Baekhyun tengah berada di depan meja riasnya, ia menatap seorang pria tampan dari pantulan kaca yang sedang mengganti kemeja kantornya dengan kaos hitam yang sangat pas ditubuh atletisnya.
Pada saat bersamaan, ponsel Chanyeol yang ada di atas laci bergetar. Baekhyun meringsut ke sisi ranjang yang lain, mendekati benda yang sedang bergetar itu. Tidak ada nama siapapun yang tertera di ponselnya.
"Ada telepon untukmu" Baekhyun memberitahukannya.
"Dari siapa? "
"Tidak ada namanya disini"
"Kalau begitu biarkan. Matikan dering ponselnya dan taruh kembali ponsel itu! "
"tapi aku tidak tau bagaimana caranya mematikan deringnya, lagi pula dering itu apa? " tanya Baekhyun dengan wajah polosnya.
"Huft... Kemari kan"
Baekhyun memberikan ponsel yang ia pegang pada Chanyeol. Ia melihat Chanyeol menekan beberapa tombol di ponselnya lalu memasukkan benda itu kedalam laci.
"Tidurlah! Besok kau harus bangun lebih pagi dan ikut bersama Luhan"
"Kemana? "
"Besok kau akan tau, sekarang tidur dan jangan banyak membantah" titah Chanyeol dengan tegas.
"Baiklah, selamat malam"
"Malam Chagi" Chanyeol lalu terlelap di pelukan Baekhyun, namun sebelumnya ia mengecup lama kening Baekhyun.
💦💦💦
Sunny berdiam diri di kamar, memeluk dirinya sendiri di atas ranjang. Dunianya terasa runtuh. Kalimat Chanyeol pagi tadi berhasil membuatnya bertingkah laku tidak waras dan harus pulang dengan keadaan yang memprihatinkan *dress pink yang ia kenakan menjadi kotor karena ia sempat terjatuh dan menyebabkan high heels sebelah kanannya patah, bahkan rambutnya yang semula tertata rapi berubah menjadi acak-acakan*.Sunny menghapus air matanya saat ia mendengar derap langkah mendekati kamarnya. Dengan pandangan pilu, Sunny menatap seorang laki-laki paruh baya yang barusan membuka pintu berjalan mendekat ke arahnya.
"Sampai kapan kau akan seperti ini? menangis dan terus meratapi nasib malangmu"
"Kau tidak mengerti bagaimana perasaanku saat orang yang ku cintai menghinaku dengan sebutan perempuan licik".
"Tidak. Kau tidak pernah mencintainya Fanny , hanya ada obsesi di dalam benakmu untuk Park Chanyeol"
Sunny kembali menundukkan kepalanya "Pergilah appa, aku hanya ingin sendiri sekarang"
"jika aku menginginkan sesuatu, aku harus bisa mendapatkannya dengan cara apapun" batin Sunny.
.
.
.'chanyeol aku akan ke rumahmu sekarang, ada hal penting yang harus ku tanyakan padamu' -5 jam yang lalu-
Chanyeol baru saja mengecek ponselnya dan mendapati sebuah pesan yang di kirim oleh dh.ajussi berarti Donghae sudah ada dirumahnya sejak lama, tapi bagaimana jika Donghae bertemu dengan Baekhyun.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan memang karena Baekhyun bisa bersikap seperti manusia normal sekarang, tapi tetap saja ia tidak bisa membiarkan Donghae bertemu dengan Baekhyun.
Bagaimana jika Donghae bertanya sesuatu dan Baekhyun mengatakannya dengan jujur. Chanyeol tau Baekhyun-nya itu sangat polos.
Chanyeol segera pulang dan membatalkan meeting pentingnya begitu saja. Yang terpenting saat ini ialah keselamatan Baekhyun.
Sesampainya di rumah, Chanyeol segera melangkah menuju kamarnya berniat menemui gadisnya. Kosong? Kemana gadis itu? Chanyeol menuruni anak tangga dengan cepat. Kemungkinan-kemungkinan buruk berkeliaran di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEGA DOLA °ChanBaekGS°
FanfictionBaekhyun, kau bisa menyebutku dengan nama itu Nama yang ku temukan di sebuah batu besar disebrang sungai tempatku berdiri saat ini, tulisan Baekhyun terukir jelas di batu itu. Entah untuk tujuan apa aku hidup, hidup tanpa adanya penerangan dan tanp...