SEQUEL 1

3.7K 315 12
                                    

Suasana kamar yang sedikit remang-remang dengan cahaya lampu kamar yang sedikit redup. Juga seprei baru yang berwarna lembut. Di atas ranjang tengah duduk seorang gadis dengan rambut sepinggangnya, dia sengaja menutupi wajahnya dengan bantal, menyembunyikan wajah sedihnya.

Sedangkan Chanyeol yang masih berdiri di sisi ranjang menatap Baekhyun heran, apa yang terjadi? "Kenapa kau tiba-tiba menangis baekki? " tanya Chanyeol

"Kau sungguh jahat, untuk apa kau menikahiku jika pada akhirnya aku sama sekali tidak berguna untukmu. Yang pertama, kau tidak mengizinkanku untuk membantu para pelayan disini dan yang kedua kau tidak menginginkan kehadiran seorang anak dariku" jelas Baekhyun yang masih menetralkan suaranya akibat menangis terlalu lama.

Chanyeol menghela nafas lega, dia pikir apa yang membuat istrinya itu menangis "Huft... Yang pertama, itu memanglah tugas mereka jadi kau tidak perlu ikut campur. Dan yang kedua, terakhir kali kandunganmu sangat lemah bukan? Aku tak mau mengambil resiko apapun lagi untuk kandunganmu" jelas Chanyeol.

"Tapi kenapa kau melakukannya kemarin malam? Kau bilang tindakan itu yang membuat seorang perempuan dapat hamil"

"Besok pagi kita akan menemui dokter Changmin, kita akan melakukan kontrasepsi" ujar Chanyeol.

"Apa itu? "

"Kau akan tau besok sayang"

"Baiklah! Ayo kita tidur, ini sudah terlalu malam"

"Kenapa tidak melakukan sesuatu dulu sebelum tidur? " tanya Chanyeol usil.

"Tidak! Tidurlah sekarang atau jika tidak, kau harus tidur di kamar lain"

.
.
.

Saat pagi menjelang dengan kehangatannya, Baekhyun menyusul Chanyeol yang sudah ada di meja makan. Chanyeol dengan santai membaca koran paginya. Baekhyun mendekati pria luar biasa itu. Chanyeol menoleh. Matanya melembut.

"Suamiku... "

Chanyeol tidak membalas ucapan Baekhyun dengan kata-kata tapi sebuah senyum yang terurai dengan menawan pun cukup untuk membalas satu kata sederhana yang Baekhyun ucapkan.

"Kau akan bekerja hari ini kan? " tanya Baekhyun yang dibalas anggukan oleh Chanyeol.

"Kalau begitu kenapa kau belum bersiap? "

"Ya tuhan baekki, aku ini kan pemilik Perusahaan itu jadi terserah aku datang kapan saja. Bahkan jika aku tidak masuk sekarang siapa yang akan berani memarahiku? " ujar Chanyeol.

"Aku yang akan memarahimu" teriak Baekhyun tepat di depan telinga Chanyeol.

"Cepat bersiaplah! " dengan rasa terpaksa Chanyeol menuruti keinginan istrinya itu. Sebenarnya hari ini ia ingin sekali seharian bersama Baekhyun, tapi istri tercintanya itu malah menyuruhnya untuk bekerja.

Di tengah perjalanan menuju kantornya, Chanyeol menerima telepon dari Sehun. Entah apa yang ingin Sehun katakan, sepertinya hal itu sangat penting. Terlihat bagaimana Sehun yang berkali-kali menelfon Chanyeol meskipun sahabatnya itu tidak menggubrisnya sama sekali.

Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk menerima panggilan Sehun "Hyeong, kenapa kau baru mengangkat panggilanku hah? Tidak kah kau khawatir padaku? " ujar Sehun asal.

"Bodoh, untuk apa aku mengkhawatirkanmu? Kau sudah dewasa. Memang apa yang akan terjadi padamu? "

"Ya tuhan, aku belum menemukan hadiah untuk diberikan kepada istrimu itu"

Chanyeol mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Sehun, untuk apa dia memberikan hadiah lagi? Bukankah dia sudah memberikan Baekhyun hadiah yang sangat mahal saat mereka menikah 2 bulan yang lalu.

"Apa maksudmu? "

"Besok Baekhyun genap berusia 18 tahun bodoh, dan aku belum menemukan hadiah yang dia sukai. Ngomong-ngomong kau akan memberikan apa pada istrimu? " tanya Sehun

Ckiitttt.....

Chanyeol menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba. Ia sama sekali tidak memikirkan apa yang terjadi di belakangnya saat ini. Ada sekitar tiga mobil yang ikut menghentikan kendaraannya, untung saja tidak terjadi kecelakaan beruntun karena ulahnya.

"Apa? Tau darimana kau? Kenapa tidak memberitahuku? " Chanyeol memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Sehun.

"Tenanglah hyung... Tidak perlu berteriak seperti itu. Ku pikir kau sudah tau ulang tahun Baekhyun. Luhan yang telah memberitahuku"

Tin... Tin...

"Suara apa itu? " tanya Sehun

"Oh tuhan, sebentar" Chanyeol mengingat kebodohannya lalu kembali melajukan mobilnya.

"Apa yang terjadi? "

"Tidak itu bukanlah hal yang penting untuk dibahas. Kali ini yang lebih penting adalah apa yang harus ku siapkan untuk ulang tahun Baekhyun? "

"Dasar kau ini, hyung aku menanyakan hal ini padamu karena ku pikir kau akan memberikan solusi untukku. Tapi kau malah menanyakan hal yang sama terhadapku" sungut Sehun. "Sudahlah, aku akan mencarinya sendiri dengan Luhan" lanjutnya.

Yah setelah Baekhyun dan Chanyeol kembali berbaikan, Sehun mulai mendekati Luhan sedikit demi sedikit. Jujur saja Sehun sebenarnya sudah menyukai Luhan sejak pertama kali bertemu hanya karena wajahnya yang kelewat polos. Tragedi mabuk Sehun yang terjadi berkali-kali di bar yang sama, itu semua karena rasa cemburu Sehun pada Luhan dan Seorang dokter yang bernama Minseok, untunglah dokter muda itu kini telah berpindah tempat ke China, lebih tepatnya di daerah Changsa.

"Aku tau apa yang harus ku lakukan" gumam Chanyeol setelah menutup telepon dari Sehun.

NEGA DOLA °ChanBaekGS°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang