Aku tidak peduli sekejam dan seburuk apapun masa laluku, yang pasti aku hanya berharap agar kau mau melewati masa depan bersamaku.
-Elmira Ardilla.
***
GIO dan Elmira sekarang sedang berada di sebuah kafe, entah apa yang membuat Gio mengajak Elmira ke sana, yang jelas Elmira sangat senang bisa duduk berdua bersama Gio, seolah mereka adalah pasangan.
"Jadi, sekarang Papa lo udah mau mengakui lo sebagai anaknya?" tanya Gio dan langsung dijawab anggukan oleh Elmira.
Elmira meminum jus jambu miliknya, lalu menatap Gio yang juga sedang menatapnya.
"Bahkan semalam Ishita juga minta maaf ke gue, katanya dia merasa bersalah karena udah musuhin gue. Tapi jujur aja ya, Yo. Gue tau kenapa Ishita lakuin itu, Ishita merasa Mama terlalu sayang sama gue, padahal Mama Ranum juga sangat menyanyangi Ishita. Intinya Ishita cuma salah paham."Gio mengangguk paham, lelaki itu kembali menikmati spageti kesukaannya.
"Apa rencana lo ke depan, El?"Elmira menghentikan aktifitasnya sejenak.
"Gue belum kepikiran apa-apa, Yo. Gue lagi menikmati kebersamaan sama keluarga gue dulu.""Dalam kisah cinta segitiga antara Mama lo, Papa lo, dan Om Kevin, gue paling kasian sama Om Kevin."
"Kenapa?" tanya Elmira.
"Cinta ke sahabatnya nggak tersampaikan, malah tersampaikan setelah Mama lo udah nikah. Bukannya itu kisah cinta tragis bagi Om Kevin, El?"
Elmira mengangguk setuju. Gadis itu kemudian memejamkan matanya, bagaimana jika perasaannya pada Gio juga akan tersampaikan ketika lelaki itu sudah memiliki pasangan hidup? Apa Elmira akan kuat melihat Gio bersama perempuan lain lalu memilki anak?
Untuk memikirkannya saja, sudah membuat dada Elmira sakit, bagaimana jika nantinya menjadi kenyataan?
"Bukannya cinta kepada sahabat itu sangat sulit ya, El? Gue salut sama orang yang cinta sama sahabatnya tapi lebih memilih memendam daripada menyampaikan."
"Memendam perasaan cinta ke sahabat itu menyakitkan, Yo. Asal lo tau."
Gio mengerutkan kening.
"Tau dari mana? Kayak pernah jatuh cinta ke sahabat lo, aja."Elmira memilih diam, ia tidak ingin mengungkapkan perasaannya kepada Gio. Elmira akan memilih diam, jika memang Gio adalah jodohnya, pasti akan bersatu juga.
"El," panggil Gio.
"Hmm."
"Anand," ucap Gio.
"Kenapa sama Anand?"
"Ada di belakang lo."
Elmira refleks menoleh, benar saja sekarang Anand sedang berdiri sambil tersenyum ke arahnya.
"Anand, lo ngapain di sini?""Gue yang nyuruh dia ke sini, El."
Elmira menatap Gio tidak suka.
"Buat apa, Yo?""El, urusan keluarga lo udah beres. Sekarang tinggal beresin urusan hati lo sama Anand," ucap Gio.
"Yo, lo sahabat gue apa bukan sih?"
"Justru karena gue sahabat lo, gue mau yang terbaik buat lo."
Gio berdiri dari tempat duduknya, melangkah ke arah Anand lalu menepuk bahu Anand pelan.
"Semoga berhasil."Elmira menatap punggung Gio yang semakin menjauh. Elmira ingin manangis, bukan ini yang Elmira inginkan. Hati Elmira hanya untuk Gio bukan untuk yang lain.
"El, gue minta maaf buat kejadian kemarin," ujar Anand tulus.
"Udah gue maafin, Nand."
"Tapi untuk perasaan gue kemarin, itu jujur, El. Gue bener-bener sayang sama lo, bukan karena lo kaya tapi ini murni dari hati gue. Gue janji bakal kerja yang rajin dan nggak bakal nipu orang. Gue bakal bahagiain lo, El."
Apa ini petunjuk dari Tuhan untuk Elmira? Agar Elmira memilih Anand? Lalu bagaimana dengan hatinya yang sangat menyayangi Gio?
"El, gue nggak bakal maksa lo, buat balas cinta gue. Tapi, gue juga butuh jawaban dari lo. Apapun jawaban dari lo, gue bakal terima."
Elmira memejamkan matanya, apa yang harus dia katakan? Menolak Anand dan tetap mengharapkan cinta Gio yang entah kapan terbalaskan atau mencoba membuka hati dan menerima Anand?
"Elmira Ardilla, apa lo mau jadi pacar gue?"
Elmira memeluk Anand erat, membuat Anand hampir saja jatuh jika tidak bisa menjaga keseimbangannya.
Di sisi lain, Gio memandang Anand dan Elmira dari kejauhan merasa sakit, apalagi saat Elmira memeluk mesra Anand.
"Gue rela jadi seperti Om Kevin, El. Memendam perasaan sama sahabatnya sendiri. Gue nggak mau kehilangan sahabat seperti lo, makanya gue lebih milih diam. Gue tau kalau lo suka sama Anand, dan kalau gue ngungkapin, gue takut kalau lo bakal menjauh."Gio memukul dadanya sendiri berulang kali, ketika tiba-tiba merasa sesak.
"Hati, yang kuat ya."***
Gelotophobia update.
Gimana dengan part ini? Kaget nggak kalau Gio juga sebenernya suka sama Elmira, hehe.
Btw tinggal satu Part lagi menuju Ending ....
Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya teman-temanku sekalian.
Salam Sayang
-Fini

KAMU SEDANG MEMBACA
Gelotophobia
RomanceTertawa adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seseorang. Entah karena ada hal lucu atau karena sedang bahagia. Namun, bagaimana jika ada seseorang yang takut dengan suara tawa? Elmira Ardilla seorang gadis berwajah cantik pengidap Gelotophobia, suat...