"Memangnya kenapa imo? aku janji akan bersikap baik padanya" sergah Baekhyun
"Bukan itu maksud saya. Anda tidak tau bagaimana dia sebenarnya nona" jelas Jihyo. "Orang yang terlihat baik sekalipun tidak memungkinkan bahwa dia benar-benar memiliki sifat yang baik" lanjutnya.
"Ucapanmu terlalu membingungkan untukku, apa maksudnya? " tanya Baekhyun kembali
Yang diberi pertanyaan hanya diam saja dan hanya berlalu melewati Baekhyun dan segera menyiapkan sarapan untuknya "Makanlah! jika tidak, saya yang akan dimarahi tuan Chanyeol nanti"
"Kau belum menjawab pertanyaanku"
"Maaf nona, jika kau penasaran tuan Chanyeol sendiri yang akan menjelaskannya padamu nanti" ucap Jihyo pelan dengan wajah menyesal.
"Jihyo imo... dimana daddy? " tanya Baekhyun
"Tuan sudah pergi ke kantornya" ujar Jihyo singkat
Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya ringan sebelum kembali mendongakkan kepala dari meja makan "Kalau boleh saya tau, apa pendapat anda tentang perempuan tadi? " tanya Jihyo
"Dia sangat cantik bahkan aku iri pada kecantikannya"
"Ya nona dia memang sangat cantik, siapapun tau itu tapi anda tidak boleh memiliki rasa iri karena fisik dari seseorang yang lebih unggul dari anda. Tuhan menciptakan kalian dengan kelebihan masing-masing. Jika anda kalah darinya karena kecantikannya maka dia kalah pada anda karena kebaikan hati anda" jelas Jihyo dengan panjang lebar
"Dia juga pasti memiliki hati yang baik"
Jihyo hanya tersenyum mendengar ucapan baekhyun "anda tidak mengenalnya nona" batin Jihyo
Di tempat lain, Chanyeol duduk di sofa ruangannya dengan bersandar, kedua tangannya meremas-remas rambutnya frustasi. Masalah tidak pernah lepas dari kehidupannya, bahkan saat permasalahannya dengan Donghae belum selesai ia sudah dihadapkan dengan permasalahan lainnya.
Tapi Chanyeol bukanlah laki-laki pecundang yang hanya bisa meratapi nasibnya saat dirundung masalah, bagaimanapun juga ia harus segera menemui ibunya saat ini.
Apapun caranya Chanyeol harus meyakinkan ibunya bahwa Sunny tidak seperti apa yang ada dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEGA DOLA °ChanBaekGS°
FanfictionBaekhyun, kau bisa menyebutku dengan nama itu Nama yang ku temukan di sebuah batu besar disebrang sungai tempatku berdiri saat ini, tulisan Baekhyun terukir jelas di batu itu. Entah untuk tujuan apa aku hidup, hidup tanpa adanya penerangan dan tanp...