Mereka berempat sampai di kantin. Dan segera menemukan meja kosong untuk ditempati.
"Aku berdebar," gumam David saat menarik Jani agar duduk di dekatnya.
Jani tersenyum melihatnya, lalu menggenggam tangan dingin David lebih erat. David balas menatapnya lalu tersenyum juga.
"Manis sekali," komentar Eky menyadarkan keduanya.
"Kau merusak momennya," kesal Karin memukul Eky pelan.
"Momen apanya? Mereka harus hati-hati. Jani sudah punya pacar, ingat?" Tawa Eky mengelus lengannya.
Karin baru ingat, juga dengan David.
"Sorry," kata David melepaskan genggaman tangannya."Bukan itu maksudku," lanjut Eky.
David bingung.
"Sentuhan fisik tidak banyak membuat masalah. Tapi kalau kau menatapnya langsung dimata dan tersenyum seperti tadi, itu masalah," jelas Eky menatap Jani.
"Apa maksudmu sebenarnya," tanya Karin menatap Eky heran.
"Aku serius," jawab Eky balas menatap pacarnya.
"Awalnya, merangkulmu dan menggandengmu terasa biasa saja bagiku, tapi saat kau menatapku tepat di mata, aku rasakan desiran di dadaku," jelas Eky memegang dadanya, kelihatan serius."Oh benarkah?" Tanya Karin antusias, lalu tersenyum dan menatap Eky tepat di mata.
Eky balas tersenyum menatapnya.
"Jangan memancingku. Aku tahu kau akan memukuliku kalau mencium mu di tempat umum seperti ini."Karin tertawa lalu mengalihkan padangannya.
Jani tersenyum menatap kemanisan mereka.
"Aku tidak menyangka, cowok merasakan hal seperti itu juga," komentarnya.Eky mengangguk.
"Berhati-hatilah. Aku kasihan pada David kalau berakhir menyukai pacar orang lagi. Kurasa sudah cukup dia melakukannya," kata Eky tersenyum penuh arti menatap David."Hey. Kau mengatakannya seolah aku ini perebut pacar orang saja," protes David.
"Padahal aku menyukainya sudah sejak dia masih sendiri. Bahkan sebelum kau mengenalnya," sambungnya.
"Kau dan Enda benar-benar menyebalkan," tambahnya.
Jani menatap David, Eky dan Karin bergantian. Mulai berfikir apakah "pacar orang" yang Eky maksud adalah Karin.
Karin menatapnya, tersenyum menggelengkan kepala.
"Jangan terlalu pedulikan. Kau akan segera terbiasa, Mereka sering berdebat soal itu," kata Karin.Jani mengangguk dan tersenyum saja. Sesaat kemudian David merangkulnya lebih dekat. Tidak hanya mengejutkan Jani, itu juga mengejutkan Eky dan Karin.
David berdehem lalu bertanya-tanya.
"Ngomong-ngomong dimana Rio dan Lisa," tanyanya."Mungkin sebentar lagi sampai," jawab Eky.
"Mereka mungkin sedang pacaran di tempat sepi seperti biasanya," sambung Eky tak tertarik.Karin ingat, Bela tadi bilang akan menemui Lisa. Kira-kira apa yang terjadi, apakah dia berhasil minta maaf pada Lisa? Sepertinya sulit, mengingat Lisa benar-benar membencinya.
David menghembuskan nafas lega.
"Kau ini kenapa?" Tanya Eky sadar ada yang aneh.
"Cowok yang barusan itu yang namanya Dhanu," jelas Jani telah mengetahui juga apa yang sebenarnya dilakukan David.
Eky jadi serius, matanya kini mencari-cari cowok yang dimaksud Jani. Tidak sulit menemukannya, cowok tinggi yang tengah menatap punggung David dengan tatapan benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girlfriend [END]
Dla nastolatków- Cerita pertama saya di wattpad - Karin tiba-tiba didatangi oleh Eky cowok paling populer di sekolah yang memintanya untuk jadi pacar. Karin yang sejak awal tak tertarik langsung menolaknya. Tapi Eky punya rahasia yang membuat Karin tak punya pilih...