ND_18 : Wedding Hall

3.3K 367 34
                                    

"Eomma tidak tau dimana Chanyeol berada sekarang, tapi tadi eomma sempat mendengar percakapan appa-mu dengan seseorang, eomma yakin orang itu adalah Chanyeol"

"Apa yang sedang mereka bicarakan eomma? " tanya Baekhyun.

"Ku dengar, mereka akan bertemu di sebuah gedung ternama di daerah gangnam. Tapi eomma lupa namanya" ujar Yuri yang membuat Baekhyun semakin berkecil hati. Jika seperti ini ia tidak akan bisa menemukan Chanyeol. "Tapi jangan khawatir, eomma dan Luhan akan membantu"

"Kalau begitu ayo eomma"

"Hujan di luar sana masih sangat deras, apa tidak sebaiknya menunggu hujan reda terlebih dahulu? " ujar Luhan yang memandangi area luar dari balik jendela rumah.

"Aku tidak bisa menunggu lagi Luhan. Kalau kalian ingin menunggu hujan mulai reda silahkan, tapi tidak denganku" Baekhyun membawa payung yang bersandar manis di pintu rumah Yuri. Membuka pintu dengan sedikit kasar, lalu berlari di tengah kerumunan air hujan yang jatuh ke bumi.

Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah bagaimana ia bisa bertemu dengan Chanyeol dan meminta maaf atas sikapnya yang kekanakan. Bahkan Baekhyun telah begitu mudahnya melupakan kejadian dimana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Chanyeol dan Sunny berpelukan hangat di sebuah cafe beberapa hari yang lalu.

Luhan dan Yuri mengejar Baekhyun dengan mobil Luhan "Kenapa anak itu begitu nekad. Dia bahkan tidak tau jalanan yang ada di Seoul ini, lalu bagaimana ia akan berjalan kaki sendirian menuju gangnam? "

"Tenanglah ahjuma. Aku tau Baekhyun belum jauh dari sini" ujar Luhan menenangkan.

"Cepatlah Luhan"

"Ahjuma, itu Baekhyun bukan? " tanya Luhan yang sekarang sedikit memperlambat lajunya.

"Benar".

Mobil Luhan berhenti tepat di depan Baekhyun yang sedang terduduk di pinggir trotoar. Yuri membuka kaca mobil dan berteriak memanggil Baekhyun karena terhalang suara derasnya hujan. "Nak, naiklah ke mobil. Kita cari mereka bersama-sama"

Baekhyun mendongakkan kepalanya, melihat Yuri dan Luhan dengan lega. Ia sempat takut karena baekhyun pikir ia akan tersesat. Tidak menunggu lama lagi, ia segera menaiki mobil Luhan dan mobil itu melaju menuju jalanan di gangnam. Mereka mencari di setiap gedung mewah yang ada, dan pemberhentian terakhir mereka sekarang tepat berada di depan mata mereka. Dan beruntunglah bahwa hujan telah reda.

Baekhyun berlari memasuki gedung itu, kali ini adalah harapan terakhirnya. Jika ia tidak bisa menemukan Chanyeol maka ia akan memutuskan untuk tinggal bersama kedua orangtuanya saja.

"Maaf nona, tapi gedung ini telah di sewa atas nama Tuan Park Chanyeol dan tidak sembarangan orang bisa memasuki gedung ini" ucap penjaga yang menghalangi mereka. Yuri, Luhan dan Baekhyun membelalakkan mata, mereka tidak salah tempat kali ini.

"Tidak, aku mengenal orang yang menyewa gedung ini, tolong biarkan aku masuk"

"Tidak bisa nona maafkan kami, kami harus mematuhi aturan yang berlaku disini".

"Tolong ku mohon. Biarkan aku masuk" Baekhyun sampai berlutut di depan kedua penjaga itu. Wajahnya telah basah dengan air mata. Ia benar-benar tidak bisa berbuat apapun sekarang. "Maafkan kami. Lebih baik nona pergi dari sini karena kami tetap tidak akan mengizinkan kalian untuk memasuki gedung ini"

"Baek kita pergi saja dari sini, percuma saja" pinta Luhan.

"Benar nak, biarkan eomma nanti yang akan berbicara dengan appa-mu mengenai hal ini" ujar Yuri. Mereka bertiga meninggalkan tempat ini setelah dirasa usaha Baekhyun sia-sia saja.

Tak lama kemudian, seorang perempuan berambut hitam panjang dengan kulit putihnya dan tinggi yang ideal keluar dari mobil merahnya dan dengan mudahnya memasuki gedung itu.

"Sunny"

Baekhyun yang tidak terima dengan hal itu kembali menghampiri kedua penjaga itu "Hei apa maksud kalian berdua, kenapa perempuan itu dengan mudahnya masuk ke dalam gedung ini sedangkan aku tidak hah? Kalian semua sudah gila? " bentak Baekhyun, ia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini.

Kedua penjaga pria itu saling berpandangan satu sama lain sebelum salah satu dari mereka mengucapkan sesuatu. "Maaf nona, tapi perempuan yang barusan masuk ke dalam gedung adalah calon istri dari Tuan Park Chanyeol. Karena itu kami membiarkannya masuk"

Deg!

Dunianya seakan runtuh seketika. Baekhyun tidak bisa lagi menahan kristal bening yang keluar dari muara indah di kedua matanya yang telah menganak sungai di pipinya. Batinnya benar-benar tersiksa selama beberapa hari ini dan saat ini lukanya semakin dalam.

"Ya, benar nona. Gedung ini adalah gedung yang Tuan Park Chanyeol sewa untuk pernikahannya minggu depan" ujar penjaga itu lagi.

Pikiran baekhyun kosong, pandangannya semakin memburam.

Bruk!

"Baekhyun"

NEGA DOLA °ChanBaekGS°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang