Karin baru keluar dari kelasnya pada saat istirahat kedua, waktu ia melihat David sedang duduk di kursi panjang. Yang segera berdiri saat melihat Karin. Menunjukan kalau David tadinya memang sedang menunggu Karin disana. Jadi Karin menghampirinya.
"Apa kau akan ke suatu tempat?" Tanya David.
"Ah, ti-tidak." Jawab Karin sedikit gugup. Tidak mungkin ia katakan kepada David kalau dia akan menemui Enda di belakang gudang.
Menurut Karin agak aneh juga David menunggunya. Dia mungkin ingin membicarakan sesuatu, sesuatu yang serius. Tapi Karin tak punya ide tentang apa yang ingin dia bicarakan. Dia dan David tidak cukup akrab untuk ngobrol-ngobrol biasa. Lagi pula David orang yang sedikit pendiam.
"Kau sendirian? Dimana Rio?"
Tanya Karin duduk di kursi yang tadinya diduduki oleh David. Ia ingin mencairkan suasana karena David terlihat sedikit gugup hanya karena berbicara dengannya.David mengikuti Karin, duduk di sampingnya.
"Entahlah. Dia pergi dengan Lisa." Jawab David.
Karin cukup antusias mendengarnya, sepertinya Rio dan Lisa semakin dekat. Lalu Karin mulai terpikir, mungkin saat ini David menemuinya hanya karena sedang merasa kesepian. Satu temannya sedang sakit, sedangkan satu yang lain sedang disibukkan dengan cewek. Ia rasa tak masalah menemani David ngobrol seperti ini. Karena bagaimanapun David pasti sudah menganggapnya sebagai teman karena ia pacarnya Eky.
"Mereka semakin dekat. Kau pikir mereka akan segera jadian?" Tanya Karin tersenyum.
Membayangkan mereka, Rio dan Lisa telah bersama. David ikut tersenyum, mungkin juga sedang membayangkannya.
"Mungkin. Setahuku Rio memang menyukai Lisa." Jawab David.
"Benarkah?" Tanya Karin histeris, benar-benar tak menyangkanya.
David hanya mengangguk menjawabnya.
"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau tidak mempunyai orang yang kau sukai? Sebentar lagi kau akan jadi satu-satunya yang tidak punya pacar." Goda Karin menyenggol lengan David dengan lengannya.
David tersenyum dengan malu-malu.
"Bisakah kita bahas hal lain saja?" Tanyanya dengan sedikit tertawa.
Karin tertawa melihat wajah David yang tadinya memerah dan kelihatan sedikit panik.
"Tidak" kata Karin menggelengkan kepala.
"Aku penasaran. Kau kan main basket, pasti banyak cewek di sekolah yang menyukaimu. Iya kan?" Tanyanya mengintip wajah David.
"Entahlah. Aku tidak begitu memperhatikan." Jawab David terlihat malu-malu.
Tapi kelihatannya dia benar-benar tidak ingin membicarakan masalah percintaannya.
"Oh iya. Sepulang sekolah nanti aku dan Rio akan kerumah Eky. Kau ikut kan?" Tanya David selanjutnya.
"Waah lihat!! kau berusaha mengalihkan pembicaraan." Tawa Karin menunjuk wajah David.
"Ah. Ti-tidak... Aku tidak bermaksud..." Kata David buru-buru.
Karin tertawa lagi karenanya.
"Yaa baiklah. Tentu saja aku ikut." Jawab Karin mau tak mau menyetujuinya. Bagaimanapun juga ia adalah pacarnya Eky.
"Aku akan mengajak Lisa juga." Tambah Karin.
David tersenyum dan mengangguk.
Sebentar kemudian dua orang cewek berdiri di depan mereka. Mereka kelihatan malu-malu. David menatap keduanya dengan bingung. Sedangkan dua cewek itu melihat ke arah Karin dan David secara bergantian, dengan penuh tanya dan kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girlfriend [END]
Teen Fiction- Cerita pertama saya di wattpad - Karin tiba-tiba didatangi oleh Eky cowok paling populer di sekolah yang memintanya untuk jadi pacar. Karin yang sejak awal tak tertarik langsung menolaknya. Tapi Eky punya rahasia yang membuat Karin tak punya pilih...