Pelapor ditemukan

12.3K 1.1K 14
                                    

Karin sedang berjalan di halaman sekolah, menuju ke kelas. Mengingat apa yang ia lewati kemarin, Moodnya jadi cukup bagus pagi ini. Bahkan saat Eky tiba-tiba muncul dan merangkulnya seperti biasanya, ia tidak merasa kesal atau yang lainnya.

"Pagi pacarku." Sapa Eky tersenyum melihatnya.

"Hehe.." kekeh Karin. Sedetik kemudian mendorong wajah Eky dengan telapak tangannya.

"Jangan tersenyum padaku dengan wajah seperti itu. Kau membuatku merinding." Kata Karin.

Eky tertawa.
"Merinding apanya... Wajahku kan tampan." Kata Eky.

Mereka berjalan dalam diam beberapa saat.

"Hey ngomong-ngomong tentang yang kemarin, soal menghindari Lisa, kenapa waktu itu tidak cari pacar betulan saja. Dari pada hubungan seperti ini." Tanya Karin penasaran.

Eky menghela nafas.
"Mau ku juga begitu, tapi waktu itu aku butuh pacar secepatnya jadi..." Jawab Eky.

"Sebetulnya hari itu kalau kau menerima ajakanku yang pertama, aku tidak akan menunjukan video itu untuk memaksamu. Dan mungkin aku akan langsung menghapusnya. Maksudku kita akan benar-benar pacaran." Lanjutnya.

"Tentu saja aku menolaknya. Kita tidak saling kenal. Dan kau kelihatan tidak serius." Jawab Karin.

"Kau bahkan tidak tahu siapa namaku." Kata Karin mendorong Eky kesal mengingatnya.

Eky tertawa saja mendengarnya.

"Lalu kenapa aku? Kenapa bukan cewek lain?" Tanya Karin lagi.

"Ya karena aku punya video itu." Jawab Eky tertawa lebih keras.

Diingatkan tentang video itu Karin jadi teringat kekesalannya akan ancaman Eky dan kata-katanya yang lain yang merendahkannya dan yang menyakiti hatinya.

"Kau juga sebenarnya apa yang kau lakukan disana waktu itu... Kenapa juga merekam video seperti itu... Kau itu mesum atau bagaimana?" Kata Karin melampiaskan kemarahannya dengan memukul Eky sekuat yang ia bisa.

Eky justru tertawa karenanya. Memegangi lengannya, bekas pukulan Karin.

"Waktu itu aku cuma iseng." Jawabnya. 

"Ku kira kau pacarnya Enda, jadi aku cuma ingin menggoda Enda dengan hasil rekamannya nanti. Aku juga tidak mengira kau akan melakukan itu." lanjutnya masih sedikit tertawa.

"Kau sendiri, apa sebenarnya yang kau lakukan waktu itu? Kenapa kau sampai berani sekali melakukannya?" Tanya Eky.

Karin mendorongnya lagi dengan wajah cemberut, tidak mau membicarakan kejadian yang kini menjadi aib baginya itu. Eky berhenti tertawa menyadari Karin jadi badmood karenanya.

"Kau... Benar-benar menyukai Enda ya?" Tanyanya terdengar serius.

Karin diam saja, dia pikir tidak mungkin dia katakan pada Eky tentang bagaimana perasaannya yang sebenarnya. Lagi pula itu tidak ada gunanya dan tidak akan mempengaruhi apapun. Melihat respon Karin, Eky jadi merasa tidak enak. Dia ikut diam berjalan disampingnya, tidak berniat untuk menggodanya lagi.

"Jadi... Kenapa juga kau ingin menghindari Lisa?" Tanya Karin tiba-tiba, memecah keheningan diantara mereka.

"Ng... Itu..." Eky agak ragu mengutarakan alasannya, sepertinya itu terlalu tabu untuk diceritakan, apalagi dengan lawan jenis.

"Aku punya alasan sendiri." Jawab Eky pada akhirnya.

Karin terlihat tidak puas dengan jawaban itu tapi kemudian ia punya ide.

"Kalau begitu begini saja... Kau carilah pacar sungguhan. Sementara kau mencari, aku akan pura-pura jadi pacarmu. Lalu kita bisa berhenti saat kau sudah menemukan pacar yang sebenarnya. Bagaimana?" Tanya Karin bersemangat.

Fake Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang