NEW KIDS ; iKON

25. Jovita

Play : Lim Do Hyuk - Goodbye
(OST. Moon Lovers part 13)

***

Apakah kau ingat?
Seorang pria yang ingin melindungimu
Aku terkejut saat aku melihatmu
Rasanya seperti aku akan menangis
 
Mencintaimu, aku akan mengingatmu selamanya
Karena aku ingin melindungimu
Aku berada di belakangmu saat kau pergi
Aku memperhatikanmu dengan air mata
 
Suatu hari, saat kau memikirkanku
Atau saat kau merindukanku
Datanglah padaku kapanpun
Bahkan setelah berjalannya waktu
 
Cintaku yang abadi, meskipun aku merindukanmu
selamat tinggal
Selamat tinggal untukmu
Aku akan tersenyum untukmu yang hidup dalam pikiranku
Selamat tinggal mulai sekarang

***

Harusnya Bobby tidak perlu kaget jika menemukan Jovi di minimart terdekat dengan rumah Jovi. Sekali lagi, minimart terdekat dengan rumah Jovi!

Jika diharuskan ada yang kaget orang itu adalah Jovi, bukan Bobby. Karena yaa.. untuk apa Bobby jauh-jauh ke minimart dekat rumah Jovi kalau di dekat rumahnya sendiri pun ada?!

Tidak ada hal lain yang singgah di pikiran Jovi selain, "Nih orang emang sengaja jauh-jauh kesini bukan karena bener-bener butuh sesuatu, tapi emang sengaja buang-buang bensin."

Jika kata buang-buang bensin terlalu sopan, maka ganti saja menjadi, "sengaja datang ke sekitar rumah Jovi."

Bagai drama di ftv-ftv, Bobby keluar dari minimart kemudian tidak sengaja berpapasan dengan Jovi yang hendak masuk ke dalam toko.

Jantung Bobby langsung kejang saat ketemu Jovi di pintu minimart. Setelah lama tidak ketemu sekarang tanpa disengaja mereka ketemu. Entahlah apakah itu bisa disebut tidak sengaja untuk Bobby.

"Jov!" Buru-buru Bobby memanggil Jovi yang sudah selesai dengan urusan membeli sesuatu dari minimart .

Bukan tidak sadar kalau Bobby masih ada di sekitar minimart, Jovi tau kok kalau Bobby belum pergi, maka dari itu sejak tadi Jovi tidak keluar-keluar—rencananya dia baru akan keluar kalau Bobby sudah pergi, tapi sayangnya Bobby tidak pergi-pergi dan bisa Jovi pastikan dia akan terjebak di sana sampai minimart tutup kalau menunggu Bobby pergi dari sana.

"Lhoo, belum pergi Bang?" Tanya Jovi pura-pura, seolah tidak tahu kalau sejak tadi Bobby menunggu.

Sebenarnya tidak ada alasan bagi Jovi untuk memusuhi atau benci pada Bobby, dia menganggap mereka putus dengan baik-baik—meskipun meninggalkan perasaan yang tidak baik.

Lagi pula banyak diluar sana yang kemudian menjadi teman baik setelah mengalami putus dan jika boleh Jovi ingin hubungannya dengan Bobby menjadi seperti itu.

Tapi ada alasan kenapa Jovi tidak bisa demikian dan memilih untuk menjadi sekedar kenal bahkan memilih untuk putus.

"Hehehe iya belum. Kamu buru-buru?" Tanya Bobby to the point—takut kehilangan momen berharga.

Jovi menggigiti bibir bawahnya, paham kemana kelanjutan pertanyaan Bobby.

"Bisa ngobrol sebentar? Sebentar banget. 5 menit aja deh kalo kamu keburu-buru." Bobby menyatukan kedua tangannya di depan dada, berharap Jovi mau mengabulkan permohonannya.

Melihat gerak-gerik Bobby yang seperti itu membuat Jovi mau tidak mau mengangguk dan mengarahkan kakinya menuju meja kursi yang ada di depan teras minimart.

"Mau ngobrol apa?" Giliran Jovi yang segera bertanya demi mencukupkan 5 menitnya yang sudah diminta Bobby.

Alih-alih menjawab Bobby malah sibuk grogi di depan Jovi.