Lisa menghampiri meja Karin. Dia tersenyum pada Karin juga pada Bela.
"Karin. Mau ke kantin bersama?" Tanya Lisa.
Membuat Karin lega. Nafasnya yang tadinya tertahan kini bisa dia hembuskan. Karin mengangguk dan segera berdiri, tak ingin membiarkan Lisa berada di dekat Bela lebih lama lagi.
"Bela, aku duluan ya." Katanya berpamitan.
Wajah Bela tampak tak senang, tapi dia mengangguk. Karin merangkul tangan Lisa lalu menariknya agar segera pergi. Lisa masih sempat tersenyum pada Bela dan melambaikan tangan padanya.
"Apa kau lihat wajah perempuan licik itu saat melihatku masuk tadi?" Tanya Lisa saat mereka telah berada di luar kelas, tertawa merasa lucu.
"Apa yang kau lakukan sebenarnya?" Tanya Karin melepaskan lengan Lisa.
"Apa? Aku memang kesini untuk mengajakmu ke Kantin." Jawab Lisa.
Menjadikan Karin heran mendengarnya.Tanpa perlu kesini pun nantinya mereka akan ketemu di kantin kan.
"Kau dan Eky sudah baikan?" Tanya Lisa selanjutnya.
Lalu Karin jadi paham, mungkin Lisa masih khawatir padanya soal yang kemarin. Karin mengangguk menjawabnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Apa Eky melakukan sesuatu yang salah?" Tanya Lisa penuh selidik.
"Ng... Itu... Salah paham biasa." Jawab Karin sekenanya.
Rio dan David berpapasan dengan mereka saat baru keluar dari kelas.
"Karin. Apa yang terjadi kemarin?" Tanya Rio buru-buru mendekati Karin.
"Eh? Kalian berdua saja? Dimana Eky?" Kata Lisa balik bertanya.
"Dia tidak masuk hari ini." Jawab Rio.
"Dia tidak membalas chat kami juga. Mungkin dia sakit." Lanjut David.
"Apa dia juga tidak menghubungimu?" Tanya David beralih memandang Karin.
"Kalian masih bertengkar?" Tanya Rio sedikit heran dan juga penasaran.
"Ng... Tidak. Kami sudah baikan... Tapi dia juga tidak membalas chatku." Kata Karin tentu saja berbohong.
Dia tidak menghubungi Eky sama sekali. Dia bahkan tidak punya nomor Eky di ponselnya.
"Tidak perlu khawatir, besok juga pasti sudah masuk." Kata David mencoba menghibur.
Karin mengangguk saja. Memangnya mau bagaimana lagi ia menyikapinya. Mereka lalu berjalan bersama menuju kantin.
"Apa sebaiknya kita menjenguk Eky?" Tanya Lisa saat mereka telah menemukan meja kosong.
"Mm... Aku tidak bisa, aku sudah ada janji sepulang sekolah nanti." Jawab Rio.
"Aku ada latihan basket, tidak mungkin absen, pertandingan semakin dekat." Jawab David.
Lisa nampak kecewa.
"Kenapa tidak kalian berdua saja?" Saran Rio menunjuk Lisa dan Karin bergantian.
Karin dan Lisa saling pandang, Karin tidak keberatan jika harus begitu tapi kemudian Lisa berkata.
"Aku tidak tahu rumah Eky, kau tahu rumahnya kan rin?" Tanya Lisa memastikan.
Membuat Karin sedikit terkejut, dia kira Lisa tahu. Sekarang bagaimana dia akan menjawabnya, jika dia katakan tidak tahu, apa akan terdengar aneh?
"Aku.. juga tidak." Jawab Karin sedikit ragu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girlfriend [END]
Novela Juvenil- Cerita pertama saya di wattpad - Karin tiba-tiba didatangi oleh Eky cowok paling populer di sekolah yang memintanya untuk jadi pacar. Karin yang sejak awal tak tertarik langsung menolaknya. Tapi Eky punya rahasia yang membuat Karin tak punya pilih...