21. Happy Chanu Day

2K 242 90
                                    

"Yang, mau buryam Pak Tejo masa." Rena menusuk-nusuk pipi Chanu dengan ujung kukunya.

"Hmm."

"Hm apa?" Tanya Ibu hamil itu memastikan.

"Nanti ya Yang kalo udah muncul mataharinya," jawab Chanu seraya menarik selimut tinggi-tinggi kemudian berbalik arah memunggungi Rena.

Hari ini hari Sabtu, kantor libur kuliah pun juga libur, jadi tidak ada alasan bagi Chanu untuk bangun pagi-pagi.

"Mataharinya udah muncul tauk! Sekarang udah jam setengah 7!"

Chanu mengangkat dua jarinya, menunjukkan pada Rena. "Dua menit lagi."

"Terserah!"

Chanu menggaruk kepalanya kasar saat mendengar suara langkah kaki Rena yang sengaja dihentak-hentakkan. Kemudian menggeram di dalam selimut saat dengar pintu kamar sengaja dibanting keras-keras.

"Aaaarrghh!!" Teriaknya frustasi dengan menekan bantal pada kepalanya sehingga suaranya redam oleh bantal. Sengaja dia begitu karna bahaya kalau Rena sampai dengar, bisa-bisa Rena ngambek dan berubah pikiran tidak mau hamil anaknya selama 9 bulan. 😐

Segera dia masuk ke kamar mandi, cuci muka, gosok gigi, ganti baju dengan yang lebih rapi dan bersiap menuruti kemauan Kanjeng Ratu.

"Nggak pake kacang kan?" Tanyanya pada Rena yang sudah bersila kaki di depan televisi.

"Nggak usah! Udah nggak mood!"

"Kok gitu? Aku udah mau pergi nih." Chanu mendekat, berusaha sebisa mungkin bersikap manis dengan membantu menggulung lengan kaosnya yang dipakai Rena tidur, beberapa hari belakangan seperti itu katanya supaya tidur seperti dipeluk Chanu, tapi pada kenyataannya Rena tidak mau digelendoti Chanu. Katanya Chanu makin hari makin berat, bikin Rena susah nafas kalo kena tindih tangan Chanu.

Hah, ada-ada saja.

"Aku udah nggak pengen bubur ayam."

"Terus mau apa dong? Keluar aja yuk, kamu milih sendiri."

"Nggak mau. Panas!"

Chanu menahan nafas, saat Rena meliriknya tajam buru-buru dia memasang senyum semanis mungkin.

"Rena Sayang, kan kata Ibuk Dokternya harus rajin jalan-jalan."

"Kalo perginya pake motor ya bukan jalan-jalan namanya!"

Aduhh nih orang ngimpi apa sih semalem pagi-pagi udah ngeselin aja! Batin Chanu mencak-mencak.

"Jadi gimana nih? Buburnya nggak jadi?" Tanya Chanu setengah menahan emosi.

Rena diam. Bibirnya bergerak-gerak, alis dan matanya juga, tanda bahwa dia sedang berpikir. Sepuluh menit kemudian dia menjawab pertanyaan Chanu beserta memberi perintah lanjutan. Seperti, dia ingin makan ini itu, di penjual yang ini yang itu dan blablabla.

"Udah? Itu aja?"

Setelah Rena mengangguk, Chanu pergi membeli segudang makanan yang pagi-pagi begini sudah ingin dimakan Rena.

Satu setengah jam kemudian Chanu kembali dengan membawa semua yang diminta Rena kecuali satu. Bubur ayam dari warung Pak Tejo.

Saat Chanu sampai disana Pak Tejo sudah beres-beres siap pulang karena dagangannya sudah habis. Chanu sampai mohon-mohon satu bungkus saja tapi tetap tidak dapat karena dia datang kurang pagi.

"Yang, dateng nih!"

"Ada?" Rena muncul dari kamar sudah tidak pakai kaos Chanu lagi. Wajahnya sudah jauh lebih berseri-seri dibanding tadi, Chanu jadi merinding kalau-kalau Rena tau bahwa buryam Pak Tejo zonk.

NEW KIDS ; iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang