Chapter 30

25.2K 1.2K 229
                                    

Jani menggeleng ketakutan. Baru ia mau lari saat laki-laki itu berhasil menjegal kakinya. Jani terjatuh dan lelaki itu berhasil mendapatkan ponselnya yang masih merekam.

"Kau punya banyak fans kan?" Kata Dhanu menyeringai senang kini tengah melepaskan celana David dengan ponsel ditangannya masih merekam video.

"Mereka akan senang melihat tubuhmu," lanjutnya meloloskan celana abu-abu itu.

"Kau lihat? Aku juga bisa membuat video menarik," kata Dhanu mundur beberapa langkah agar bisa merekam seluruh tubuh David yang kini tinggal memakai celana dalam.

"Ya, kurasa ini juga akan jadi video yang menarik," kata seorang muncul mengejutkan keempatnya.

David terbelalak melihat Enda menyeringai disana dengan ponsel di tangannya. Tidak bisa menebak apakah ini bagus atau akan menjadi semakin buruk.

"Enda," kata Dua lelaki yang mencekal David mengenalinya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Dhanu.

"Bersenang-senang," jawab Enda tersenyum dengan mata masih menatap layar.

"Matikan," kata Dhanu mendekat beberapa langkah.

Enda tersenyum sengit. Tapi ia turuti juga, ia matikan proses perekaman lalu mengantongi ponsel itu dalam kantong celana.

"Pergilah kalau tak ingin berurusan denganku," perintah Enda pada dua lelaki yang mencekal David.
Dua cowok itu saling pandang.

"Aku akan menghajar kalian kalau berani pergi dari sini," ancam Dhanu menatap mereka geram.

"Kau gila? Aku tidak mau berurusan dengan Enda," jawab salah satunya melepaskan David, tetap melangkah juga.

Enda tersenyum sengit mendengarnya.

Mereka segera pergi dan David segera memakai kembali celananya lanjut memunguti pakaiannya.

Dhanu menatap geram kedua temannya yang melarikan diri.

"Biasanya kau berkelahi. Tapi hari ini kau merekam video seperti banci," kata Enda berjalan mendekatinya.

"Jangan ikut campur," jawab Dhanu.

Enda menyahut ponsel dari tangan Dhanu, membuatnya terkejut.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Dhanu, segera saja berusaha mendapatkan itu kembali.

Enda melemparkan ponsel itu pada David. David menerimanya, menatap Enda tak percaya.

Dhanu geram setelah yakin ada di pihak siapa sebenarnya Enda. Dia layangkan satu pukulan keras di wajah Enda.

Enda tersenyum menerimanya.
"Ku anggap itu sebagai ajakan berkelahi," kata Enda tenang.

Segera setelahnya ia balas pukulan itu, lanjut dengan beberapa pukulan lain tanpa memberikan jeda atau kesempatan pada Dhanu untuk membalas. Ia akhiri serangan dengan satu tendangan keras memunculkan pekikan dari Dhanu.

Dhanu segera mendekat, siap memberikan serangan balasan. Beberapa pukulan mengenai Enda tapi tak sebanyak pukulan yang di terima Dhanu di tubuhnya. Enda membenturkan tubuh Dhanu keras ke tembok. Lanjut memberikan satu hantaman dengan lututnya. Dhanu berteriak karenanya.

"Keras sekali teriakanmu, padahal aku melakukannya dengan pelan," cemooh Enda menyeringai.

Dhanu berhasil melepaskan diri lalu meninju perut Enda keras. Enda memegangi perutnya meringis, lalu menangkis pukulan selanjutnya balas memberikan tendangan hingga Dhanu kembali terhantam tembok.

"Nda," kata David pelan, mulai ngeri melihat pertarungan di depannya.

Enda menoleh menatapnya. Paham kalau David ingin ia mengakhiri perkelahian yang tak sebanding ini. Kelengahan itu Dhanu manfaatkan untuk memberi serangan balasan. Namun Enda tak selengah yang ia duga. Enda menerima pukulan itu dengan tangannya lalu membanting Dhanu keras ke tanah.

Fake Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang