Sepanjang perjalanan dari bandara Yoyo tidak berhenti misuh-misuh, menggerutu tidak jelas karena batal menjemput Dea. Sedangkan June—yang kali ini bertugas jadi sopir karena tadi waktu berangkat ke bandara Yoyo sudah mengemudi—sejak tadi hanya diam, sama sekali tidak tertarik menanggapi ocehan-ocehan Yoyo.
Dua pria dengan dua situasi yang sangat berbeda.
Kalau Yoyo sibuk mengumpati Radit—iya, Radit, si anak kelas sebelah yang kuliah di Bandung itu—tiba-tiba muncul di tengah keramaian bandara dan mengatakan dia berniat menjemput Dea. Seketika langit cerah Yoyo langsung berubah mendung bahkan mengeluarkan petir dan kilat—ditambah angin topan dan badai kalau memang diperlukan!
Lain Yoyo, lain pula dengan June.
Jika Yoyo sedang dilanda badai, maka June sedang terjebak di taman penuh bunga yang dikelilingi kupu-kupu dan lebah madu. Intinya June sedang berbunga-bunga.
Setelah berbulan-bulan lamanya tidak pernah bertatap muka, hari ini untuk pertama kalinya dia bisa melihat Celia lagi—terakhir kali mereka ketemu waktu di acara nikahan Chanu & Renata.
Terlalu banyak perubahan dari Celia yang membuat upaya move on-nya hancur berantakan. Terakhir kali rambutnya masih panjang sepunggung, sekarang Celia sudah memangkasnya jadi sebatas bahu dan memberinya highlight smoky gray. Dia juga lebih tirus dibandingkan dulu saat terakhir kali June lihat. Terlihat lebih kurus dari sebelumnya, tapi June suka.
Sebelum tiba di bandara June sudah menyusun naskah apa saja yang akan dia katakan. Nyatanya naskah di kepalanya tidak ada yang berguna sama sekali. June terlalu nervous untuk sekedar menanyakan kabar.
"Kau cantik hari ini dan aku suka.." Dia bersenandung mengikuti reffrain lagu yang jika dihitung sudah berputar lebih dari lima kali.
"Ck, lo bisa toleransi sama temen kagak sih?" Yoyo memaki, membuat June menoleh padanya dan tersenyum lebar.
"Kau lain sekali, dan aku cintaaa—yah anjir jangan dimatiin!" Protes June saat Yoyo mematikan lagu di ponsel cowok jangkung itu.
"Butuh ketenangan gue tuh!" Yoyo balas memaki.
Dia benar-benar badmood. Sudah dibelain pinjam mobil Papi demi Dea, eh ternyata yang dijemput malah menolak pulang dengannya.
"Sialan banget orang itu!" Yoyo meledak lagi. "Lagian sejak kapan sih dia berubah jadi babunya Dea?"
"Lah lo apa kabar?" Sarkas June yang ikutan kesal karena senandung kasmarannya diganggu Yoyo.
Yoyo melirik June sekilas kemudian berdecak. Tidak berniat mendebat karena June benar. Tapi itu terlalu kasar rasanya, ini kan Yoyo sendiri yang mau bahkan Dea saja tidak tahu kalau Yoyo mau menjemput.
Kasusnya sama dengan Radit sih. Radit juga tidak bilang dulu kalau mau jemput Dea, tapi kan tetap saja gara-gara Radit ikutan datang Yoyo jadi batal bawa pulang Dea!
Jika ditanya siapa yang menang dan siapa yang kalah, jawabannya seri. Dua-duanya kalah.
Baik Yoyo maupun Radit tidak ada yang berhasil membawa Dea pulang. Dua cowok itu membuat Dea malu karena bertengkar di bandara andaikan tangannya baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan kesehatannya mungkin Dea sudah melayangkan tamparan satu-satu di pipi dua cowok ganteng itu.
Demi menghentikan pertengkaran yang sepertinya tidak akan berakhir dalam waktu singkat, Celia memutuskan untuk pulang naik taksi saja dari pada ikut pulang dengan salah satu dari mereka dan berakhir tidak selamat!
And than.. beginilah sekarang. Yoyo dan June masih tetap berduaan di dalam mobil dengan mood yang terombang-ambing. Lalu Dea dan Celia berada di dalam taksi yang sedang melaju di hadapan mobil Papi Yoyo, kemudian di belakang mobil mereka ada Ayla-nya Radit yang juga mengekori taksi biru yang menampung Dea dan Celia.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW KIDS ; iKON
Fanfiction"Let's meet with Our Family." ⚠️ Terdapat kata-kata kasar dan umpatan. Seluruh isi cerita hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, waktu dan tempat semuanya murni unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. ⚠️...