45. Selamat Pagi Pantai Kuta

2.9K 238 307
                                    

🎵 Play : iKON - COCKTAIL 🎵

Jam masih menunjukkan pukul 5.13 waktu Indonesia bagian tengah ketika rombongan pelajar itu tiba di salah satu pantai ternama di pulau Bali. Pantai Kuta.

Setelah dua hari berada dalam perjalanan, akhirnya pagi ini mereka tiba di pulau Dewata. Objek wisata pertama yang mereka kunjungi, berharap dapat menyaksikan matahari terbit dari Kuta sebelum melanjutkan kegiatan mengunjungi lokasi wisata yang lain.

Kuta sudah ramai—meskipun tidak padat—oleh masyarakat yang memulai aktivitas, ada juga wisatawan asing yang memiliki tujuan sama dengan mereka yaitu menunggu matahari keluar dari sarangnya.

Nyaman dan menenangkan, rasa jenuh dan lelah setelah dua hari terperangkap dalam perjalanan terasa terbayar setelah menghirup udara pagi pantai Kuta.

"Jam bebas sampe setengah 8, usahain sebelum setengah 8 kalian udah balik ke bis." Pesan Jinan kepada anak buahnya sebelum membiarkan semua berpencar sendiri-sendiri.

"Gue nunggu disini aja ya Bang? Gak enak banget perut gue. Asli!" keluh Candy yang sejak pertama turun dari bus langsung mencari tempat sampah untuk muntah.

"Payah lu, gitu ae mabok!" Cibir June.

"Jangan digodain Ned, beneran mabuk kendaraan nih," bela Livi seraya mendorong June menjauh dari sebelah Candy. "Udah kalian buruan ke pantai sana, keburu muncul mataharinya. Biar gue di sini sama Candy."

"Serius nih? Ah ayolah Can ikut aja masa iya lo gak ikut," ucap Rara resah.

Candy menggeleng dan melambaikan tangan, memberi tanda bahwa dia benar-benar tidak tertarik menyambut sunrise di Kuta. Perutnya sedang tidak bersahabat.

"Gue fotoin, gue videoin buat lo deh! Gak liat langsung tapi lewat foto kan sama aja," usul Yoyo yang dijawab dengan anggukan oleh Candy.

"Bye!" Seru anak-anak itu setelah memastikan Livia dan Candy tidak masalah ditinggal berdua saja.

"Loh? Kok lo dari sana Bin?" Livia terkejut saat tiba-tiba Hanbin muncul dengan nafas ngos-ngosan dari arah lain.

Hanbin membungkuk 90° di sebelah Candy dan Livia duduk, menumpukan kedua telapak tangannya pada lutut dengan nafas tersengal. "Nih," tangan kanannya terulur menyerahkan plastik kecil dengan label Ind*mart pada Candy.

"Apa nih?" Selidik Candy yang tidak merasa meminta sesuatu pada siapa pun.

Hanbin menegakkan tubuh, mengatur nafasnya yang putus-putus. "Minyak angin. Sama obat mabuk perjalanan. Lo tuh kalo gak bisa naik bis kudunya sebelum berangkat kemaren prepare dulu!"

Candy dan Livia cengo melihat Hanbin mengomel. Ini terlalu pagi untuk mendengar ocehan seseorang, bahkan kelopak mata Hanbin begitu menunjukkan kalau si pemilik kelereng hitam itu masih ngantuk, tapi entah kenapa omelannya terlihat lucu di mata dua perempuan yang menerima ocehan-ocehan Hanbin.

"Terus lo juga kenapa masih di sini?" Livia terbangun dari lamunannya saat menyadari Hanbin mengajaknya bicara. "Kenapa gak sama Jinan?"

"Lah? Kenapa musti?"

Hanbin memutar bola mata. "Dia tuh pengen ngomong sesuatu sama lo. Tapi gara-gara lo nemenin Candy dia jadi gak jadi ngomong!"

"Hah?"

"Lo gak percaya? Dia ngechat gue kali Liv!"

"Ya biasa aja dong gak usah ngegas," sahut Candy.

"Dia sih masang tampang gak percaya." Hanbin menyahuti. "Udah sono! Buruan Liv, dia tuh pengen ngomong sesuatu sama lo."

NEW KIDS ; iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang