Gelotophobia : 001

2K 234 49
                                    

Ditulis oleh: finicute488
.

.

"Memaksa untuk melupakan, tak semudah mengingat."

-Elmira Ardilla

***

TERIAKAN keras terdengar jelas dari kamar Elmira, membuat Ranum langsung turun dari tempat tidurnya. Ranum tidak peduli dengan dirinya karena tidak memakai alas kaki, yang ia pikirkan saat ini adalah Elmira. Ada apa dengan anaknya? Kenapa ia terus berteriak?

Wanita itu langsung membuka pintu kamar Elmira, menampilkan seorang gadis dengan penampilan acak-acakan seperti orang gila. Elmira menjambak rambutnya berulang kali, membuat Ranum langsung menahan tangan Elmira agar tidak menyakiti dirinya lagi.

Ranum menyeka keringat yang menetes pada wajah Elmira, menatap anaknya yang tengah ketakutan itu. Ia memberikan segelas air putih kepada Elmira, dengan tangan gemetar Elmira mencoba meraih gelas dari mamanya. Elmira meneguknya sedikit, pikirannya masih merekam kejadian itu, mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

"Minum lagi," titah Ranum lembut. Ranum tahu jika anaknya sedang dalam kondisi sulit.

Elmira mengangguk lalu meminumnya lagi sampai habis. Ranum mengambil gelas kosong dari tangan Elmira dan meletakannya di meja.

"Mimpi dia lagi?"

Elmira diam menatap wajah Ranum. Tanpa dijawab pun, Ranum tahu jika lelaki yang dibenci anaknya itu muncul lagi dalam mimpi.

"Dia udah gak ada, sekarang tidur lagi yah." Ranum membaringkan Elmira, ikut membantu merapikan selimut anaknya.

"Ma, tidur di sini. Temenin aku." Elmira menahan tangan Ranum agar tidak pergi.

Ranum mengangguk. Menaiki tempat tidur, dan berbaring di samping tubuh anaknya lalu memeluk Elmira agar tertidur nyaman dipelukannya.

Ranum menatap jam hijau tua yang melekat pada dinding kamar putrinya. Jarum pendek pada jam, menunjuk angka dua. Berarti ia baru tidur sejam. Karena sedari tadi Ranum sedang mencari artikel tentang penyembuhan Elmira.

Suara rintihan tangis dari mulut Elmira kembali terdengar. Ranum membuka matanya memandang anaknya yang masih memejamkan matanya, sementara isakan masih jelas ia dengar. Ranum ikut menangis melihat anaknya seperti ini, bahkan di dalam tidur pun anaknya tidak bisa tersenyum. Apa yang bisa Ranum lakukan?

Ranum bersumpah akan mencari laki-laki yang sudah menghancurkan masa depan anaknya. Ranum akan membuatnya menyesal karena telah membuat putrinya menderita. Ranum tidak segan-segan menjebloskan laki-laki itu ke dalam penjara atas apa yang sudah ia lakukan.

"Maafkan Mama, El. Maaf." Ranum terus memeluk putrinya, meminta maaf berulang kali, meskipun Ranum tahu anaknya tidak akan mendengar.

***

"Ishita! Berhenti bermain ponsel saat sedang makan!" teriak Ranum membuat gadis cantik bernama Ishita itu mendengus kesal. Selalu saja seperti itu.

"Kenapa kau dandan seperti itu Ishita! Kau mau sekolah, bukan jadi model!" kembali Ranum mengoceh. Ishita yakin sebentar lagi ia akan dibandingkan dengan kakaknya.

"Lihat pakaian kakakmu yang sesuai dengan peraturan sekolah, bukan pakaian kekurangan bahan sepertimu."

Nah 'kan, Ishita sudah yakin jika mamanya akan mengomel dan membandingkannya dengan Elmira.

GelotophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang