Ditulis oleh: finicute488
.
.
Seekor semut pun akan menggigit ketika ia marah dan merasa jiwanya terancam.
-Elmira Ardilla.
***
TATAPAN mata tajam dari Gio tidak membuat Alfi merasa takut atau bahkan melemah, hingga Gio semakin melototkan matanya kesal. Sudah sekitar satu menit Gio dan Alfi bermain tatap mata, siapa yang berkedip dulu dia kalah.
Elmira menghela napasnya pelan, menyaksikan kedua orang di depannya sekarang. Mereka sama-sama ingin mengantarkan Elmira pulang, jadi Gio dan Alfi bermain tatap mata untuk tahu siapa yang berhak mengantar Elmira.
"Gue pulang sendiri aja deh," pinta gadis itu.
"Enggak!!!" teriak kedua lelaki itu kompak. Membuat Elmira kembali bungkam.
Elmira memang ingin sekali cepat sampai rumah, ia sangat khawatir dengan keadaan mamanya sekarang. Setelah mendapatkan pesan singkat dari mamanya tadi, Elmira tidak bisa tenang.
"Yeay, gue menang!" seru Alfi, membuat Elmira menghela napas lega. Akhirnya ada yang menang juga.
"Jangan modus lo sama Elmira!" jelas Gio.
Apa Elmira tidak salah dengar? Itu artinya Gio cemburu 'kan? Dada Elmira seakan ada bom yang sebentar lagi akan meledak.
"Gue nggak suka modus kayak lo!" sindir Alfi membuat Gio menggaruk tengkuknya.
Alfi menarik tangan Elmira menjauh dari Gio menuju parkiran. Elmira sebenarnya merasa kesakitan karena digenggam terlalu keras oleh Alfi, tapi Elmira hanya diam, yang penting sekarang ia harus cepat pulang.
Elmira memakai helm yang diberikan oleh Alfi setelah sampai di parkiran. Melihat Elmira tampak kesulitan, dengan sigap Alfi membantu memakaikan helm di kepala Elmira.
Hal pertama yang Alfi sadari saat menatap Elmira. Mata gadis itu ternyata sangat indah dan menyejukkan hati.
***
Elmira melepaskan helmnya dan menyerahkan kembali ke Alfi.
"Lo mau mampir dulu?"
"Boleh."
Alfi memarkirkan sepeda motornya di depan rumah Elmira. Melepaskan helm. Lalu meletakkan kunci motor di saku celana abu-abu.
Elmira berjalan cepat masuk ke dalam rumah, sementara Alfi dengan kening mengerut mengekor di belakang Elmira.
"Kenapa Elmira mendadak berwajah panik?" gumam Alfi lirih.
Begitu sampai di depan pintu Elmira menarik napas panjang, apa pun yang terjadi ia harus tetap tegar dan kuat, meskipun kemungkinan terburuknya orang itu ada di dalam.
Dengan perlahan Elmira membuka pintu rumahnya. Hal pertama yang ia lihat adalah mamanya sedang menangis, Anand tengah membereskan ruang tamu yang berantakan, vas bunga pecah di lantai, kursi terbalik, lemari acak-acakan, kedua kaki meja patah dan hal tidak menarik lainnya. Ini sudah tidak bisa dianggap ruang tamu, tapi seperti gudang.
Ishita yang juga baru menapakkan kakinya di rumah langsung berlari memeluk Ranum erat. Menenangkan mamanya, berharap semuanya akan kembali baik-baik saja.
"Ma," Elmira mencoba mendekati mamanya yang dipeluk Ishita, Elmira juga ingin melakukan hal sama.
Ishita melepaskan pelukan dari Ranum, menatap tajam ke arah Elmira dan Alfi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gelotophobia
RomanceTertawa adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seseorang. Entah karena ada hal lucu atau karena sedang bahagia. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang takut dengan suara tawa? Elmira Ardilla seorang gadis berwajah cantik pengidap Gelotophobia, suat...