5. The Day

2.3K 260 399
                                    

⚠️ Seperti biasa kalau belum mood baca jangan baca dari pada kalian gak komen. Ini panjang soalnya :v ⚠️

***

Manusia-manusia itu terpekur kala menginjakkan kaki mereka di ballroom megah salah satu hotel pusat kota tempat diadakannya pesta pernikahan Chanu dan Renata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia-manusia itu terpekur kala menginjakkan kaki mereka di ballroom megah salah satu hotel pusat kota tempat diadakannya pesta pernikahan Chanu dan Renata.

Sudah lima menit mereka berdiri di depan pintu ballroom, beberapa kali penerima tamu bertanya pada mereka di nomor berapa mereka duduk tapi tidak ada salah satu pun yang bereaksi.

Semuanya tengah sibuk mengamati setiap detail dekorasi yang ada di dalam ruangan ini tanpa melewatkan sedikit pun.

"Ckckck yang nikah anak orang kaya sih, jadi ya beda," komentar Rara tanpa berkedip. Walaupun tak ada tanggapan tapi Rara yakin semua kawannya setuju dengan apa yang barusan dia katakan.

"Permisi itu yang masih nganga di depan pintu tolong dikondisikan yaa supaya tidak menghalangi tamu lain yang mau masuk!" Suara itu membuat mereka--yang masih mematung di depan pintu—menoleh ke kanan lalu ke kiri, mencari sumber suara yang baru saja memperingati mereka—karena tidak ada lagi yang melongo di depan pintu selain mereka—untuk segera meninggalkan muka pintu.

"Weh anjir, Hanbin guys!!" Pekikan Yoyo membuat manusia-manusia itu menoleh ke sisi kanan bagian depan ballroom, berjarak sekitar lima meter dengan singgasana mempelai.

"Itu bener Bang Hanbin???" Jovita melebarkan matanya bahkan sampai meraih kacamata bacanya dari slingbag hanya demi memastikan dia tidak salah lihat.

"Aaaaa!! Hanbin nak ganteeeng!!!" Livia auto fangirling mode on kala mendapatkan Hanbin ada di atas panggung kecil bersama beberapa pemain musik dan penyanyi yang disewa untuk meramaikan acara.

"Wah wah waahh, Anaknya Gunawan gak maen-maen ternyata!" Komentar Bobby.

"Kirain ngibul doang pas bilang disuruh jadi MC!" Susul Dongi yang diiringi gelak tawanya.

"Heh kalian! Di depan sono noh meja kalian! Jangan halangin yang baru dateng dongg!" Sekali lagi Hanbin memberi peringatan menggunakan microphone tanpa embel-embel sopan atau apapun.

Merasa malu ditegur berkali-kali undangan VIP dengan usia termuda itu berjalan tergesa menghampiri meja yang disediakan untuk mereka.

"Ned tunggu kek jan ninggal anjir!!" Candy mengomel pada June yang berjalan mendahuluinya.

"Ish lo tuh apaan sih! Jalan sendiri sono, jan nempel mulu, risih lah gue lo gelantungin gini!" June balas mengomel sambil berusaha menyingkirkan genggaman tangan Candy dari ujung blazernya. June kesal, Candy menempel padanya terus sampai-sampai ujung blazernya kusut karena digenggam terlalu erat.

"Jangan ih!!! Jangan jauh-jauh dari gueee!!" Protes Candy ala anak kecil yang tidak mau ditinggal orang tuanya pergi bekerja.

June membuang nafas kasar. Pasrah, membiarkan dia terseret-seret oleh Candy. "Lo tuh kalo takut gak usah pacaran!" Sentak June setelah Candy melepaskan genggamannya dari baju June saat mereka berpisah untuk duduk di kursi masing-masing.

NEW KIDS ; iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang