*
"Aku bisa mati kalau tidak mengatakannya. Sulit untuk menyimpan ini sendirian lebih lama lagi. Karena pacarmu adalah sahabatku sendiri." Kata David menunduk lagi.
"Memo itu... Aku yang mengirimnya." Kata David melihat Karin.
*
"Kau pasti terkejut." Kata David tersenyum tipis. Memahami perasaan Karin yang tiba-tiba terdiam.
"Aku benar-benar tak bisa mengalihkan pandanganku darimu." Sesal David menunduk. Mengamati jari-jarinya yang bermain-main satu sama lain berusaha memudarkan kegugupan dihatinya.
"Tapi aku tidak punya nyali untuk berhadapan denganmu secara langsung." Lanjutnya.
Situasi diantara mereka jadi terasa canggung. Sebagaimana rasanya kalau kau tahu bahwa sahabat dari pacarmu ternyata juga menyukaimu.
"Tapi aku cukup lega telah mengungkapkan ini." Kata David tersenyum melihat Karin.
"Bersikaplah seperti biasanya. Aku justru merasa tidak nyaman kalau kau menatapku seperti itu." Kata David kembali menundukan pandangannya.
"Kau tak perlu merasa bersalah. Itu terserah padamu untuk meletakkan hatimu. Aku sungguh tak masalah melihatmu bersama dengan Eky." Kata David memperlihatkan senyum tulus.
Karin segera saja tersadar, menghembuskan nafas yang tadinya tertahan tanpa dia sengaja. Meluruskan duduknya berusaha merilekskan kembali dirinya.
"La-lalu setelah kau memintaku datang kesana, kenapa hari itu kau tidak datang?" Tanya Karin heran.
David menatap Karin sesaat.
"A-aku datang, tapi..." Kata David."Ada Enda disana, dan..." David tak menyelesaikan kata-katanya.
Karin menunggu kata-kata David selanjutnya. Tapi David tak kunjung meneruskannya.
"Dan apa?" Tanya Karin pada akhirnya.
David nampak sedikit bingung untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Dia menghela nafas dan berpikir sejenak.
"Hubunganku dengan Enda tidak begitu baik.." kata David kembali menghentikan kata-katanya.
Itu membuat Karin semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Karin juga heran, bagaimana mungkin hubungan mereka tidak baik, sedangkan keduanya David maupun Enda adalah orang baik.
"Kau cukup menjelaskan padanya. Dia pasti bisa mengerti." Kata Karin.
"Dia tidak akan berlaku sebaik itu padaku." Kata David menatap Karin. Tersenyum kecut Kelihatan serius dengan kata-katanya.
"A-apa maksudmu? ." Tanya Karin heran.
"Dia orang yang baik." Tambah Karin lagi.
David sedikit tak menyangka Karin akan mengatakan itu. Lalu dia menggelengkan kepala.
"Kau tidak mengenalnya sebaik aku." Jawab David.
Jawaban itu membuat Karin ragu dengan pendapatnya sendiri. Dia memang belum lama mengenal Enda.
"Dulu, aku satu SMP dengannya." Lanjut David.
Itu artinya David memang telah lebih mengenalnya.
"Aku tahu Dia mungkin memperlakukanmu dengan baik. Dia memang selalu seperti itu jika dengan perempuan." Kata David.
"Tapi tidak akan begitu dengan sesama lelaki. Setahuku dia orang yang kasar. Dulu di SMP dia terkenal nakal. Dia sering membolos dari kelas kemudian merokok di belakang sekolah, dia juga kerap berkelahi. Bahkan dia tidak segan jika harus berkelahi dengan guru. Dia sering mendapat skors. Tapi tidak pernah jera." Jelas David.
![](https://img.wattpad.com/cover/154460190-288-k392714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girlfriend [END]
Teen Fiction- Cerita pertama saya di wattpad - Karin tiba-tiba didatangi oleh Eky cowok paling populer di sekolah yang memintanya untuk jadi pacar. Karin yang sejak awal tak tertarik langsung menolaknya. Tapi Eky punya rahasia yang membuat Karin tak punya pilih...