Baekhyun berdiri di depan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Setelah pintu terbuka, Baekhyun segera angkat bicara tanpa menghiraukan bagaimana terkejutnya Chanyeol yang baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung di suguhkan pertanyaan secara tiba-tiba "Oppa! " Baekhyun tiba-tiba muncul.
"Baek tidak baik mengagetkan orang lain seperti itu" untuk pertama kalinya Chanyeol membentak Baekhyun seperti itu
"Maafkan aku" melihat Baekhyun yang menunduk dengan mata berkaca-kaca, Chanyeol menangkup wajah baekhyun dengan kedua tangannya.
"Maaf Baek, oppa tidak sengaja membentakmu" ucap Chanyeol dengan suara yang kembali melembut.
"Tadi kau bertanya apa padaku? " lanjut Chanyeol
"Aku tidak bertanya apapun" ujarnya menggemaskan
"Oh tuhan Baek, kau sangat imut" Chanyeol mengangkat tubuh baekhyun ke ranjang, mereka berbaring dengan posisi Chanyeol yang memeluk erat pinggang Baekhyun sedangkan kepala Baekhyun bersandar pada dada bidang Chanyeol.
Mereka larut dalam mimpi mereka masing-masing.
.
.
.
.
.Pagi telah menjelang dengan suara burung-burung yang menyambut terbitnya matahari.
Udara segar berhembus dengan sejuk, sinar mentari bersinar cerah menerobos masuk ke kamar utama bangunan megah milik Presiden Direktur SM Corp, menyinari sepasang manusia yang masih bergelung pada selimut putih tebal yang hangat.
Pria itu bergerak pelan saat matahari menembus kelopak matanya. Pemandangan yang pertama ia lihat adalah seorang gadis yang masih terlelap di lengannya.
Wajah polos itu tidak henti-hentinya ia pandangi, seakan telah menghipnotisnya sampai tidak berkedip sama sekali dalam waktu yang cukup lama hanya karena memandangi wajah seorang gadis remaja yang kini masih ia dekap.
Tak lama setelahnya, Baekhyun terbangun dan perlahan membuka kelopak matanya.
"Selamat pagi" sapa Chanyeol lembut dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
"Pagi" balas Baekhyun.
"Mandilah! dan segera turun ke bawah untuk sarapan, aku akan mandi di kamar lain" jelas Chanyeol
"Baiklah".
Setelah membersihkan diri, Baekhyun menuruni tangga menuju dapur berniat untuk membantu membuatkan sarapan. Luhan pernah mengatakan jika seorang perempuan harus bisa memasak, maka dari itu ia ingin membantu membuat sarapan sekaligus belajar.
Tapi saat Baekhyun ingin ke dapur, ia melihat seorang perempuan duduk dengan anggun di sofa ruang tamu. Perempuan itu memakai dress berwarna merah menyala, rambut hitamnya yang panjang tergerai indah menambah kesan sempurna di mata Baekhyun apalagi dengan kulitnya yang seputih salju itu.
"Dia sangat cantik" gumam Baekhyun.
Tak lama setelah itu bibi Jihyo keluar dari kamarnya "bibi Jihyo, siapa dia? " tanya Baekhyun
Bibi jihyo memalingkan wajahnya untuk sekedar melihat siapa yang dimaksud baekhyun "Perempuan itu adalah teman masa kecil Chanyeol. Namanya Sunny Kim" jelas bibi jihyo
"Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya? "
"Itu karena 19 tahun yang lalu ia pindah ke USA bersama orangtuanya"
Baekhyun menganggukkan kepalanya meskipun tidak tau apa itu USA tapi ia yakin bahwa USA itu adalah tempat yang perempuan itu tinggali setelah pindah dari kota Seoul.
Baekhyun semakin penasaran dengan teman kecil Chanyeol, ia ingin mengenalnya juga.
"Baekhyun cepat masuk kamarmu" Baekhyun tersentak mendengar ucapan pemuda yang bernama Chanyeol itu tiba-tiba berbicara dengan nada yang cukup dingin. Tanpa mau membuat Chanyeol kembali marah seperti waktu itu, Baekhyun segera mengikuti perintahnya dan masuk ke kamarnya. Niatnya untuk membantu membuatkan sarapan harus ia tunda dulu sekarang.
"Jangan sampai ia tau siapa Sunny sebenarnya" batin Chanyeol
"Jangan memberitahukan apapun lagi tentang Sunny pada Baekhyun"
"Baik Tuan" ujar bibi Jihyo dan segera melenggang pergi tanpa mengatakan apapun lagi, ia tau bahwa tuannya sedang menahan amarahnya sekarang.
Chanyeol kemudian menghampiri Sunny "Untuk apa kau kesini? "
Perempuan itu mendongak lalu tersenyum manis melihat kedatangan Chanyeol "Yeolli apa kau tidak merindukan sahabat sekaligus calon tunanganmu ini? "
"Bicara apa kau? Aku tidak pernah mengiyakan keinginan ibuku sama sekali dan aku juga tidak akan pernah membiarkan ibuku memiliki menantu licik sepertimu."
"Licik apa maksudmu Yeol? " sergah Sunny dengan cepat.
"Kau pikir aku tidak mengetahui niatmu menikahiku hanya karena orangtuamu ingin menguasai perusahaan appa-ku? Kau dan kedua orangtuamu sama saja" Chanyeol melenggang pergi dan menyuruh Sunny untuk pergi dari rumah Chanyeol.
"Apapun akan ku lakukan demi mendapatkanmu Chanyeol" batin Sunny
KAMU SEDANG MEMBACA
NEGA DOLA °ChanBaekGS°
FanfictionBaekhyun, kau bisa menyebutku dengan nama itu Nama yang ku temukan di sebuah batu besar disebrang sungai tempatku berdiri saat ini, tulisan Baekhyun terukir jelas di batu itu. Entah untuk tujuan apa aku hidup, hidup tanpa adanya penerangan dan tanp...