Bab 11 : sebuah Pengakuan atau Kebohongan baru?

326 16 0
                                    

Romeo Pov

Aku mematikan mesin motorku di pinggir jalan karena ada getaran dari saku celana dan aku berani bertaruh bahwa itu adalah pesan dari Mariska. Saat aku membukanya, benar itu dari Mariska....

From : My Fiance

Aku pulang duluan ya rom.
Maaf baru kabarin jam segini, karena aku ada urusan sebentar.

Ada apa dengan wanita dewasa satu ini?? kenapa aku sulit sekali memahaminya, apa karena umurku yang masih muda dan kurang paham dengan keinginannya. Tapi kalo dipikir kembali apa ada yang salah dengan perbuatanku berapa jam yang lalu tapi aku hanya mengantarnya ke kantor dan itu pun baik-baik saja bahkan saat aku mencium nya kemarin dia tidak ada membahasnya, atau mungkin belum atau ini lah bentuk protesnya atau... Aku ke kantornya saja untuk memastikan

" Hola adik kecil, kamu pasti cari Mariska ya?" sapa seorang wanita dan ya aku mengingat dia adalah teman mariska. Tidak apalah dia mengatakan aku adik kecil dibanding umur dia yang pasti sudah tua.

"Hai juga mbak, iya aku mau jemput mariska. Kalo boleh tanya dia masih ada di atas ya mbak?"

"Loh... dia gak kasih kabar kamu dia udah pulang berapa menit yang lalu dan.. yang aku lihat dia kayak nangis gitu". sontak pernyataan mbak tua di hadapan ku ini membuat aku terkejut dan marah. Kenapa mariska menangis.

" dia ada masalah kantor ya mbak?" Tanya ku

"Bukan kok, malahan hari ini kerjaan kami lagi santai banget. Tadi habis dia buka pesan dari hp dia kaget dan kesel gitu.eh nyatanya udah nangis aja. Oh iya.. aku duluan ya tunangan mariska... jemputan aku udah datang. Bye". Akhirnya mbak tua itu pun pergi, tapi dari mana dia tau aku tunangan mariska? Apa karena katanya mereka hari ini santai sampai mariska menceritakan dia sudah bertunangan denganku. Dasar wanita sama aja...

Aku pun memutuskan untuk langsung menemui mariska ke rumah nya karena aku yakin dia pasti sudah dirumah, bukan seperti alasan nya kepadaku ada urusan mendadak. Saat aku tiba dirumah mariska tante vio sedang membuat kue dan dia menunjukan kepadaku kamar mariska untuk menemuinya disana. Katanya karena mariska tidak lama lagi akan menjadi istriku makanya aku boleh bertemu disana tapi tidak lebih.

Aku membuka pintu kamar mariska dan yang pertama aku simpulkan adalah calon istriku ini adalah orang yang rapi serta bersih. Aku mendekat kearahnya dan melihat dia tertidur dengan posisi telungkup.

Merasa bahwa pasti dia sesak untuk bernafas karena posisi itu aku pun menggendong dan merubah posisi  tidurnya menjadi terlentang dan ada suara sesuatu yang jatuh dari tangan mariska saat aku melihat ke bawah ternyata itu ponsel nya, karena rasa penasaran kenapa dia memegang hp sambil tertidur ditambah ketika aku sudah melihat wajahnya masih ada jejak air mata yang sudah kering, aku pun membuka ponsel itu...

Pertama yang aku lihat adalah foto ku sedang berpelukan dengan clara dan itu terlihat jelas. siapa yang melakukan ini dan mengirim kepada mariska, pantas saja dia marah kepadaku. Yatuhan... tunangan mana yang tidak kaget dan marah tiba-tiba saja ada nmr tidak dikenal mengirim foto tunangan nya dan perempuan lain sedang berpelukan. Apa yang sudah aku lakukan,walaupun aku tidak tahu pasti arti air mata mariska apakah karena merasa dikhianati atau karena yang lain.... aku tahu kepada siapa bertanya soal hal masalah ini.

Aku pun mencium kening mariska lalu keluar dari kamarnya, tidak lupa aku berpamitan kepada tante vio. Aku penasaran apa lagi yang akan dikatakannya atas pertanyaanku nanti.
****
tokk....tokk....tokkk...

"mbak lizaa.... buka pintunya gue pengen bicara sama lo. Mbak... mbak lizaa.... buka sekarang atau gue dobrak pintu ini." kata ku marah dan tetap mengedor pintu kamar nya.

Cinta MariskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang