Hargai Aku

8.7K 781 17
                                    

Karin dan Eky sedang dalam perjalanan kembali ke kelas.

"Kalau dari cerita Lisa tadi, ku simpulkan sebenarnya dia masih marah padaku. Tapi dia bersikap seolah-oleh ingin berbaikan. Aku penasaran apa sebenarnya rencana Bela," kata Karin.

"kurasa aku akan pura-pura bodoh dan mengikuti permainannya dulu," lanjutnya antusias.

Eky berhenti berjalan. Menatap Karin jengkel. Karin juga berhenti. Ia jadi takut ditatap Eky begitu.

Eky memukul kepalanya pelan.
"Tidak usah memperpanjang masalah!" Tegurnya, lalu kembali berjalan.

Karin cemberut memegangi kepalanya. Kembali berjalan juga, mengikuti Eky.

"Baik. Aku akan bicara padanya sepulang sekolah nanti," kata Karin pelan.

🌟

Guru jam terakhir sudah meninggalkan ruangan. Karin jadi berdebar untuk bicara dengan Bela.

"Mm... Bela. Bisa kau tinggal sebentar? Aku ingin bicara," kata Karin.

Bela menatapnya sebentar. Lalu tersenyum mengangguk.

Karin menunggu kelas kosong sebelum bicara. Dan dia semakin berdebar. Dia sungguh tidak suka terlibat masalah seperti ini. Tentu saja semua orang pun begitu, siapa yang tidak?

"Apa ini soal Lisa?" Tanya Bela.

Karin segera menggeleng.
"Sebenarnya bukan, tapi yah... Beberapa juga tentang Lisa," jawab Karin tersenyum canggung karena kegugupannya.

Bela kelihatan bingung.

"Mm.. yang pertama. Ini tentang Eky," kata Karin pelan.
"Apa kau masih menyukainya?" Tanya Karin khawatir.

"Kenapa kau bertanya? Kau juga menyukainya sekarang?" Tanya Bela penuh selidik.

Karin sedikit terkejut melihat tanggapan Bela yang langsung tidak senang. Ragu-ragu akhirnya mengangguk pelan.

"Ya ampun rin," keluh Bela menatap Karin dengan jengkel.

Karin langsung merasa tidak enak.

"Kau ini memang sengaja atau bagaimana? Kenapa kau selalu menyukai laki-laki yang aku sukai," gerutu Bela kesal.

"Ini sebenarnya..." Karin semakin khawatir untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Waktu itu. Aku dan Eky memang tidak benar-benar pacaran. Tapi kali ini..." Karin berhenti sebentar.
"Kali ini kami benar-benar pacaran," kata Karin akhirnya.

Bela diam saja menatap Karin.
"Apa maksudmu sebenarnya. Waktu itu Eky bilang kalian tidak pacaran. Sekarang kau bilang kalian pacaran. Mana yang benar? Jangan menipuku hanya karena kau ingin menyimpan dia untuk dirimu sendiri," Bela kelihatan marah.

Karin jadi bingung harus berkata apa.
"Pelan-pelan. Biar aku jelaskan satu per satu. Ini sedikit rumit," kata Karin hati-hati.

Bela diam. Menatap Karin dengan tatapan sinis penuh selidik.

"Saat Eky mengatakannya hari itu. Kami memang tidak pacaran. Tapi beberapa hari setelahnya, Eky mengajakku pacaran dan aku menerimanya jadi kami benar-benar jadian," jelas Karin.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menipumu," tambahnya.

"Pada akhirnya kau melakukannya lagi," kata Bela kesal.

Karin menunduk. Sepertinya memang begitu adanya. Pada akhirnya dia kembali merebut laki-laki yang disukai Bela.

"Aku... Saat kau bertanya dulu. Aku memang tidak tertarik padanya. Sejujurnya aku malah sedang menyukai laki-laki lain," kata Karin pelan, teringat dengan Enda.

Fake Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang