GELOTOPHOBIA : 005

1K 125 18
                                    

Ditulis oleh: finicute488

.

.

Karena cinta sepaket dengan luka, hanya ada dua kemungkinan. Dia akan menyembuhkan lukamu atau menambah luka di hatimu.

-Elmira Ardilla

***

Aroma masakan tercium jelas sampai kamar Elmira membuat gadis yang sedang menghitung rumus matematika itu berhenti mendadak. Ia yakin jika mamanya sedang memasak sayur asem kesukaannya.

Elmira menutup buku matematika miliknya lalu keluar dari kamar, menapaki tangga satu per satu menuju dapur.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Elmira saat sudah sampai dapur.

Ranum langsung menyerahkan pisau ke Elmira, "Kamu potong tempenya ya, trus kamu goreng,"

Elmira langsung mengangguk paham. Sebenarnya, Elmira tidak bisa memasak. Tapi, ia suka membantu Ranum di dapur.

"Mama mau bikin apa lagi?"

"Telur balado, buat Ishita."

Ishita memang suka sekali dengan telur ayam, bahkan Elmira sering bertanya dalam hati 'Kenapa Ishita tidak pernah terkena bisul?' pertanyaan yang tidak ada faedahnya sama sekali.

Ranum memandangi putrinya yang sedang serius memotong tempe dengan hati-hati. Sesekali Elmira meringis saat jarinya hampir terpotong. Ranum merindukan tawa anaknya ini.

Suara musik mulai menggema dari lantai atas, Elmira dan Ranum saling menatap satu sama lain, mereka tahu jika suara itu dari kamar Ishita. Ranum menghela napas gusar, anaknya yang satu itu memang tidak tahu aturan sama sekali, membuat ia jengkel setiap hari.

Ranum heran, kenapa kedua anaknya memiliki sifat yang sangat berbeda?

"Biar aku saja yang nyuruh Ishita berhenti, Ma," pinta Elmira.

Ranum menggeleng. Ia yakin kalau Elmira tidak akan berhasil membujuk Ishita untuk mematikan musiknya. Jangankan untuk mematikan musik, untuk mengecilkan volume saja Elmira selalu gagal merayu Ishita.

"Biar mama saja, kamu selesaikan masakan kamu. Kalau makanan sudah siap, letakkan di meja makan." Perintah Ranum.

"Baik, Ma."

Ranum mematikan kompor lalu melepaskan apron (celemek) masaknya dan menggantungkannya di tempat semula.

Sementara Elmira kembali mencelupkan tempe ke bumbu yang sudah diracik oleh mamanya. Memasukkan ke wajan. Membalikkan tempe. Kemudian mengangkat dan tiriskan. Seperti itu berulang-ulang, sampai selesai.

"Selamat malam, Elmira."

Elmira tidak menggubris suara seseorang yang menyapanya, ia tahu jika lelaki itu ke sini pasti mau menumpang makan. Elmira tidak habis pikir, kenapa mamanya itu terlalu baik kepada orang lain? Bahkan kepada tetangganya yang tidak ada hubungan apa pun dengan keluarganya.

"El, aku boleh minta makanannya 'kan? Istri saya tidak masak." Ucap Mas Yatmo, tetangga sebelah yang sering minta makanan.

Bagaimana Istrinya mau masak, kalau suaminya jarang memberinya uang. Begitulah batin Elmira.

"Ambil saja,"

Elmira meninggalkan dapur, menaiki tangga mencoba memanggil mamanya dan Ishita untuk makan malam, karena makanannya sudah siap.

GelotophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang