Like fire, when the light is on
The whole world gets warmer, I can't stand it
Like fabular, like a novel
I think I fell in love🎶 Bolbbalgan4 - When You Fall In Love 🎶
***
"Kok belum tidur?"
Rara bertukar posisi, dari yang semula miring memunggungi Dongi, berubah jadi terlentang. Alih-alih menyangkal lebih baik jujur, lagi pula pasti Dongi tau dari bagaimana caranya menarik dan membuang nafas.
"Susah tidur," jawabnya.
Dongi, yang semula tidur memunggungi Rara pun berubah terlentang. "Kenapa?"
"Gak bisa tidur."
"Iya. Kenapa? Jetlag?"
Rara menggeleng.
"Terus?"
Gadis itu menoleh pada Dongi, hanya berkedip-kedip tidak tahu harus bilang apa atau bagaimana.
"Canggung ya?" Terka Dongi yang 100% benar.
Itu dia!
Rara mengangguk pelan, takut membuat orang lain tersinggung. "Emang kamu enggak?" Tanyanya polos.
Dongi membuang nafas berat, kemudian duduk bersila di atas kasur. "Banget!!" ucapnya lega seperti baru saja lunas dari hutang yang sudah menunggak bertahun-tahun.
Rara meringis. Pikirnya Dongi akan merasa aneh, ternyata kecanggungan ini bukan dia saja yang rasakan.
Ayolah! Mereka tidak pernah tidur seranjang sebelumnya, ini pertama kalinya buat mereka berada di situasi yang seperti ini. Tidak ada siapa-siapa selain mereka dan tolong catat, mereka sedang berada di negara yang menganggap sesuatu seperti itu adalah hal biasa.
"Terus gimana dong?" Rara memandang Dongi kesal. Pikirnya setelah tahu masalah yang sedang mereka hadapi Dongi punya solusi, taunya sama saja!
Tapi Dongi tidak bisa disalahkan juga sih. Dia kan juga sama seperti Rara, sama-sama canggungnya, jadi jangan salahkan kalau otaknya tidak bisa berpikir cepat.
"Nyalain dulu deh lampunya. Aku gak bisa tidur kalo gelap."
Alis Dongi terangkat. "Serius?" Tanyanya setelah mengganti lampu tidur dengan lampu neon.
"Iyaa. Mungkin gara-gara remang-remang juga makanya gak bisa-bisa tidur," Keluhnya, dia sudah ngantuk dan lelah setelah berjam-jam dalam perjalanan, impiannya adalah kasur kemudian tidur sampai siang, tapi kenyataan tak seindah bayangan.
"Tapi aku gak bisa tidur kalo lampunya terang!" Kata Dongi yang entah terdengar seperti sebuah ketidakterimaan atau kejujuran di telinga Rara.
"Lahh? Terus gimana yakali gak bakalan tidur sampe pagi?" Rara mulai ngegas, salah satu sikap yang selalu muncul beriringan dengan ketidaksamaan pendapat atau kebiasaan mereka.
Kalau disuruh jujur, di dalam hubungan mereka Rara yang lebih sering egois—dasarnya dalam keluarga statusnya sebagai anak terakhir membuatnya selalu ingin menang sendiri—tapi akhir-akhir ini berkurang karena terlalu sering menelan omelan Dongi untuk tidak terlalu kekanakan maupun selalu ingin menang sendiri.
Beruntung pacarnya Dongi, coba Hanbin atau June atau Yoyo yang sama-sama tukang ngeyel?! Beuh, mungkin langsung putus di hari pertama pacaran.
Dongi menelan ludah banyak-banyak. Sabar..
Setelah sekian abad tidak ketemu, masa iya pertemuan pertama mereka harus berujung perang Baratayuda???
Agak bingung juga sih, soalnya apartemen Dongi ini tipe apartemen studio yang hanya punya satu ruang—sudah merangkap kamar tidur, ruang tamu, dapur—dan satu kamar mandi. Andaikan sofa mungil di pojokan itu bisa berubah menjadi panjang, mungkin dia bisa pergunakan itu untuk tidur, sayangnya itu hanya sebatas kata andaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW KIDS ; iKON
Fanfiction"Let's meet with Our Family." ⚠️ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan. Seluruh isi cerita hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, waktu dan tempat semuanya murni unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. ⚠️...