Suara bising di malam hari terdengar dimana-mana, beberapa perempuan terlihat sedang berdansa di lantai dansa dan beberapa lelaki menggoda pelayan juga para jalang yang ada disana.
Sambil meneguk wine nya, Sehun menatap perempuan berambut pirang yang menghampirinya dengan pakaian minim yang ia kenakan. Sehun tersenyum tipis menatap perempuan itu, mangsa menghampiri dengan sendirinya. Ternyata tidak sia-sia ia memiliki rupa yang menawan.
Bangkit dari duduknya, Sehun segera mencekal lengan perempuan itu dan mengalungkannya di leher Sehun sendiri.
Di tengah cumbuan yang kian memanas antara Sehun dan perempuan berambut pirang panjang tersebut, Luhan muncul dengan pakaian casual-nya. Sebenarnya sore ini ada jadwal Pemotretan untuk Sehun tapi ia malah tidak datang dan kembali mengacaukan karirnya sebagai seorang modeling.
Bahkan Luhan kembali menerima cacian dan ancaman terkait ketidak hadiran Sehun untuk yang kedua kalinya. Jika Sehun tidak hadir lagi pada lusa pagi maka tidak ada lagi kontrak kerja sama yang akan Sehun terima dari berbagai perusahaan di Korea. Bagaimana tidak, perusahaan yang sedang ia hadapi sekarang adalah perusahaan terbesar di South Korea.
"SEHUN..."
Luhan melangkah cepat menghampiri kedua manusia itu.
Plak!
Sehun memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Luhan dan menatapnya penuh amarah "kau sudah gila hah? " bentak Sehun yang membuat sebagian pengunjung disana menghentikan aktivitas mereka dan menolehkan kepala mereka untuk sekedar melihat pertengkaran yang terjadi barusan.
"Kau yang gila, bagaimana bisa kau bersenang-senang disini sedangkan media di luar sana tengah membicarakan keburukanmu."
"Aku sudah bilang sejak satu tahun yang lalu bahwa aku tidak ingin menjadi seorang Actor ataupun Model lagi dan kau tetap memaksakan kehendakmu sendiri, jadi jika ada banyak kesalahan yang ku buat itu adalah kesalahanmu" ujar Sehun
Sehun keluar dari bar di ikuti Luhan yang terus saja berteriak memanggil nama Sehun.
oOo
Chanyeol mengusap rambutnya ketika pekerjaannya yang begitu banyak belum juga selesai, apalagi sekarang sudah hampir larut malam. Sebenarnya dia ingin segera pulang dan bertemu dengan Baekhyun tetapi mungkin sekarang niatnya tidak akan bisa terlaksana.
"Chanyeol"
Chanyeol mengangkat kepalanya dan melihat Jongdae datang lalu duduk di depannya "kau tidak pulang? " tanya Jongdae.
"kau tidak lihat lembaran yang menumpuk di hadapanku ini? Padahal aku ingin sekali pulang dan memeluk gadisku semalaman di ranjang" jawab Chanyeol tanpa melihat Jongdae.
"Sebaiknya kau pulang sekarang, biar aku yang membantumu menyelesaikan semua ini"
"Itu penawaran yang bagus, baiklah aku pulang sekarang" Chanyeol buru-buru meninggalkan Jongdae bersama tumpukan kertas menyebalkan itu dan bergegas pulang.
"Dasar anak itu. Usianya sudah cukup dewasa tapi kelakuannya tetap saja seperti anak SHS yang baru saja memiliki seorang kekasih" gumam Jongdae
.
Chanyeol memarkir mobilnya sembarangan dan masuk ke dalam rumahnya. Mata hitamnya menangkap sosok yang tertidur di ruang tamu sembari memeluk dirinya sendiri. Gadisnya itu pasti ketiduran setelah karena menunggunya pulang.
Melihat wajah damai gadisnya saja telah membuat rasa lelahnya menghilang.
Dia segera menggendong Baekhyun dan merebahkan gadis itu dengan hati-hati diatas ranjangnya. Setelah berganti pakaian, Chanyeol merebahkan diri di sebelah Baekhyun dan memeluknya dengan erat.
Sejenak Chanyeol membayangkan bagaimana jika ia dan Baekhyun menikah dan memiliki seorang bayi mungil yang sedang tertidur di tengah-tengah mereka. Sebentar lagi impiannya itu akan segera terwujud. Pasti.
Chanyeol berjanji pada dirinya sendiri bahwa sampai kapanpun ia tidak akan pernah sekalipun melepaskan Baekhyun dan akan selalu membuatnya bahagia.
"Selamat malam gadisku" kecupan ringan mendarat di kening Baekhyun mengiringi mimpi indahnya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEGA DOLA °ChanBaekGS°
FanfictionBaekhyun, kau bisa menyebutku dengan nama itu Nama yang ku temukan di sebuah batu besar disebrang sungai tempatku berdiri saat ini, tulisan Baekhyun terukir jelas di batu itu. Entah untuk tujuan apa aku hidup, hidup tanpa adanya penerangan dan tanp...