Mungkin ini akan jadi hari paling menyebalkan yang pernah ada dalam sejarah hidup Candy. Bagaimana tidak dimulai dengan pagi yang kelabakan karena telat bangun, gak sarapan, sendirian di rumah—Mamanya punya rumah dinas, jadi pulangnya jarang-jarang karena rumahnya sendiri dengan kantor jaraknya jauh sekali—pas mau berangkat motor segala pake bannya bocor pula, mau naik ojol bolak-balik di cancel sama driver-nya karena Candy gak sabaran belum ada semenit bapaknya udah diteleponin suruh cepet begitu terus sampe gantian si bapaknya yang gak sabaran akhirnya nyuruh Candy cancel aja, minta tolong jemput Hanbin orangnya ditelepon gak diangkat-angkat bikin Candy makin pengen misuh-misuh.
Tapi misuh-misuh pun percuma toh ini bukan kesalahan siapa-siapa. Dia telat bangun juga gara-gara salahnya sendiri begadang video call sama Abang Piyo sampai gak tau waktu. Sekarang Abang Piyo-nya sudah menikah, sudah kembali ke habitatnya sendiri, ke kampung halamannya sana jadi Candy benar-benar sendirian di rumah.
Alone. Sebatang kara. Eh, gak sebatang kara juga sih, Bebek sama Cabe—kadang Mulus—suka mampir jadi teman buat Candy tapi Mulus gak pernah nginep, Papanya ngelarang anak gadisnya gak pulang kalau bukan karena alasan yang benar-benar mengharuskan anaknya untuk menginap di luar rumah.
Setelah melalui banyak halangan dan rintangan akhirnya Candy sampai juga di kantor dengan akomodasi angkot butut.
Tak apalah yang penting nyampe kantor dengan selamat walaupun telat!
Sampai di kantor udah kenyang sarapan omelan karena datang terlambat, padahal dia sudah nelepon ke orang kantor ngasih kabar kalau hari ini datang telat karena ban motor bocor, eh ternyata sama tuh orang pesennya gak disampein ya jadi wajar aja kalo baru nempelin bokong ke kursi udah dicaci maki sama karyawan senior. -_-
Untung Candy penyabar, anak baik yang tidak sombong dan suka menabung kata-kata kasar yang ditujukan padanya. Iya, ditabung aja dulu tuh cacian-cacian para mahluk maha benar nanti kalo ada kesempatan buat nyalahin baru deh dibongkar semuanya segala sumpah serapah yang sudah menumpuk wkwkwk.
Enggak kok, enggak. Candy tidak begitu, dia mah didzolimi juga diem aja, anak baru mah bisa apa selain pasrah kalau ditindas sama senior.
Tidak semua karyawan senior jahat, kebanyakan sih baik walaupun suka nyuruh-nyuruh Candy sesuka hati ngerjain kerjaan mereka yang harusnya bukan jadi urusan Candy. Dibilang jengkel ya jengkel, kan itu bukan kerjaan dia tapi balik lagi sadar akan statusnya yang cuma pegawai junior gak ada yang bisa Candy kerjakan selain PASRAH!
Ujian kesabaran, anggap saja ini proses menambah ilmu, lumayan itung-itung belajar. Hanya hal-hal positif seperti itu yang bisa Candy pikirkan supaya tidak muncul niatan jahat dari dirinya.
Siangnya bertambah parah karena pekerjaan divisi lain yang dia handle ternyata kacau! Dia kena amuk lagi karena dianggap tidak profesional dan lambat dalam mengerjakan sesuatu, kalau Candy mau balik protes sih sah-sah saja karena memang yang dia handle itu bukan spesialisasi-nya, dia mengerjakan itu karena kebetulan Mbak Ratna—si pemilik kerjaan—tidak masuk kerja. Dia juga pasti butuh waktu untuk belajar bagaimana cara kerja di divisi Mbak Ratna, tapi yasudahlah biarkan anjing menggonggong.
Kata Bang Jinan, kalau anjing menggonggong, baiknya diabaikan saja nanti kalau capek juga diem sendiri.
"Candy!"
Ya Tuhan, apalagi sekarang?? Candy mengerang dalam hati, dia menunduk di mejanya menyiapkan mental untuk menerima cacian selanjutnya dari Bu Ida—manusia yang baru saja meneriaki namanya.
Dia membuang nafas panjang kemudian berdiri dari kursinya. "Ya, Buk?"
"Ini kenapa begini kamu buat surat penagihannya? Salah semuanya ini harganya beda sama list yang sudah saya kasihkan ke Ratna, kamu nggak ada komunikasi sama Ratna apa gimana sampe ini semua keliru kamu nagihnya! Terus ini udah beredar, ya kali mau ditarik lagi satu-satu yang udah masuk ke customer? Yaampun, kamu kenapa sih hari ini? Fokus dong, yang fokus! Perusahaan gaji kamu mahal bukan buat bikin perusahaan rugi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW KIDS ; iKON
Fanfiction"Let's meet with Our Family." ⚠️ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan. Seluruh isi cerita hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, waktu dan tempat semuanya murni unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. ⚠️...