Kamu tahu cara balas dendam paling menyakitkan itu seperti apa?
Teruslah berbuat baik kepada dia yang menyakitimu.Elmira Ardilla.
***
LELAKI itu terus melangkah mendekati Elmira, tangannya mulai terulur untuk menyentuh rambut Elmira. Elmira merasakan ketakutan yang luar biasa seperti kejadian 5 tahun silam.
"Berhenti! Dan siapa kau!"
Elmira dan lelaki itu menatap Anand yang sudah berdiri tegak sambil membawa sapu seperti akan mengusir tikus.
Lelaki itu menunjukkan raut tidak suka kepada Anand.
"Siapa dia, Elmira? Kau sudah berani membawa lelaki ke rumah? Kau persis Mama Kandungmu," ucap lelaki itu.Elmira tidak mengerti apa yang di maksud lelaki di depannya itu. Elmira mencoba berpikir keras, namun suara langkah kaki membuyarkan semua yang dipikirkan Elmira.
Ishita berlari cepat menghampiri lelaki itu. Memeluknya dengan penuh kerinduan.
Anand yang menyaksikan adegan itu dibuat melongo. Kenapa Elmira begitu takut dengan orang ini, tapi Ishita malah memeluk lelaki ini, siapa sebenarnya dia? Batin Anand terus bertanya.
"Aku merindukanmu," ucap Ishita sepenuh hati.
"Aku merindukanmu, Papa." Ulang Ishita sambil terus merangkul Martin erat.
Papa? Heran Anand.
Anand menatap Elmira yang enggan menatap lelaki itu, sedangkan Ishita masih memeluk Martin, sesekali ia mengusap air matanya dengan punggung tangan.
"Jauhi dia Ishita!" Ranum tiba-tiba menarik paksa lengan Ishita, untuk menjauhi Martin. Sementara Martin terkekeh pelan melihat Ranum yang terlihat sangat membencinya.
Anand sungguh bingung apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga ini. Seperti ada sebuah masalah belum terselesaikan.
"Aku tidak berniat jahat, aku hanya merindukan kalian," ucap Martin.
"Merindukan kami?" sinis Ranum. "Lihat Elmira! Gara-gara kau, sekarang dia menderita! Apa kau tidak kasihan!" bentak Ranum.
Martin tertawa lebar. Menatap Elmira yang kini menutup telinganya rapat-rapat.
"Kasihan? Untuk apa aku kasihan dengan anak yang lahir tanpa punya Ayah!"
"Jaga ucapanmu, Martin!" Ranum berteriak.
Anand tidak tahu apa maksud dari ucapan lelaki bernama Martin itu? Di lihatnya Elmira yang masih tertunduk memeluk tubuhnya sendiri erat-erat.
"Anand, ajak Elmira masuk kamar!" perintah Ranum dan langsung diangguki Anand. Tentu saja Anand tidak ingin Elmira melihat kejadian ini, bisa saja nantinya akan memperburuk mental Elmira.
Sementara sisi lain, Ishita hanya menatap mama dan papanya secara bergantian. Ranum mendekati Martin, menatapnya galak. Batas kesabaran Ranum sudah mulai habis.
"Jadi apa sebenarnya maumu?"
"Kembali menjadi suamimu." Jelas Martin.
Ranum tertawa hambar dengan penuturan lelaki di hadapannya itu, setelah sekian lama Martin selalu menyakitinya lahir dan batin dan pergi bertahun-tahun tanpa memberi nafkah lalu sekarang ia ingin kembali?
"Jangan berkhayal terlalu tinggi, Martin! Kau dan aku sudah berpisah!" Ranum melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kita masih sah suami-istri secara hukum Ranum,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gelotophobia
RomanceTertawa adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seseorang. Entah karena ada hal lucu atau karena sedang bahagia. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang takut dengan suara tawa? Elmira Ardilla seorang gadis berwajah cantik pengidap Gelotophobia, suat...